Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Probenecid general_alomedika 2021-07-28T21:40:34+07:00 2021-07-28T21:40:34+07:00
Probenecid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Probenecid

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Efek samping probenecid dapat terjadi pada berbagai sistem organ tubuh, mulai dari sistem saraf pusat, gastrointestinal, hingga efek samping berat, seperti sindrom Steven Johnson dan reaksi anafilaksis. Secara umum interaksi obat pada probenecid dapat bersifat antagonis efek urikosurik probenecid atau dapat meningkatkan kadar obat dalam plasma, seperti pada antibiotik penicillin.

Efek samping

Efek samping probenecid dapat terjadi secara luas pada berbagai sistem organ tubuh, contohnya sefalgia pada sistem saraf pusat, nausea vomitus pada sistem gastrointestinal, pembentukan batu asam urat pada sistem genitourinaria, hingga reaksi anafilaksis dan Sindroma Steven Johnson.[2,5]

Efek samping pemberian probenecid dapat bersifat ringan hingga berat untuk masing-masing sistem organ. Efek samping probenecid yang paling sering dari sistem saraf adalah sefalgia dan pusing. Pada sistem gastrointestinal dapat terjadi keluhan nausea, anoreksia, vomitus, nyeri gusi hingga efek samping berat namun jarang yaitu nekrosis hepar. Efek samping pada sistem genitourinaria antara lain pembentukan batu asam urat dan sindrom nefrotik yang lebih jarang terjadi.[2,5,15]

Efek samping berupa reaksi hipersensitivitas yang perlu diwaspadai adalah reaksi anafilaksis dan Sindrom Steven Johnson,namun pasien dapat pula mengalami reaksi yang lebih ringan seperti demam, pruritus dan urtikaria. Pada sistem hematologis probenecid dapat menyebabkan anemia, leukopenia dan trombositopenia (jarang terjadi). Pada sistem Integumen dapat terjadi alopecia, dermatitis, dan flushing. Penting untuk diperhatikan bahwa kombinasi probenecid dan kolkisin dapat menyebabkan nekrolisis epidermal toksik namun kasusnya jarang terjadi.[2,15] Efek samping umum yang sering ditemukan pada sistem muskuloskeletal adalah kejadian eksaserbasi gout yang bersifat transien setelah terapi inisial dengan probenecid. Selain itu terdapat laporan kejadian retinopati setelah penggunaan probenecid bersama Chloroquine.[2,5]

Interaksi Obat

Ada berbagai bentuk interaksi obat antara probenecid dengan obat-obatan lain, ada yang bersifat sinergis dan ada pula yang bersifat antagonis.

Obat Bersifat Antagonis

Penggunaan aspirin sebagai anti nyeri baik dengan dosis besar atau kecil pada pasien yang sedang dalam terapi probenecid tidak dianjurkan karena aspirin bersifat antagonis terhadap efek urikosurik probenecid. Bila pasien memerlukan terapi anti nyeri lebih disarankan dengan pemberian paracetamol. Sama dengan aspirin, pyrazinamide juga bersifat antagonis terhadap efek urikosurik dari probenecid.[5,15]

Meningkatkan Waktu Paruh Obat Lain

Probenecid dapat meningkatkan waktu paruh obat lain yang diberikan bersama dengan probenecid. Contoh obat-obatan tersebut adalah paracetamol, naproxen, indomethacin, ketoprofen, meclofenamate, lorazepam, rifampin, acyclovir, ganciclovir dan zidovudine. Sehingga, untuk menghindari kemungkinan munculnya efek samping berat, perlu dilakukan penyesuaian dosis saat memberikan obat-obatan tersebut bersama dengan probenecid.[2,15]

Meningkatkan Efek Obat Lain

Probenecid dapat meningkatkan efek obat lain yang diberikan bersamaan di dalam tubuh, contohnya pada pemberian probenecid dengan allopurinol, kombinasi probenecid dan allopurinol dapat secara sinergis menurunkan asam urat didalam darah. Efek sinergis ini juga perlu diperhatikan terutama pada pemberian bersama antihiperglikemik oral golongan sulfonylurea (glibenklamid), karena probenecid dapat menghambat ekskresi sulfonamid terkonjugasi di ginjal, sehingga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia pada pasien.[13,15]

Referensi

2. NCBI. Livertox. Probenecid. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548599/
5. Medscape. Probenecid (Rx). 2021. Available from: https://reference.medscape.com/drug/probenecid-342832
13. Stocker SL, Williams KM, McLachlan AJ, Graham GG, Day RO. Pharmacokinetic and pharmacodynamic interaction between allopurinol and probenecid in healthy subjects. Clin Pharmacokinet. 2008;47(2):111-8. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18193917/
15. New Zealand Data Sheet. Probenecid. 2018. Available from: https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/a/aft-Probenecidtab.pdf

Indikasi dan Dosis Probenecid
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Penatalaksanaan Hiperurisemia Simptomatik pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penatalaksanaan Hiperurisemia Simptomatik pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia
    Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Kemarin, 20:56
Terapi untuk pasie hiperurisemia dan hipertensi dengan edema tungkai
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Halo dokter, ijin bertanya. Jika misalkan ada pasien dengan riwayat asam urat 11 mg/dl disertai dengan riwayat hipertensi disertai edem kedua tungkai. Pasien...
Anonymous
02 Mei 2023
Apakah obat kolesterol dan asam urat harus terus diminum?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi dokterApakah obat kolesterol harus di minum terus? Walaupun kolesterol na normal n tdak da gejala..Bgtu juga dgn obat asam urat apakah harus d...
dr.Intan Meiripalta
06 Januari 2023
Jari telunjuk bengkak tak kunjung membaik
Oleh: dr.Intan Meiripalta
6 Balasan
Alo dokter izin diskusi. Pasien anak laki-laki berusia 12 tahun mengeluhkan bengkak pada jari telunjuk tangan kanan pada saat bangun tidur, riwayat traum,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.