Efek Samping dan Interaksi Obat Meropenem
Efek samping meropenem dapat menyebabkan beberapa efek samping umum antara lain; mual, muntah, diare, konstipasi, ruam kulit, sakit kepala dan anemia. Walaupun sangat jarang, efek samping sistemik seperti kejang, syok anafilaktik, neutropenia, maupun penurunan fungsi ginjal dan hati telah dilaporkan dalam beberapa kasus. Teori cross-allergic dengan golongan obat beta-laktam yang lain saat ini belum ada bukti yang kuat dalam hal ini, dan reaksi alergi akibat meropenem umumnya tidak bahaya. Interaksi obat meropenem dengan obat-obatan seperti probenecid, asam valproat atau warfarin juga sebaiknya dihindari.[6,9,17]
Efek Samping
Efek samping meropenem yang umum terjadi (hanya 2% atau kurang) antara lain mual, muntah, diare, konstipasi, ruam kulit, sakit kepala dan anemia. Walaupun sangat jarang, efek samping sistemik seperti kejang, syok anafilaktik, neutropenia, maupun penurunan fungsi ginjal dan hati telah dilaporkan dalam beberapa kasus. Adanya teori cross-allergic meropenem dengan golongan obat beta-laktam lain dapat dikatakan belum ada bukti yang kuat tentang hal ini; namun, beberapa studi membuktikan bahwa reaksi alergi yang ditimbulkan meropenem umumnya tidak membahayakan jiwa pasien.[6,9,17]
Interaksi Obat
Interaksi obat meropenem dengan obat lain dapat dikatakan cukup sering dan bisa dikatakan cukup aman, namun beberapa jenis obat yang tercatat memiliki interaksi dengan meropenem adalah probenecid, asam valproat dan warfarin.
Probenecid
Apabila pemberian meropenem dibarengi dengan probenecid maka akan terjadi kompetisi pada tahap sekresi di bagian tubular renal sehingga nantinya dapat menghambat ekskresi dari meropenem yang berdampak pada peningkatan eliminasi paruh waktu dan konsentrasi plasma dari meropenem. [1]
Asam Valproat
Pemberian meropenem yang bersamaan dengan asam valproat dapat mengurangi konsentrasi serum dari asam valproate secara signifikan. Level dari asam valproat yang diberikan bersamaaan dengan meropenem berkurang secara signifikan sebanyak 60-100% dalam 2 hari. [1]
Warfarin
Pemberian meropenem secara bersamaan dengan antikoagulan oral seperti warfarin dapat meningkatkan efek dari antikoagulan tersebut. Peningkatan INR (International Normalized Ratio) bergantung pada usia, penyakit, dan status umum dari pasien sehingga sulit untuk dipastikan risiko dari peningkatan INR tersebut, maka dari itu pengawasan yang ketat terhadap INR diperlukan apabila pemberian Meropenem dilakukan secara bersamaan dengan agen antikoagulan. [1]