Etiologi Obesitas
Etiologi obesitas yang tersering adalah ketidakseimbangan antara asupan energi harian dan pengeluaran energi (energy expenditure). Hal ini dapat berhubungan dengan kelebihan intake makanan, kurangnya keluaran energi (rendahnya metabolisme tubuh, aktivitas fisik, efek termogenesis makanan sesuai komposisi makanan), atau kombinasi keduanya sehingga kelebihan energi selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. [2,6]
Faktor genetik yang berpengaruh adalah mutasi melanocortin receptor 4, yang ditemukan pada sekitar 1% populasi umum dan 6% pada obesitas onset dini. Sindrom Preder-Willi dan Sindrom Laurence-Moon-Bield juga disebut memiliki hubungan dengan terjadinya obesitas. Penyebab sekunder, seperti cedera hipotalamus, hipotiroidisme, sindrom Cushing, insulin-secreting tumor juga dapat menimbulkan kenaikan berat badan. [9]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya obesitas antara lain genetik, metabolik, gaya hidup, dan konsumsi obat-obatan tertentu, seperti golongan antikonvulsan. [3-5]
Faktor Genetik
Kejadian overweight ditemukan meningkat hingga 25% jika salah satu atau kedua orang tua mengalami obesitas.
Faktor Metabolisme
Faktor metabolisme setiap orang berbeda-beda. Studi menunjukkan bahwa kadar ghrelin, hormon peptida yang berfungsi mengatur nafsu makan, beserta peptida lain pada saluran cerna berperan memicu rasa lapar dan memberikan perasaan kenyang.
Gaya Hidup
Konsumsi makanan berlebihan seperti makanan dengan kalori tinggi yang berasal dari makanan tinggi gula, tinggi lemak, makanan cepat saji, makanan ringan, dan minuman manis (jus, minuman ringan, susu aneka rasa). Gaya hidup sedenter (tidak banyak melakukan aktivitas fisik), seperti menghabiskan lebih banyak waktu menonton televisi, dan duduk di depan komputer. Zaman sekarang, permainan elektronik lebih banyak digemari dibandingkan dengan berpartisipasi dalam olahraga dan permainan aktif.
Penggunaan Obat - obatan
Penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan berat badan, seperti golongan antikonvulsan (asam valproat, karbamazepin), antidepresan (amitriptyline, imipramine, phenelzine), antihipertensi (clonidine, guanaberz, metildopa, prazosin, terazosin, propanolol, nisoldipine), antipsikotik (chlorpromazine, thiotixene, haloperidol, olanzapine, clozapine, risperidon, quetiapine), kortikosteroid, psikotropik (litium), dan sulfonilurea (glipizide, glyburide).