Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Etoricoxib monika-natalia 2022-11-28T11:30:55+07:00 2022-11-28T11:30:55+07:00
Etoricoxib
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Etoricoxib

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek samping paling signifikan dari penggunaan etoricoxib antara lain retensi cairan, edema, hipertensi, gagal jantung kongestif, serta reaksi hipersensitivitas. Interaksi obat dapat terjadi apabila etoricoxib digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti warfarin, antihipertensi, dan diuretik.[2,10]

Efek Samping

Efek samping dari penggunaan etoricoxib secara oral yang berpotensi fatal, antara lain perforasi gastrointestinal, perdarahan, infark miokard, dan stroke. Etoricoxib juga telah dikaitkan dengan reaksi alergi fatal, termasuk toxic epidermal necrolysis (TEN).[2,4,6,10]

Gangguan Kardiovaskular

Obat golongan coxib telah dikaitkan dengan efek samping kardiovaskular bermakna. Palpitasi dan hipertensi menjadi efek samping yang umum terjadi pada penggunaan etoricoxib. Efek samping lainnya yang dapat terjadi, antara lain atrial fibrilasi, gagal jantung kongestif, perubahan EKG non-spesifik, infark miokard, transient ischaemic attack, dan krisis hipertensi.[1,2,5]

Gangguan Gastrointestinal

Gangguan gastrointestinal secara umum, seperti nyeri perut, kembung, heartburn, diare, dispepsia, ketidaknyamanan pada epigastrium, ataupun mual menjadi efek samping umum dari etoricoxib. Efek samping lainnya mencakup distensi abdomen, perubahan pola defekasi, konstipasi, mulut kering, irritable bowel syndrome, ulkus duodenum, esofagitis, muntah, dan gastritis.[1,2,16]

Gangguan Neurologi

Sakit kepala dan pusing menjadi efek samping yang umum terjadi pada penggunaan etoricoxib. Gangguan neurologi lainnya yang dapat terjadi adalah disgeusia, insomnia, parestesia, hipoestesia, dan cenderung mengantuk.[1,2,16]

Gangguan Metabolisme dan Nutrisi

Retensi cairan dan edema menjadi efek samping yang signifikan dapat terjadi pada penggunaan etoricoxib, diikuti dengan nafsu makan dapat meningkat atau menurun dan kenaikan berat badan.[2,16]

Gangguan Kulit dan Jaringan Subkutan

Ekimosis atau adanya perdarahan di bawah kulit merupakan efek samping pada kulit yang dapat terjadi. Gangguan kulit lain mencakup edema wajah, pruritus, ruam, urtikaria, toxic epidermal necrolysis (TEN), dan sindrom Stevens-Johnson.[2,4,6,16]

Lainnya

Efek samping lainnya yang dapat terjadi dari penggunaan etoricoxib adalah batuk, dispnea, epistaksis, kram otot, tinnitus, vertigo, konjungtivitis, penglihatan buram, dan asthenia.[2,4,10,16]

Interaksi Obat

Etoricoxib dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, sehingga diperlukan perhatian khusus dalam penggunaannya.

Antiplatelet dan Antikoagulan

Terapi warfarin kronis yang diberikan bersamaan dengan etoricoxib dosis 120 mg setiap hari, diketahui dapat menyebabkan peningkatan 13% kadar INR, sehingga meningkatkan risiko perdarahan.[4,16]

Pemberian bersamaan antiplatelet, seperti cangrelor dan clopidogrel, dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk perdarahan gastrointestinal.[4]

Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)

Penggunaan bersamaan dua obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat meningkatkan risiko toksisitas gastrointestinal, termasuk perdarahan serius.[2,4]

Penggunaan aspirin dosis analgesik bersama dengan etoricoxib tidak direkomendasikan karena peningkatan risiko perdarahan dan efek samping gastrointestinal. Namun, penggunaan aspirin dosis rendah bermanfaat sebagai profilaksis efek samping kardiovaskular, sehingga dapat dipertimbangkan dengan memantau perdarahan gastrointestinal. Pemberian aspirin minimal 2 jam sebelum OAINS.[2,4,16]

Antihipertensi

Etoricoxib dapat menurunkan efikasi dari antihipertensi seperti acebutolol, enalapril, dan losartan.[2,4,16]

Perhatian khusus pada penggunaan bersamaan etoricoxib dengan obat antihipertensi golongan ACE inhibitor, seperti captopril dan enalapril,  serta angiotensin receptor blocker, seperti irbesartan dan losartan, dapat meningkatkan risiko disfungsi renal. Pemantauan rutin diperlukan terutama pada individu lansia, penurunan volume, atau dengan riwayat disfungsi renal.[4,16]

Penggunaan diuretik, seperti amilorid dan hydrocholorothiazide, bersamaan dengan OAINS dapat meningkatkan risiko toksisitas renal. Efek diuretik, antihipertensi, dan natriuretik dari diuretik dapat dikurangi pada beberapa pasien dengan penggunaan bersamaan dengan OAINS. Perlu pemantauan tanda-tanda perburukan fungsi renal, efikasi diuretik, dan kadar kalium dalam darah jika penggunaan bersamaan memang diperlukan.[2,4,16]

Methotrexate

Penggunaan etoricoxib bersama methotrexate dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma methotrexate. Dalam suatu penelitian, etoricoxib dosis 120 mg dapat meningkatkan konsentrasi plasma methotrexate sebesar 28% dan mengurangi renal clearance sebesar 13%. Pemantauan toksisitas terkait methotrexate harus dipertimbangkan ketika diberikan etoricoxib dosis > 90 mg setiap hari bersamaan dengan methotrexate.[4,10,16]

Lithium

Penggunaan lithium bersamaan etoricoxib dapat meningkatkan kadar plasma lithium dan mempengaruhi fungsi renal, sehingga pada penggunaan bersamaan diperlukan pengurangan dosis lithium awal dan titrasi perlahan. Pantau kadar lithium serum sesering mungkin, serta tanda dan gejala toksisitas lithium.[2,4,16]

Rifampicin

Pemberian etoricoxib dan rifampicin secara bersamaan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi etoricoxib dalam darah. Jika dilakukan penggunaan bersama, maka peningkatan dosis etoricoxib dapat dipertimbangkan.[2,4,16]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 123619, Etoricoxib. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Etoricoxib. Accessed Nov. 6, 2022.
2. MIMS. Etoricoxib. 2022 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/etoricoxib?mtype=generic
4. MIMS. Arcoxia. 2022. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/arcoxia?type=full
5. De Vecchis R, Baldi C, Di Biase G, Ariano C, Cioppa C, Giasi A, Valente L, Cantatrione S. Cardiovascular risk associated with celecoxib or etoricoxib: a meta-analysis of randomized controlled trials which adopted comparison with placebo or naproxen. Minerva Cardioangiol. 2014 Dec;62(6):437-48.
6. Roy SS, Mukherjee S, Era N, Mukherjee M. Etoricoxib-induced toxic epidermal necrolysis: A fatal case report. Indian J Pharmacol. 2018 May-Jun;50(3):139-142. doi: 10.4103/ijp.IJP_39_17.
10. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Arcoxia. 2021.
16. European Medicines Agency. Arcoxia. 2022. https://www.ema.europa.eu/en/documents/referral/arcoxia-article-6-12-referral-annex-i-ii-iii-iv_en.pdf

Indikasi dan Dosis Etoricoxib
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Benarkah Hiperurisemia dan Gout Meningkatkan Risiko Demensia?
    Benarkah Hiperurisemia dan Gout Meningkatkan Risiko Demensia?
  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
    Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Muljadi Hartono MPH
Dibalas 29 September 2024, 14:03
Pedoman diagnosis dan tatalaksana hiperusemia & gout akut, oleh Perhimpunan Rheumatologi Indonesia
Oleh: dr.Muljadi Hartono MPH
1 Balasan
menarik
ISBN-Hiperurisemia-Artritis-Gout_download.pdf
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 13:08
Pengobatan asam urat untuk pasien dengan obat rutin ACE inhibitor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien laki-laki, usia 62 tahun, obese, dengan riwayat CHF > 1 thn yll. Pasien rutin mengonsumsi obat di antaranya: miniaspi 1x80...
dr.Ika Kurniati Yusni
Dibalas 20 Maret 2024, 20:31
Antiradang sendi untuk penderita diabetes
Oleh: dr.Ika Kurniati Yusni
2 Balasan
Alo dok.. izin diskusi dan bertanya..Pasien laki2 umur 56 tahun dengan riwayat penyakit Diabetes dan Hipertensi.. KGD puasa 180 dan Ad random 350 mg/dl.. TD...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.