Edukasi dan Promosi Kesehatan Syok Hipovolemik
Edukasi dan promosi kesehatan pada kondisi syok hipovolemik khususnya tipe nontraumatik penting diberikan dan sesuai dengan etiologi yang mendasari terjadinya syok untuk mencegah berulangnya kondisi gawat darurat ini. Penting pula untuk dipahami oleh keluarga pasien mengenai bahaya syok hipovolemik serta kemungkinan mortalitas yang terjadi pada pasien syok hipovolemik.
Edukasi
Edukasi yang dapat diberikan mengenai syok hipovolemik sangat bergantung pada etiologi yang mendasari terjadinya syok. Pada pasien anak dengan diare, orang tua harus diberikan edukasi mengenai pentingnya mengenali tanda-tanda dehidrasi pada anak. Rehidrasi cairan haruslah dilakukan dengan baik. Anak sebelum pulang harus dalam keadaan mampu untuk menerima rehidrasi peroral.[11]
Pada pasien dengan penyakit seperti pankreatitis, aldosteronisme, diabetes insipidus dan sirosis harus memahami kondisi serta faktor yang dapat memicu terjadinya kondisi hipovolemik . Pasien yang sedang mengalami demam harus menjaga kondisinya terhidrasi dengan baik.[,3,5,6]
Pasien yang mengalami syok dan berhubungan dengan obat-obatan yang dikonsumsi baik secara langsung seperti obat golongan diuretik ataupun akibat dipicu reaksi alergi seperti Sindrom Steven Johnson, sebaiknya rutin memeriksakan diri dan berkonsultasi mengenai alternatif terapi lainnya yang dapat diberikan untuk mengurangi risiko berulangnya syok.[3,5,6]
Pasien dengan penyakit penyerta yang dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal seperti variceal bleed, portal hypertensive gastropathy bleed, dan peptic ulcer maupun penyakit vaskular seperti aortoenteric fistula, ruptured abdominal aortic aneurysm, tumor yang menginvasi pembuluh darah besar harus melanjutkan pengobatan penyakit yang mendasari terjadinya syok tersebut agar terjadi syok berulang.[3,5,6]
Promosi Kesehatan
Syok hipovolemik merupakan keadaan gawat darurat yang mengancam nyawa, sehingga keluarga pasien harus mendapat informasi yang memadai mengenai kondisi umum yang dapat menyebabkan seseorang dapat jatuh kedalam kondisi syok. Gangguan gastrointestinal seperti diare dan umumnya berhubungan dengan kebersihan individu, kejadian diare dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.[7]
Gangguan vaskular seperti aneurisma dapat dicegah dengan menurunkan faktor risiko seperti hipertensi yang dapat dicegah dengan pola hidup sehat dengan berolahraga teratur, mengelola stres, mengurangi konsumsi garam.[19,20]