Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Meropenem general_alomedika 2023-08-04T14:51:37+07:00 2023-08-04T14:51:37+07:00
Meropenem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Meropenem

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Farmakologi meropenem sebagai antibakteri spektrum luas yang dapat melawan bakteri Gram negatif, positif, maupun anaerob. Meropenem bekerja dengan cara menghambat sintesis dari dinding sel bakteri.[2,3,6]

Farmakodinamik

Meropenem memiliki aktivitas bakterisidal yang dihasilkan dari penghambatan sintesis dinding sel. Meropenem dapat dengan mudah menembus dinding sel dari sebagian besar bakteri Gram positif dan Gram negatif untuk mencapai target penicillin-binding-protein (PBP).

Meropenem berikatan dengan PBP 2, 3 dan 4 dari Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa (afinitas terkuat); serta PBP 1, 2 dan 4 Staphylococcus aureus yang mengakibatkan penghentian sintesis dinding sel dan akhirnya terjadi lisis sel bakteri. Meropenem memiliki konsentrasi bakterisidal 1-2 kali lebih banyak dibandingkan konsentrasi bakteriostatiknya.[2,3,6]

Meropenem memiliki stabilitas yang signifikan terhadap hidrolisis oleh β-laktamase, baik penisilinase maupun sefalosporinase yang dihasilkan oleh bakteri Gram positif dan Gram negatif. Secara in vitro, meropenem tidak memiliki aktivitas terhadap methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) atau methicillin-resistant Staphylococcus epidermidis (MRSE).[2,3]

Meropenem digunakan pada kasus infeksi berat, seperti meningitis bakteri, infeksi kulit dan struktur kulit komplikata, serta infeksi intraabdomen komplikata.[1-3]

Farmakokinetik

Meropenem tersedia hanya dalam bentuk sediaan parenteral. Farmakokinetik dari meropenem terdiri dari aspek absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat.[3,6,8]

Absorpsi

Waktu yang diperlukan meropenem untuk mencapai konsentrasi plasma puncak diperkirakan 1 jam untuk jaringan dan 2-3 jam untuk cairan serebrospinal. Pemberian meropenem secara infus intravena (IV) dosis tunggal pada individu sehat selama 30 menit menghasilkan rerata konsentrasi puncak plasma sekitar 23 mcg/ml untuk dosis 500 mg dan 49 mcg/ml untuk dosis 1 gram.

Pemberian meropenem secara injeksi IV bolus selama 5 menit pada individu sehat, menghasilkan rerata konsentrasi plasma puncak sekitar 45 mcg/ml untuk dosis 500 mg dan 112 mcg/ml untuk dosis 1 gram.

Rerata konsentrasi plasma meropenem menurun menjadi sekitar 1 mcg/ml pada 6 jam setelah pemberian. Tidak terdapat akumulasi meropenem dalam plasma, baik dengan regimen dosis 500 mg diberikan setiap 8 jam atau dosis 1 gram diberikan setiap 6 jam pada individu sehat dengan fungsi ginjal normal.[3,6]

Distribusi

Meropenem terdistribusi secara luas ke jaringan dan cairan tubuh, termasuk cairan peritoneal, saluran kemih, paru-paru, mukosa bronkial, jaringan otot, cairan serebrospinal, empedu, dan ASI (jumlah kecil). Volume distribusi sekitar 15-20 L pada dewasa dan 0,3-0,4 L/kg pada anak.

Sekitar 2% meropenem terikat pada protein plasma dan diketahui setelah pemberian meropenem dosis tunggal didapatkan konsentrasi rata-rata tertinggi ditemukan pada jaringan dan cairan pada 1 jam  setelah dimulainya infus IV.[3,6]

Metabolisme

Metabolisme meropenem terjadi di hepar melalui hidrolisis menjadi bentuk tidak aktif (open beta-lactam form).[2,3]

Eliminasi

Meropenem diekskresikan terutama melalui urin, sekitar 70% sebagai obat yang tidak diubah dan sekitar 28% sebagai metabolit tidak aktif. Ekskresi melalui feses sekitar 2%.

Waktu paruh eliminasi pada fungsi renal normal sekitar 1 jam, pada individu dengan klirens kreatinin (CrCl) >30-80 ml/menit sekitar 1,9-3,3 jam. Pada individu dengan CrCl >2-30 ml/menit sekitar 3,82-5,7 jam.[3,6]

Resistensi

Resistensi meropenem dapat terjadi akibat penurunan permeabilitas membran luar bakteri Gram negatif karena berkurangnya produksi porin. Hal ini menyebabkan berkurangnya serapan bakteri.

Resistensi juga bisa terjadi akibat berkurangnya afinitas terhadap target PBP, peningkatan ekspresi komponen pompa efflux, dan produksi enzim penghancur obat antibakteri seperti karbapenemase dan metalo-β-laktamase.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Amelia Febrina

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Meropenem. [Updated 2017 Jan 17]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547861/
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 441130, Meropenem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Meropenem. Accessed Feb. 8, 2023.
3. FDA. Merrem IV. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/050706s037lbl.pdf
6. MIMS. Meropenem. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/meropenem?mtype=generic
8. Medscape. Meropenem (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/merrem-iv-meropenem-342565

Pendahuluan Meropenem
Formulasi Meropenem

Artikel Terkait

  • Pilihan Jenis Jarum untuk Pungsi Lumbal
    Pilihan Jenis Jarum untuk Pungsi Lumbal
  • Membedakan Meningitis Viral dan Bakterial Akut Menggunakan Kadar Laktat Cairan Serebrospinal
    Membedakan Meningitis Viral dan Bakterial Akut Menggunakan Kadar Laktat Cairan Serebrospinal
  • Penggunaan Steroid pada Meningitis Bakterial
    Penggunaan Steroid pada Meningitis Bakterial
  • Red Flag Nyeri Epigastrium
    Red Flag Nyeri Epigastrium
  • Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Meningitis – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Meningitis – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Februari 2025, 14:04
Vaksin meningitis pada bbrp kondisi khusus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, izin bertanya sebagai dokter post isip1. Bagaimana pertimbangan pemberian vaksin meningitis pd ibu hamil/menyusui yg ingin berangkat umroh/haji?2....
Anonymous
Dibalas 30 Oktober 2024, 08:03
Kejang demam pada bayi usia 2 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter, izin bertanya pada pasien usia 2 bulan yg datang dengan keluhan kejang tiba2 saat demam, suhu 38.7, tidak disertai keluhan lain. Apakah...
Anonymous
Dibalas 23 September 2024, 07:10
Vaksin meningitis untuk anak usia dibawah 10 tahun sebelum umroh
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dokter, apabila anak dibawah 10 tahun ingin melaksanakan umroh apaha tetap wajib melakukan vaksin meningitis? Lalu aoakah dosisnya sama dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.