Etiologi Hipertensi
Etiologi hipertensi tersering adalah penyakit renovaskular. Jika tidak ditemukan penyebab sekunder maka hipertensi tersebut tergolong hipertensi essential. [3]
Tabel 1. Etiologi Hipertensi Sekunder
Penyebab | Prevalensi |
Penyakit renovaskular | 5%-34% |
Obstructive sleep apnea | 25-50% |
Aldosteronism primer | 8-20% |
HT diinduksi obat atau alcohol | 2-4% |
Hipertiroid | <1% |
Pheochromocytoma | 0,1%-0,6% |
Sindrom cushing | <0,1% |
Faktor Risiko
Faktor risiko hipertensi terdiri atas faktor yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Diubah
Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi faktor genetik dan penuaan.
- Genetik: Studi genomic terbaru menemukan 107 lokus gen yang berperan dalam regulasi tekanan darah.[11] Studi genomik dengan sampel meliputi populasi Eropa, Asia Tenggara dan Asia Timur menunjukkan polimorfisme pada 12 lokus gen secara signifikan berkontribusi terhadap fenotip hipertensi.[12] Pada populasi Asia, studi terhadap 1136 etnis china menyimpulkan polimorfisme nukleotida gen SORBS1 secara signifikan berasosiasi dengan timbulnya hipertensi.[13]
- Penuaan : Pada populasi lanjut usia studi menunjukkan TD diastolik menetap atau mulai menurun sedangkan TD sistolil meningkat. Hal ini menunjukkan kekakuan progresif pada pembuluh darah yang mungkin mengakibatkan hipertensi. Kekakuan diduga terkait fragmentasi serta penurunan kadar serat elastin dan peningkatan deposisi kolagen yang lebih kaku, penurunan kadar nitrit oxide, peradangan, serta disfungsi neurohormonal (peningkatan sensitivitas terhadap garam, peningkatan aldosterone, peningkatan saraf simpatis).[14]
Faktor Risiko Yang Dapat Diubah
Faktor risiko yang dapat diubah meliputi faktor sosioekonomi, serta perilaku dan pola hidup.
- Sosioekonomi : Faktor sosioekonomi meliputi globalisasi, urbanisasi, tingkat stress, pendidikan serta pendapatan.[15]
- Perilaku dan Pola hidup : Pola hidup meliputi diet tinggi garam, inaktivitas fisik hingga obesitas. Perilaku terkait kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol berlebihan.[15]