Pendahuluan Krisis Adrenal
Krisis adrenal, atau yang disebut juga dengan insufisiensi adrenal akut, merupakan suatu kondisi mengancam nyawa akibat kurangnya produksi hormon glukokortikoid dan/atau mineralokortikoid oleh kelenjar adrenal. Hormon tersebut merupakan hormon yang berperan penting dalam pengaturan energi, kadar garam, dan homeostasis cairan di dalam tubuh.[1,2,3]
Krisis adrenal dapat disebabkan secara primer, yaitu akibat kerusakan atau disfungsi korteks adrenal; sekunder, yaitu akibat kurangnya sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH) di pituitari; atau tersier, yaitu akibat gangguan di hipotalamus.
Manifestasi klinis dari krisis adrenal dapat berupa sinkop, anoreksia, mual, dan muntah. Selain itu, nyeri abdomen yang menyerupai akut abdomen, nyeri punggung, nyeri dada bawah, kebingungan, letargi, dan disorientasi dapat terjadi.
Pasien yang sebelumnya tidak diketahui memiliki riwayat insufisiensi adrenal biasanya datang dalam kondisi syok. Pada pasien yang sudah diketahui mengalami insufisiensi adrenal sebelumnya dan kemudian mendapatkan suatu pemicu baik berupa infeksi, tindakan operasi, diare ataupun penyakit berat lainnya, dapat mengalami kondisi syok akibat krisis adrenal.
Identifikasi awal penyakit ini sangat penting dan masih sangat sulit. Kecepatan terapi sangat menentukan luaran penyakit. Pemberian steroid intravena, seperti dexamethasone 4 mg bolus atau hydrocortisone 100 mg bolus merupakan penatalaksanaan yang harus segera dilakukan.[1,2,3]