Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Gliquidone general_alomedika 2020-04-28T15:31:16+07:00 2020-04-28T15:31:16+07:00
Gliquidone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Gliquidone

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Efek samping gliquidone mencakup hipoglikemia, gangguan fungsi hati, peningkatan berat badan, dan juga meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular. Interaksi obat dapat meningkatkan risiko efek samping atau menurunkan efek penurunan kadar gula darah.

Efek Samping

Gliquidone, seperti sulfonilurea lain, memiliki risiko menyebabkan hipoglikemia. Efek samping lain mencakup peningkatan berat badan, ikterus, dan reaksi hipersensitivitas.

Hipoglikemia

Obat antidiabetik golongan sulfonilurea dapat menyebabkan hipoglikemia yang berpotensi menyebabkan koma, terutama pada pasien lansia dengan disfungsi ginjal dan hepar. Namun, efek samping hipoglikemia pada penggunaan gliquidone relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan penggunaan obat sulfonilurea generasi pertama. Hal ini karena metabolit yang dihasilkan oleh gliquidone bersifat inaktif. Tanda dan gejala hipoglikemia antara lain gangguan kesadaran, takikardia, motoric restlessness, dan hiperrefleksia.[4,6]

Kerusakan Hepar

Mekanisme yang mendasari timbulnya efek samping ini masih belum diketahui, namun diduga berkaitan dengan reaksi hipersensitivitas. Kerusakan hepar dapat muncul dalam waktu 3–12 minggu setelah penggunaan, dengan gejala yang muncul antara lain mual, nyeri perut, diikuti dengan timbulnya urin berwarna gelap dan ikterus. Pada kasus yang lebih jarang, kerusakan hepar baru terlihat setelah penggunaan selama beberapa bulan atau tahun terutama saat dosis obat ditingkatkan. Kerusakan hepar dapat membaik setelah penggunaan obat dihentikan. Namun, kegagalan fungsi hepar progresif hingga kematian dapat terjadi, terutama pada populasi lansia atau pasien yang memiliki masalah medis multipel lainnya atau bila penggunaan obat tidak segera dihentikan.[11]

Hipersensitivitas

Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi pada minggu ke 6–8 terapi. Reaksi yang dapat muncul antara lain alergi kulit yang jarang berkembang menjadi eritema multiforme dan dermatitis eksfoliatif.[7] Reaksi hipersensitivitas juga dapat muncul bila seseorang alergi terhadap obat dengan golongan sulfonamide, karena obat golongan sulfonilurea memiliki struktur seperti sulfonamide yang dapat menyebabkan sensitivitas silang.[12]

Efek Samping Akibat Penggunaan dengan Alkohol

Bila digunakan secara bersamaan, alkohol tidak hanya meningkatkan efek hipoglikemia, namun juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asetaldehid yang dapat menimbulkan gejala seperti flushing, sakit kepala, mual dan muntah, berkeringat, dan hipotensi.[12]

Peningkatan Berat Badan

Penggunaan antidiabetik golongan sulfonilurea seperti gliquidone dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Pada sebuah studi didapatkan bahwa peningkatan berat badan kurang lebih 5 kg ditemukan pada pasien yang mengonsumsi obat golongan sulfonilurea dibandingkan plasebo. Studi lain menunjukkan insidensi peningkatan berat badan setelah satu tahun penggunaan gliquidone sangat rendah (0,03 kg). Peningkatan berat badan diduga disebabkan karena obat golongan sulfonilurea dapat menurunkan lipolisis.[13,14]

Efek Samping Gastrointestinal

Efek samping pada saluran cerna dapat berupa metallic taste, diare, muntah, nyeri perut, mual, konstipasi, dan mulut kering.[4,8]

Efek Samping Lain

Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan gliquidone adalah :

  • Syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic syndrome (SIADH)

  • Sindroma Stevens Johnson
  • Limfatik dan hematologi: agranulositosis, leukopenia, dan trombositopenia
  • Kardiologi: obat golongan sulfonilurea diduga mencegah efek protektif iskemik jantung yang diperlukan untuk mengurangi kerusakan yang terjadi, seperti menyebabkan kurangnya respons vasodilatasi pada saat terjadi infark miokard
  • Gangguan vaskular: insufisiensi kardiovaskular, hipotensi

Interaksi Obat

Penggunaan gliquidone bersamaan dengan obat lainnya dapat menyebabkan beberapa interaksi, termasuk meningkatkan atau menurunkan efek hipoglikemik.

Meningkatkan Efek Hipoglikemia

Efek hipoglikemia dapat meningkat bila gliquidone dikonsumsi bersamaan dengan :

  • Obat kardiovaskular: ACE inhibitor, coumarin
  • Antibiotik: chloramphenicol, clarithromycin

  • Obat metabolik: allopurinol, klofibrat
  • Alkohol
  • Lainnya: antijamur golongan azole, cimetidine, antidepresan trisiklik, metildopa, dan hormon tiroid[4,8]

Menurunkan Efek Hipoglikemia

Efek hipoglikemia dapat berkurang apabila gliquidone dikonsumsi bersamaan dengan :

  • Antibiotik: rifampicin

  • Hormon: diuretik thiazide, kontrasepsi oral, kortikosteroid,
  • Antikejang: barbiturate, phenytoin

  • Lainnya: adrenalin, aminoglutethimide glukagon[4,8]

Warfarin

Gliquidone bila dikonsumsi bersamaan dengan warfarin dapat meningkatkan efek antikoagulan. [3]

Alfomoterol

Metabolisme alfomoterol dapat menurun bila dikonsumsi bersamaan dengan gliquidone. [3]

Obat Penyekat Beta

Penggunaan obat penyekat beta bersamaan dengan gliquidone dapat menutupi gejala hipoglikemia yang timbul akibat gliquidone. [4]

Referensi

4. BPOM.Glurenorm. Boehringer Ingelheim Indonesia. 2011. Available at : http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Glurenorm%20Tablet%2030%20mg_Gliquidone_DKL0133701610A1_2017.pdf
6. B.L Furman. Sulfonylureas. Reference Module in Biomedical Sciences. 2016.
7. BPOM. Gliquidone. Avialable at : http://pionas.pom.go.id/monografi/gliquidone
8. MIMS. Gliquidone. 2019. Available at : https://www.mims.com/indonesia/drug/info/gliquidone
11. Sulfonylureas, Second Generation. LiverTox : Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury.2018. Available at : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548133/
12. Galasko G,T. Insulin, Oral Hypoglycemics, and Glucagon. Pharmacology and Therapeutics for Dentistry (seventh edition). 2017.
13. Insulin, other hypoglycemic drugs, and glucagon. Side Effects of Drugs Annual.2009
14. Ghosh S, Collier A. Management of diabetes. Churchill’s Pocketbook of Diabetes (second edition).2012.

Indikasi dan Dosis Gliquidone
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Prediabetes
    Kontroversi Prediabetes
  • Cegah Hipoglikemia pada Diabetes Mellitus Tipe 2
    Cegah Hipoglikemia pada Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Terapi Intensif Menurunkan Risiko Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2
    Terapi Intensif Menurunkan Risiko Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2
  • GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
    GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
4 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika - Tata Laksana Diabetes Terkini: Apakah Ada yang Baru? Sabtu, 25 Juni 2022. Pukul : 08.50 - 11.30.
Oleh: dr. Intan Fajriani
2 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Tata Laksana Diabetes Terkini: Apakah Ada yang Baru?"Narasumber : Sesi 1dr. Oni Jauhari, MM, AAK...
dr.Arini Gita Puspa
19 hari yang lalu
Pasien wanita usia 36 tahun dengan diabetes mellitus
Oleh: dr.Arini Gita Puspa
9 Balasan
Alo dokter,Izin berdiskusi, saya memiliki pasien pasien wanita usia 36 th, dengan trias DM (+), Gula darah sewaktu : 256. Riwayat DM pada keluarga (-), saya...
Anonymous
24 Mei 2022
Terapi SLE dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie, Sp.PD , saya ingin bertanya bagaimana penyesuaian dosis kortikosteroid pada pasien SLE yang kemudian diketahui mengalami diabetes mellitus...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.