Efek Samping dan Interaksi Obat Gliquidone
Efek samping gliquidone mencakup hipoglikemia, gangguan fungsi hati, peningkatan berat badan, dan juga meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular. Interaksi obat dapat meningkatkan risiko efek samping atau menurunkan efek penurunan kadar gula darah.
Efek Samping
Gliquidone, seperti sulfonilurea lain, memiliki risiko menyebabkan hipoglikemia. Efek samping lain mencakup peningkatan berat badan, ikterus, dan reaksi hipersensitivitas.
Hipoglikemia
Obat antidiabetik golongan sulfonilurea dapat menyebabkan hipoglikemia yang berpotensi menyebabkan koma, terutama pada pasien lansia dengan disfungsi ginjal dan hepar. Namun, efek samping hipoglikemia pada penggunaan gliquidone relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan penggunaan obat sulfonilurea generasi pertama. Hal ini karena metabolit yang dihasilkan oleh gliquidone bersifat inaktif. Tanda dan gejala hipoglikemia antara lain gangguan kesadaran, takikardia, motoric restlessness, dan hiperrefleksia.[4,6]
Kerusakan Hepar
Mekanisme yang mendasari timbulnya efek samping ini masih belum diketahui, namun diduga berkaitan dengan reaksi hipersensitivitas. Kerusakan hepar dapat muncul dalam waktu 3–12 minggu setelah penggunaan, dengan gejala yang muncul antara lain mual, nyeri perut, diikuti dengan timbulnya urin berwarna gelap dan ikterus. Pada kasus yang lebih jarang, kerusakan hepar baru terlihat setelah penggunaan selama beberapa bulan atau tahun terutama saat dosis obat ditingkatkan. Kerusakan hepar dapat membaik setelah penggunaan obat dihentikan. Namun, kegagalan fungsi hepar progresif hingga kematian dapat terjadi, terutama pada populasi lansia atau pasien yang memiliki masalah medis multipel lainnya atau bila penggunaan obat tidak segera dihentikan.[11]
Hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi pada minggu ke 6–8 terapi. Reaksi yang dapat muncul antara lain alergi kulit yang jarang berkembang menjadi eritema multiforme dan dermatitis eksfoliatif.[7] Reaksi hipersensitivitas juga dapat muncul bila seseorang alergi terhadap obat dengan golongan sulfonamide, karena obat golongan sulfonilurea memiliki struktur seperti sulfonamide yang dapat menyebabkan sensitivitas silang.[12]
Efek Samping Akibat Penggunaan dengan Alkohol
Bila digunakan secara bersamaan, alkohol tidak hanya meningkatkan efek hipoglikemia, namun juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asetaldehid yang dapat menimbulkan gejala seperti flushing, sakit kepala, mual dan muntah, berkeringat, dan hipotensi.[12]
Peningkatan Berat Badan
Penggunaan antidiabetik golongan sulfonilurea seperti gliquidone dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Pada sebuah studi didapatkan bahwa peningkatan berat badan kurang lebih 5 kg ditemukan pada pasien yang mengonsumsi obat golongan sulfonilurea dibandingkan plasebo. Studi lain menunjukkan insidensi peningkatan berat badan setelah satu tahun penggunaan gliquidone sangat rendah (0,03 kg). Peningkatan berat badan diduga disebabkan karena obat golongan sulfonilurea dapat menurunkan lipolisis.[13,14]
Efek Samping Gastrointestinal
Efek samping pada saluran cerna dapat berupa metallic taste, diare, muntah, nyeri perut, mual, konstipasi, dan mulut kering.[4,8]
Efek Samping Lain
Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan gliquidone adalah :
Syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic syndrome (SIADH)
- Sindroma Stevens Johnson
- Limfatik dan hematologi: agranulositosis, leukopenia, dan trombositopenia
- Kardiologi: obat golongan sulfonilurea diduga mencegah efek protektif iskemik jantung yang diperlukan untuk mengurangi kerusakan yang terjadi, seperti menyebabkan kurangnya respons vasodilatasi pada saat terjadi infark miokard
- Gangguan vaskular: insufisiensi kardiovaskular, hipotensi
Interaksi Obat
Penggunaan gliquidone bersamaan dengan obat lainnya dapat menyebabkan beberapa interaksi, termasuk meningkatkan atau menurunkan efek hipoglikemik.
Meningkatkan Efek Hipoglikemia
Efek hipoglikemia dapat meningkat bila gliquidone dikonsumsi bersamaan dengan :
- Obat kardiovaskular: ACE inhibitor, coumarin
- Antibiotik: chloramphenicol, clarithromycin
- Obat metabolik: allopurinol, klofibrat
- Alkohol
- Lainnya: antijamur golongan azole, cimetidine, antidepresan trisiklik, metildopa, dan hormon tiroid[4,8]
Menurunkan Efek Hipoglikemia
Efek hipoglikemia dapat berkurang apabila gliquidone dikonsumsi bersamaan dengan :
- Antibiotik: rifampicin
- Hormon: diuretik thiazide, kontrasepsi oral, kortikosteroid,
- Antikejang: barbiturate, phenytoin
- Lainnya: adrenalin, aminoglutethimide glukagon[4,8]
Warfarin
Gliquidone bila dikonsumsi bersamaan dengan warfarin dapat meningkatkan efek antikoagulan. [3]
Alfomoterol
Metabolisme alfomoterol dapat menurun bila dikonsumsi bersamaan dengan gliquidone. [3]
Obat Penyekat Beta
Penggunaan obat penyekat beta bersamaan dengan gliquidone dapat menutupi gejala hipoglikemia yang timbul akibat gliquidone. [4]