Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Dermatitis Atopik y2afrika 2020-10-30T09:32:17+07:00 2020-10-30T09:32:17+07:00
Dermatitis Atopik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Pendahuluan Dermatitis Atopik

Oleh :
Athieqah Asy Syahidah
Share To Social Media:

Dermatitis atopik (DA), yang juga dikenal dengan sebutan eksim, adalah inflamasi kronis kulit yang ditandai dengan pruritus, eritema, dan kulit yang bersisik. Onset DA biasanya pada awal masa kanak-kanak atau sebelum usia 2 tahun, hanya sekitar 10% kasus ditemukan di atas 5 tahun. DA mengenai sekitar 5‒20% anak-anak serta 1‒3% dewasa.[1-3]

Dermatitis atopik dikaitkan dengan penyakit asma dan rhinitis alergi, sehingga disebut trias alergi. Ketiga penyakit atopik tersebut memiliki dasar patofisiologi yang sama, yaitu peningkatan kadar immunoglobulin E (IgE) dengan pelepasan banyak mediator yang menyebabkan inflamasi alergi.[4,5]

Atopik dermatitis. Salava A., Openi 2014. Atopik dermatitis. Salava A., Openi 2014.

Dermatitis atopik timbul dari interaksi yang rumit antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Termasuk di antaranya adalah kerusakan barrier kulit sehingga membuat kulit lebih mudah teriritasi dengan sabun, udara, suhu, dan pencetus non spesifik lainnya. Gejala utama adalah rasa gatal yang terus-menerus dengan lesi kulit berupa xerosis, likenifikasi, dan lesi eksematosa yang cenderung muncul pada area permukaan fleksural tubuh. Perubahan lesi eksematosa dan morfologinya tergantung pada lokasi lesi dan usia penderita.[5,6]

Diagnosis dan tata laksana DA sejak dini dapat mencegah morbiditas secara signifikan, seperti gangguan tidur, perubahan kulit pascainflamasi kronis, parut hipertrofik ataupun keloid akibat menggaruk, dan infeksi kulit sekunder akibat Staphylococcus sp, Streptococcus sp, atau Herpes sp.[7]

 

Referensi

1. Berke, R., Singh, A., Guralnik, M. Atopic Dermatitis: An Overview. Am Fam Physician, 2012. 86 (1), 35-42.
2. Lifschitz C: The Impact of Atopic Dermatitis on Quality of Life. Ann Nutr Metab 2015;66(suppl 1):34-40. doi: 10.1159/000370226.
3. Spergel JM. Epidemiology of atopic dermatitis and atopic march in children. Immunol Allergy Clin North Am, 2010. 30(3): 269–280.
4. Kim BS, James WD, Atopic Dermatitis : Practice Guideline. June 2020. Diakses dari: http://emedicine.medscape.com/article/1049085-overview.
5. Lopez Carrera, Y.I., Al Hammadi, A., Huang, Y. et al. Epidemiology, Diagnosis, and Treatment of Atopic Dermatitis in the Developing Countries of Asia, Africa, Latin America, and the Middle East: A Review. Dermatol Ther (Heidelb) 9, 685–705 (2019). https://doi.org/10.1007/s13555-019-00332-3
6. Šofranac M. Correlation Between Allergic Rhinitis, Asthma, and Atopic Dermatitis in Children. Pediatrics January 2008, 121 (Supplement 2) S91; DOI: https://doi.org/10.1542/peds.2007-2022G.
7. Peng, W., Novak, N. Pathogenesis Of Atopic Dermatitis. Clinical & Experimental Allergy, 2015. 45 (3), 556-574

Patofisiologi Dermatitis Atopik

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
    Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
  • Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
    Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Janto Gumulia
8 hari yang lalu
Apakah diperlukan tesalergi untuk kasus eczema?
Oleh: dr. Janto Gumulia
8 Balasan
Selamat pagi TS, mau konsul mengenai kasus Eczema nich. Pasien wanita usia 24 tahun, karyawan swasta (bekerja di ruang ber AC) yang memiliki riwayat penyakit...
dr. Rizki Ismi Arsyad
10 hari yang lalu
Timbul papul di area kedua punggung tangan dan kaki
Oleh: dr. Rizki Ismi Arsyad
2 Balasan
Assalamualaikum dokter sejawat, izin konsul pasien anak usian 7 thn timbul papul kecil merata di area kedua punggung tngan dan kaki 4 hr yang lalu, disertain...
Anonymous
30 Desember 2022
Gatal di paha bawah disertai luka yang membesar dan terasa nyeri
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien, perempuan usia 20 thn, mengeluhkan luka seperti gambar berikut, awalnya luka sebesar koin, gatal, ada central healing, curiga...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.