Pendahuluan Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik (ectopic pregnancy) adalah suatu kehamilan dengan pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi (hasil konsepsi) tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri yang akhirnya akan berakhir dengan kematian fetus. Kata ektopik sendiri berasal dari Bahasa Yunani “ectopos’ yang artinya di luar tempat.
Lebih dari 97.7% kehamilan ektopik berada di saluran telur (Tuba Fallopi) dengan lokasi tuba yang paling sering menjadi lokasi kehamilan tuba adalah ampulla (80%), isthmus (12%), fimbriae (5%), cornu (2%), dan interstisial (2%). Selain di Tuba Fallopi, kehamilan ektopik juga dapat terjadi di abdomen, ovarium, serviks uteri, maupun di intraligamen, namun sangat jarang ditemui.
Pada kehamilan ektopik juga dapat terjadi kehamilan ektopik ganda (heterotopik) di mana satu hasil konsepsi merupakan kehamilan ektopik sementara hasil konsepsi lainnya berada di kavum uteri (kehamilan normal), namun perlu diingat bahwa hal ini jarang terjadi.
Kehamilan ektopik dapat menjadi kondisi yang bisa mengancam jiwa jika tidak ditatalaksana segera dan secara tepat karena pada dasarnya hasil konsepsi tumbuh dan berkembang di tempat yang tidak seharusnya (di luar kavum uteri) sehingga risiko ruptur tuba falopi sangat tinggi dan dapat membuat perdarahan masif, infertilitas, bahkan kematian. Kehamilan ektopik biasanya didiagnosis pada trimester pertama kehamilan, biasanya pada usia kehamilan 6-10 minggu. Terdapat trias klasik dari kehamilan ektopik yakni nyeri abdomen, amenorea, dan perdarahan pervaginam. Sayangnya hanya 50% pasien memiliki ketiganya. [1,2]