Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Plasenta Previa general_alomedika 2022-07-05T09:26:00+07:00 2022-07-05T09:26:00+07:00
Plasenta Previa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Plasenta Previa

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Plasenta previa atau placenta previa adalah kondisi plasenta yang berimplantasi menutupi ostium internum serviks, sehingga menutupi jalan lahir. Plasenta previa dapat menyebabkan komplikasi berupa perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum, yang mengakibatkan kematian ibu. Pada bayi, plasenta previa meningkatkan risiko kelahiran prematur, asfiksia, dan intrauterine fetal death.[1]

Plasenta previa dapat ditandai dengan perdarahan per vaginam, tanpa adanya rasa nyeri. Terkadang, plasenta previa bersifat asimtomatik. Faktor risiko timbulnya plasenta previa, antara lain pada riwayat sectio caesarea (SC), riwayat abortus, ibu yang berusia lanjut, multipara, serta pemakaian assisted reproductive technology (ART), misalnya bayi tabung.[1–3]

Gambar 1. Plasenta Previa Anterior (Source : Openi, 2008) Gambar 1. Plasenta Previa Anterior (Source : Openi, 2008)

Diagnosis plasenta previa dapat ditegakkan menggunakan transvaginal sonography (TVS), pada usia kehamilan 32 minggu. Pada pasien asimtomatik, lakukan TVS ulang pada usia kehamilan 36 minggu untuk memastikan letak plasenta, dan menentukan metode persalinan. Pada plasenta previa, metode persalinan adalah dengan SC.[4]

Pada plasenta previa yang asimtomatik, tata laksana dapat berupa pasien dirawat di rumah, dan direncanakan persalinan secara SC pada usia kehamilan 36–37 minggu. Pasien plasenta previa dengan perdarahan memerlukan perawatan di rumah sakit. Lakukan stabilisasi hemodinamik dengan resusitasi cairan, dan transfusi darah, bila perlu. Selain itu, dapat diberikan tokolitik, misalnya nifedipin, dan kortikosteroid antenatal jika persalinan preterm diprediksi akan terjadi dalam 7 hari.[4,5]

Prognosis plasenta previa relatif kurang baik, karena berhubungan dengan peningkatan risiko persalinan preterm. Namun, 90% plasenta letak rendah dapat bermigrasi dan mengalami resolusi pada trimester 3.[3,6]

Edukasi plasenta previa terutama ditujukan untuk pasien yang dirawat di rumah. Pasien perlu mengetahui tanda-tanda bahaya, seperti perdarahan atau spotting, dan nyeri perut, sehingga dapat segera pergi ke rumah sakit. Selain itu, edukasi juga diberikan mengenai cara mencegah perdarahan, seperti dengan tidak berhubungan seksual dan menghindari aktivitas fisik sedang atau berat.[4,5]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Sakornut E, Leeman L, Fontaine P. Late pregnancy bleeding. Am Fam Physician. 2007; 751: 199-206
2. Hung TH, Hsieh C Cand Hsujj. Risk factors for placenta previa in Asian population. International Journal of Gynecology and Obstetric. 2007 ; 97 : 26-30
3. Bakker R. Placenta previa. Medscape. 2018. Dapat diakses di https://emedicine.medscape.com/article/262063-overview#a3
4. Creasy RK, Resnik R, Iams J, Lockwood C, Moore T, Greene M. placenta previa, placenta accreta, abruptio placentae and vasa previa. Creasy and Resnik’s Maternal Fetal Medicine : Principles and Practice. Ed 7th . Saunders : Philadelphia, PA ; 2014. 732-742
5. Jan DG, We JS, Shin JU, Choi YJ, Ko HS, Park IY, Shin JC. Maternal outcomes according to placental position in placental previa. Int J Med Sci. 2011 ; 8(5) : 439-444
6. Rosenberg T, Pariente G, Sergienko R, Wiznitzer A, Sheiner E. Critical analysis of risk factors and outcome of placenta previa. Archives of Gynecology and Obstetrics, 2010. 284(1): 47–51. doi:10.1007/s00404-010-1598-7

Patofisiologi Plasenta Previa
Diskusi Terkait
Anonymous
03 Agustus 2022
Apakah pasien dengan plasenta previa bisa melahirkan secara pervaginam atau secara SC? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Shandy, Sp.OGBagaimanakah sebaiknya cara kita menentukan apakah pasien plasenta previa bisa melahirkan secara pervaginam atau secara SC? Terima kasih...
dr. Anggi Setiawan
28 Mei 2020
Perdarahan saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu apakah dapat dipengaruhi dengan peletakan plasenta
Oleh: dr. Anggi Setiawan
1 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi mengenai perdarahan saat hamil. Sebenarnya berapa minggu batasan perdarahan saat hamil yang dikategorikan penyebabnya akibat...
dr. Nurul Falah
10 April 2019
Apa plasenta previa masih bisa bergeser?
Oleh: dr. Nurul Falah
28 Balasan
Maaf Dok, Saya ada dilema, cukup banyak user yang menanyakan cara supaya "plasenta previa" bisa bergeser dari jalan lahir, Saya bingung karena sepengetahuan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.