Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Syok Hipovolemik general_alomedika 2024-08-20T07:58:19+07:00 2024-08-20T07:58:19+07:00
Syok Hipovolemik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Syok Hipovolemik

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi utama syok hipovolemik adalah penurunan volume intravaskuler. Secara fisiologis, cairan tubuh terkandung dalam kompartemen intraseluler dan ekstraseluler.[5,6]

Cairan intraseluler menempati hampir 2/3 dari total air dalam tubuh, sedangkan cairan tubuh ekstraseluler ditemukan pada kompartemen intravaskuler dan interstisial. Volume cairan interstitial adalah kira-kira 3–4 kali cairan intravaskuler. Syok hipovolemik terjadi jika penurunan volume intravaskuler mencapai 15–25%.[6,11]

Mikrosirkulasi

Penurunan curah jantung yang disebabkan oleh penurunan volume intravaskuler akan menyebabkan tahanan vaskular sistemik meningkat. Hal ini menyebabkan perfusi dan oksigenasi mencukupi organ vital, seperti jantung dan otak, melebihi organ lain, seperti traktus gastrointestinal, otot, dan kulit.[5,7]

Otak dan jantung merupakan organ vital yang tidak dapat menyimpan cadangan energi untuk pelaksanaan metabolisme, sehingga kedua organ vital tersebut sangat bergantung akan ketersediaan oksigen dan nutrisi. Otak dan jantung rentan mengalami iskemia yang berat apabila waktu iskemia melebihi kemampuan toleransi organ tersebut.[6–11]

Tekanan arteri rata-rata (mean arterial pressure, MAP) yang menurun hingga ≤60 mmHg akan menyebabkan aliran darah ke organ turun secara drastis, sehingga fungsi sel di semua organ akan terganggu.[6,8]

PatofSyokHipovolemik

Gambar 1. Patofisiologi Syok Hipovolemik. Sumber: dr. Eva Naomi Oretla, Alomedika, 2023[6–11]

Kompensasi Kardiovaskular

Terjadi peningkatan aktivitas simpatis pada tubuh yang mengalami kehilangan 10% volume tubuh. Peningkatan aktivitas simpatis akan menyebabkan perubahan pada tanda-tanda vital, seperti peningkatan tekanan darah diastolik dengan tekanan nadi yang menyempit.[5–8]

Tiga variabel seperti pengisian atrium, resistensi ejeksi ventrikel, dan kontraktilitas miokard akan bekerja secara maksimal untuk mengontrol volume sekuncup.[7,11]

Pada kondisi hipovolemia, terjadi penurunan pengisian ventrikel yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan volume sekuncup. Peningkatan frekuensi jantung akibat peningkatan aktivitas simpatis akan sangat bermanfaat, tetapi memiliki keterbatasan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah jantung.[6,8,11]

TahapanSyok

Gambar 2. Tahapan Syok. Sumber: dr. Eva Naomi Oretla, Alomedika, 2023[6–11]

Respons Ginjal

Ketika status volume tubuh terus menurun, khususnya ketika terjadi penurunan 25–30% dari volume darah efektif, pasien akan mengalami keadaan syok dengan penurunan tekanan darah sistolik, takikardia, dan oliguria.[6,10–11]

Oliguria merupakan respons fisiologis ginjal untuk mengatasi hipoperfusi dengan mempertahankan kadar garam dan air. Pada saat terjadi penurunan aliran darah ke ginjal, tahanan atau resistensi arteriol aferen akan meningkat untuk mengurangi laju filtrasi glomerulus, dan bersinergi dengan aldosterone serta vasopressin untuk menurunkan produksi urin.[7–10]

Perubahan Metabolisme Aerob ke Anaerob

Penurunan perfusi jaringan akan menyebabkan pengiriman (delivery) oksigen ke organ vital tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen. Pada tahapan ini, sel akan mengalami perubahan metabolisme dari aerob ke anaerob, sehingga mengakibatkan terjadinya asidosis laktat.[6–11]

Pengiriman oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan jaringan akan menyebabkan iskemia jaringan dan memperburuk kondisi asidosis laktat. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka pasien syok hipovolemik akan mengalami gangguan hemodinamik yang berat, penurunan curah jantung lebih lanjut, asidosis refrakter, yang kemudian menyebabkan kegagalan multi organ, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.[6–11]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda

Referensi

5. Koya H H, Paul M. Shock. Statpearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531492/
6. Belgaumi N, Salik A, et al. Shock Pathophysiology: Classifications and Management. IntechOpen. 2020;0:1-20. https://doi.org/10.5772/intechopen.105506
7. Ozakin E, Yazlmaz N O, et al. Perfusion Index Measurement in Predicting Hypovolemic Shock in Trauma Patients. The Journal of Emergency Medicine. 2020;0:1-8. https://doi.org/10.1016/j.jemermed.2020.04.010
8. Ranjan A K, Gulati A. Controls of Central and Peripheral Blood Pressure and Hemorrhagic/Hypovolemic Shock. J Clin Med. 2023;12(1108):1-25. https://doi.org/10.3390/jcm12031108
9. Taha M, Elbaih A. Pathophysiology and Management of Different Types of Shock. Narayana Medical Journal. 2017;6(1):14-39. https://dx.doi.org/10.5455/nmj./00000120
10. Taghavi S, Nassar A K, Askari R. Hypovolemic Shock. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513297/
11. Kislitsina O N, Rich J D, et al. Shock – Classification and Pathophysiological Principles of Therapeutics. Current Cardiology Reviews. 2019;15:102-113. https://doi.org/10.2174/1573403x15666181212125024

Pendahuluan Syok Hipovolemik
Etiologi Syok Hipovolemik

Artikel Terkait

  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
    Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
  • Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
    Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 September 2022, 16:43
Pemberian cairan untuk pasien hipovolemik yang memiliki riwayat gagal jantung - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Izin bertanya, untuk pasien kecelakaan lalu lintas yang mengalami kehilangan cukup banyak darah dan membutuhkan cairan tetapi ada riwayat gagal...
Anonymous
Dibalas 15 Juni 2022, 11:11
Penggunaan sulfas atropin - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Hendra Sp.PD. izin bertanya, apakah boleh menggunakan sulfas atropin jika didapat irama sinus bradikardi+ kondisi syok hipovolemik+sepsis yang belum...
dr. Radian Pandhika, M.H.
Dibalas 26 November 2019, 09:46
Cara resusitasi pasien CHF dengan syok hipovolemia
Oleh: dr. Radian Pandhika, M.H.
9 Balasan
Alodokter, bagaimana penatalaksanaan pada pasien CHF yang mengalami syok hipovolemik (muntah/diare)? Bagaimana tindakan resusitasi cairan yang perlu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.