Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Otitis Media general_alomedika 2023-02-01T09:18:51+07:00 2023-02-01T09:18:51+07:00
Otitis Media
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Otitis Media

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Otitis media adalah infeksi pada rongga telinga tengah akibat disfungsi tuba eustachius (TE). Disfungsi gerakan mukosiliar, pembukaan, atau penutupan TE menimbulkan perubahan patologis di ruang telinga tengah yang dapat menyebabkan otitis media.[1]

Otitis media berawal dari terjadinya kongesti/edema pada mukosa nasal, nasofaring, dan tuba eustachius yang disebabkan oleh berbagai etiologi seperti infeksi saluran napas atas (ISPA), reaksi alergi, atau paparan terhadap asap rokok. Hal ini menyebabkan terganggunya fungsi normal TE, sehingga cairan telinga tengah stasis di dalam rongga telinga tengah (otitis media efusi/OME), cairan ini merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri, jika terjadi infeksi sekunder maka terjadilah otitis media akut (OMA).[2,3]

otitis media

Otitis media dibagi lagi menjadi beberapa kelompok diagnosis, yaitu otitis media akut (OMA), otitis media akut rekuren, otitis media persisten, otitis media efusi (OME), otitis media efusi kronis, otitis media supuratif kronis (OMSK) benigna, dan OMSK maligna. Masing-masing diagnosis otitis media memiliki manajemen terapi yang berbeda.[3]

Faktor risiko terjadinya otitis media adalah jenis kelamin laki-laki, usia puncak adalah anak usia 6‒12 bulan, usia saat pertama kali terkena otitis media, ras, urutan kelahiran, dan memiliki saudara yang menderita otitis media berulang. Faktor resiko dari lingkungan mencakup paparan terhadap asap dan polusi udara, riwayat mendapatkan ASI eksklusif, status sosial-ekonomi, dan tempat penitipan anak.[4,12,17]

Diagnosis otitis media akut ditegakkan lewat anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta dapat didukung oleh pemeriksaan penunjang. Anamnesis gejala khas otitis media pada anak yang belum bisa berkomunikasi, anak akan menarik-narik telinganya, menangis tanpa sebab yang jelas, gangguan pola tidur dan perilaku, serta demam. Pada anak yang sudah bisa berkomunikasi, anak akan mengeluhkan nyeri yang sangat mengganggu pada telinga (otalgia), kemudian nyeri hilang saat otorea muncul dan disertai dengan demam. Otitis media efusi biasanya terjadi pada anak yang memiliki rinitis alergi, sinusitis dan lainnya yang menyebabkan edema pada saluran TE sehingga terjadi disfungsi tuba. Anamnesa OMSK kronis dapat dibedakan dari OMA dengan menanyakan onset pertama kali otorea, serta apakah ada nyeri telinga yang mendahului otorea, apabila otorea tidak disertai dengan nyeri telinga sebelumnya maka diagnosis mengarah OMSK. Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah pemeriksaan status generalis dan pemeriksaan membran timpani dengan otoskop. Masing-masing otitis media memiliki tampilan membran timpani yang berbeda.[3-6]

Penatalaksanaan otitis media disesuaikan dengan diagnosis otitis media yang ditegakkan. Modalitas terapi terdiri dari terapi medikamentosa dan tindakan operatif. Tidak semua otitis media harus diterapi dengan antibiotik, serta tidak semua OMA harus langsung segera diberikan antibiotik. Pertimbangkan untuk melakukan watchful waiting jika gejala OMA memenuhi kriteria tersebut.[3,7]

Referensi

1. Tewfik TL, Singh H. Eustachian Tube Function. Medscape. Updated May 2020. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/874348-overview#a5.
2. Danishyar A, Ashurst JV. Acute Otitis Media. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470332
3. Ramakrishnan K, Sparks RA, Berryhill WE. Diagnosis and Treatment of Otitis Media. University of Oklahoma Health Sciences Center, Oklahoma City, Oklahoma. Am Fam Physician. 2007 Dec 1;76(11):1650-1658.
4. Thomas JP, Berner R, Zahnert T, Dazert S. Acute otitis media--a structured approach [published correction appears in Dtsch Arztebl Int. 2016 Feb 19;113(7):113]. Dtsch Arztebl Int. 2014;111(9):151-160. doi:10.3238/arztebl.2014.0151.
5. Baraibar R. Incidence and risk factors of acute otitis media in children. Clinical Microbiology and Infection.com. VOLUME 3, SUPPLEMENT 3, 3S13-3S22, JANUARY 01, 1997. DOI:https://doi.org/10.1016/S1198-743X(14)64947-8
6. Waseem M, Aslam M. Otitis Media. Medscape. 2020. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/994656-overview#a1.
7. Forgie S, Zhanel G, Robinson J. Management of acute otitis media. Paediatr Child Health. 2009;14(7):457-464.
12. Donaldson JD. Acute Otitis Media. Medscape. Updated 2019. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/859316-overview#a1.
17. Ear Infection. Central Disease Control. 2019. Available from: https://www.cdc.gov/antibiotik-use/community/downloads/Preventing-and-Treating-Ear-Infections-H.pdf.

Patofisiologi Otitis Media

Artikel Terkait

  • Pencegahan Otitis Media Akut
    Pencegahan Otitis Media Akut
  • Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
    Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
  • Manfaat Anestesi Topikal pada Tata Laksana Nyeri Telinga Otitis Media Akut
    Manfaat Anestesi Topikal pada Tata Laksana Nyeri Telinga Otitis Media Akut
  • Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
    Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
16 Desember 2022
Kondisi pasien dengan nyeri telinga dan telinga terasa penuh karena sekret
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodok, Pagi ini saya mendapatkan pasien dgn nyeri telinga, terasa penuh kurang lbh 1 minggu, pada pemeriksaan terlihat sekret penuh, saya mendiagnosa kearah...
Anonymous
12 Desember 2022
Ototis media perforasi-THT ask the expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter Rano, Sp. THT-KL, untuk pasien dengan ototis media yang perforasi dengan membran timpani tidak intak, antibiotik topikal apakah aman diberikan...
Anonymous
05 Desember 2022
Pendengaran berkurang dan ada bercak putih pada membran timpani
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi, ijin bertanyaPasien wanita, usia 14 tahun.Mengeluh pendengaran berkurang pada telinga kiri.Terasa nyeri. Tidak keluar cairan.Saat dilihat ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.