Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Clostridium Difficile Colitis general_alomedika 2024-05-20T08:56:02+07:00 2024-05-20T08:56:02+07:00
Clostridium Difficile Colitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Clostridium Difficile Colitis

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Clostridium difficile colitis atau yang dikenal juga sebagai Clostridioides difficile colitis adalah kondisi peradangan pada kolon yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium difficile sehingga menyebabkan terjadinya diare akut dan gejala gastrointestinal lainnya. Pada tahun 2016 Clostridium difficile ini berubah nama menjadi Clostridioides difficile, namun hingga saat ini masih dikenal sebagai Clostridium difficile. Infeksi bakteri ini merupakan penyebab utama dari diare nosokomial di seluruh dunia.[1-3]

Clostridium difficile merupakan bakteri penghasil spora, gram positif, anaerob, yang dapat memproduksi toksin, yaitu enterotoksin A (toksin A) dan sitotoksin B (toksin B). Transmisi dari infeksi ini terjadi secara fekal-oral dengan menelan spora dari C. difficile. Clostridiosis memiliki manifestasi klinis yang bervariasi, mulai dari asimtomatik (karier), diare derajat ringan-sedang, hingga kolitis fulminan yang dapat mengancam nyawa.[1,2]

Terdapat dua faktor risiko utama terjadinya infeksi ini, yaitu penggunaan antibiotik jangka panjang dan paparan terhadap bakteri C. difficile. Selain itu, risiko infeksi juga lebih besar pada lansia dan pasien dengan riwayat rawat inap yang sering atau lama. Faktor risiko lainnya berupa kondisi komorbid seperti inflammatory bowel disease, riwayat pembedahan saluran pencernaan, kanker, gagal ginjal kronis, dan penggunaan imunosupresan.[1-3]

Referensi

1. Ofosu A. Clostridium difficile infection: a review of current and emerging therapies. Annals of Gastroenterology. 2016; 29: 147-154
2. Czepiel J, Drozdz M, Pituch H, Kuijper E, Perucki W, Mielimonka A, et al. Clostridium difficile infection: review. European Journal of Clinical Microbiology & Infectious Disease. 2019; 38:1211-1221
3. Surawicz C, Brandt L, Binion D, Ananthakrishnan A, Curry S, Gilligan P, et al. Guidelines for Diagnosis, Treatment, and Prevention of Clostridium difficile Infections. American Journal of Gastroenterology. 2013; 108(4): 478-498
4. Akoghlanian G, Lakshmi S. The difficile in Clostridium difficile infection. International Journal of Infectious Disease. 2018; 77:14-15
5. Mada PK, Alam MU. Clostridioides difficile Infection. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431054/

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Patofisiologi Clostridium Diffic...

Artikel Terkait

  • Transplantasi Mikrobiota Feses untuk Infeksi Clostridium Difficile
    Transplantasi Mikrobiota Feses untuk Infeksi Clostridium Difficile
  • Hubungan Pemberian Antibiotik pada Kedokteran Gigi dengan Infeksi Clostridium difficile
    Hubungan Pemberian Antibiotik pada Kedokteran Gigi dengan Infeksi Clostridium difficile
  • Dampak Negatif Penggunaan Antibiotik Pascaoperasi yang Berkepanjangan
    Dampak Negatif Penggunaan Antibiotik Pascaoperasi yang Berkepanjangan
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 2 jam yang lalu
Berapa Poin Dokter? Cek Alomedika Point Dokter Sekarang dan Raih Hadiah Menarik!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter. Sudah cek berapa Alomedika Point yang Dokter kumpulkan sekarang?Yuk, cek sekarang juga di aplikasi Alomedika! Bisa jadi point dokter sudah cukup...
Anonymous
Dibalas kemarin, 09:45
Ruam tidak gatal tdk panas apakah tinea atau dermatitis numular? Bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dokter. Ruam sperti d gambar.. tidak gatal, tidak panas.. krg lebih sudh 2 mingguRiwayat minum obat ketokonazol tab 1x200mg slma 10 hr. Mikonazal salp.....
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 07:33
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG DERMATOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang DERMATOLOGI yang telah memposting kasus dermatologi menarik di minggu lalu. Pemenang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.