Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Syok Hipovolemik general_alomedika 2020-05-06T15:07:14+07:00 2020-05-06T15:07:14+07:00
Syok Hipovolemik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Syok Hipovolemik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Tatalaksana utama syok hipovolemik adalah mengembalikan perfusi dan oksigenasi jaringan dengan mengembalikan volume sirkulasi intravaskuler sesegera mungkin. Terapi cairan merupakan terapi yang paling penting pada syok hipovolemik, disertai penghentian proses perdarahan pada syok hipovolemik hemoragik. Tatalaksana syok sejak dini berdampak sangat bermakna pada perbaikan klinis dengan target utama mengembalikan tekanan darah, nadi, dan perfusi organ secara optimal.[1,3]

Keberhasilan resusitasi syok dapat dinilai berdasarkan perbaikan hemodinamik, seperti MAP (mean arterial pressure), CVP (central venous pressure), urine output, mixed venous oxygen saturation , dan status mental. Bila kondisi hipovolemia telah teratasi dengan baik, selanjutnya pasien dapat diberi agen vasoaktif, seperti dopamine, dobutamine[1,3]

Tatalaksana awal pasien dengan syok hipovolemik nonhemoragik adalah :

  • menentukan defisit cairan
  • mengatasi syok dengan memberikan cairan kristaloid (Cairan RL atau NaCl 0,9%) 20 mL/kgBB dalam 30 - 60 menit, dapat diulang
  • Sisa defisit cairan dapat diberikan dengan persentase: 50% dalam 8 jam pertama dan 50% dalam 16 jam berikutnya
  • Tanda klinis kondisi hipovolemia telah teratasi/hidrasi, apabila produksi urin: 0,5 – 1 mL/kgBB/jam[3]

Pada pasien dengan luka bakar luas, dapat dilakukan resusitasi cairan dengan Parkland Formula sebagai pengganti volume cairan dalam 24 jam pertama pasca kejadian.[1]

Cairan Infus (Isotonic Balanced Full Electrolyte Solutions)

Indikasi pemberiannya pada semua kasus syok, ketika cardiac preload berkurang karena berkurangnya volume intravaskuler atau adanya obstruksi. Mekanisme kerjanya dengan menggantikan cairan yang hilang karena imbalans elektrolit atau volume shift, peningkatan stroke volume dengan meningkatkan cardiac preload. [1,3]

Efek samping bisa terjadi volume overload, pulmonary edema, peripheral edema. Dosis inisial diberikan dengan 10–20 mL/kg i. v. dapat diberikan terus-menerus bergantung pada efek dan respon pasien.[1,3]

Vasoconstrictors, Positive Inotropic Agents, and Vasodilators

Epinephrine

Indikasi pemberian epinefrin adalah pada semua tipe syok, ketika penggunaan  katekolamin lainnya gagal mencapai keadaan vasokonstriksi yang diinginkan dan meningkatkan inotropik: resusitasi jantung paru, syok anafilaktik. Mekanisme kerja epinefrin menyebabkan konstriksi melalui  α1-Receptor-mediated vasoConstriction dan β1-Receptor-mediated positive inotropia serta β2-Receptor-mediated bronchodilation[1,3]

Efek samping yang dapat terjadi adalah iskemia miokard, stress cardiomyopathy, tachyarrhythmias, oliguria/anuria.

Dosis epinefrin adalah 0.3–0.6 mg IM,dapat diberikan kontinyu berdasarkan efek dan kebutuhan: 0.05 hingga 1.0 (hingga maksimum dosis 5.0) μg/kg/menit IV pemberian saat resusitasi jantung paru: 1 mg secara IV. setiap 3–5 menit.[1]

Dobutamine

Indikasi pemberian dobutamine pada semua jenis syok dengan insufisiensi fungsi pompa ventrikel, mekanisme kerja dobutamine terutama β1-receptor mediated positive inotropic effect, efek samping yang dapat terjadi adalah peningkatan heart rate ≥ 30/menit, peningkatan tekanan darah ≥ 50 mmHg, nyeri kepala, cardiac arrhythmias, kemungkinan terjadi penurunan tekanan darah disebabkan oleh β2-receptor-mediated vasodilation.[1,3]

Dosis dobutamine dapat diberikan secara kontinyu bergantung pada efek dan kebutuhan tiap pasien yaitu: 2.5 hingga 5 (dengan dosis maksimum 10) μg/kg per min i. v.[1]

Norepinephrine

Indikasi norepinephrine diberikan pada semua jenis syok dengan penurunan resistensi perifer . mekanisme kerja terutama α1-receptor mediated vasoconstriction, (low) positive inotropic effects. Efek samping yang mungkin terjadi adalah iskemia perifer, peningkatan tekanan darah, reflex bradycardia, dan cardiac arrhythmias.

Dosis kontinyu diberikan bergantung pada efek dan kebutuhan yaitu: 0.1–1.0 μg/kg/menit IV. pemberian dengan Bolus: 5–10 μg IV[1]

Referensi

1. Standl, Thomas et al. The Nomenclature, Definition and Distinction of Types of Shock. Dtsch Arztebl Int 2018; 115: 757–68. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6323133/pdf/Dtsch_Arztebl_Int-115_0757.pdf
3. Leksana,Ery. Dehidrasi dan Syok. CDK-228/ vol. 42 no. 5, th. 2015. Available from : https://kalbemed.com/DesktopModules/EasyDNNNews/DocumentDownload.ashx?portalid=0&moduleid=471&articleid=1059&documentid=1706

Diagnosis Syok Hipovolemik
Prognosis Syok Hipovolemik

Artikel Terkait

  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
    Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
Diskusi Terkait
Anonymous
19 September 2022
Pemberian cairan untuk pasien hipovolemik yang memiliki riwayat gagal jantung - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Izin bertanya, untuk pasien kecelakaan lalu lintas yang mengalami kehilangan cukup banyak darah dan membutuhkan cairan tetapi ada riwayat gagal...
Anonymous
15 Juni 2022
Penggunaan sulfas atropin - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Hendra Sp.PD. izin bertanya, apakah boleh menggunakan sulfas atropin jika didapat irama sinus bradikardi+ kondisi syok hipovolemik+sepsis yang belum...
dr. Radian Pandhika, M.H.
23 November 2019
Cara resusitasi pasien CHF dengan syok hipovolemia
Oleh: dr. Radian Pandhika, M.H.
9 Balasan
Alodokter, bagaimana penatalaksanaan pada pasien CHF yang mengalami syok hipovolemik (muntah/diare)? Bagaimana tindakan resusitasi cairan yang perlu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.