Pendahuluan Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus (DI) adalah istilah untuk penyakit yang ditandai dengan poliuria dan polidipsia. Kondisi ini bisa bersifat herediter atau didapat, dan berhubungan dengan tidak adekuatnya sekresi arginine vasopressin (AVP) atau tidak adanya respon ginjal terhadap AVP. Pada diabetes insipidus (DI), terjadi pengeluaran volume urin dalam jumlah besar (>3 L/24 jam) dalam bentuk yang terdilusi (< 300 mOsm/kg). [1,2]
Diabetes insipidus dapat dibagi menjadi dua golongan utama yaitu cranial diabetes insipidus (CDI) dan nephrogenic diabetes insipidus (NDI). CDI adalah diabetes insipidus yang disebabkan penurunan sekresi AVP. Sedangkan NDI adalah penurunan kemampuan untuk mengonsentrasikan urin karena terjadi resistensi terhadap AVP di ginjal. [3-5]
Bentuk lain diabetes insipidus yang lebih jarang adalah gestational diabetes insipidus dan primary polydipsia. Gestational diabetes insipidus muncul hanya di masa kehamilan ketika enzim yang diproduksi oleh plasenta menghancurkan antidiuretic hormone (ADH) ibu. Sementara itu, primary polydipsia adalah kondisi produksi urin terdilusi dalam jumlah besar yang disebabkan karena pasien meminum air dalam jumlah berlebihan. Keadaan ini dapat terjadi akibat rusaknya sistem regulasi rasa haus di hipotalamus atau pada orang dengan gangguan kejiwaan seperti schizophrenia. [2]