Pengawasan Klinis Probenecid
Pengawasan klinis yang perlu diperhatikan pada pasien yang menerima terapi probenecid adalah jumlah dosis maksimal harian yang dikonsumsi, kadar asam urat darah, profil fungsi ginjal pasien, dan pemeriksaan hitung darah lengkap.
Bila terjadi overdosis probenecid, karbon (arang) aktif dapat menjadi alternatif pilihan selain terapi simptomatik dan sebaiknya diberikan dalam 1 jam setelah kejadian. Overdosis probenecid umumnya menyebabkan stimulasi sistem saraf pusat dan bila overdosis berat dapat menyebabkan kejang dan gagal napas. Gejala eksitasi sistem saraf pusat dapat menjadi indikasi pemberian barbiturate intravena kerja cepat (phenobarbital).[1,15]
Pasien yang menerima preparat probenecid harus selalu dipantau kadar asam uratnya untuk melakukan pengaturan dosis. Nilai normal asam urat adalah 3,4 hingga 7 mg/dL atau sedikit lebih untuk pria dan 2,4 hingga 6 mg/dL atau sedikit lebih untuk wanita. Target asam urat selama terapi dengan probenesid adalah <6 mg/dL.[17]
Fungsi ginjal juga harus selalu dipantau karena pasien dengan gangguan fungsi ginjal dengan filtrasi glomerulus <30 mL/menit sebaiknya tidak diberikan probenecid karena tidak akan memberikan efek terapeutik dan meningkatkan efek samping. Pemeriksaan darah lengkap bermanfaat sebagai skrining efek samping hematologis dari probenecid.[10,15]