Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hipertensi Perioperatif general_alomedika 2018-09-27T15:38:31+07:00 2018-09-27T15:38:31+07:00
Hipertensi Perioperatif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hipertensi Perioperatif

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Diagnosis hipertensi perioperatif dimulai dari anamnesis, terutama untuk menggali riwayat hipertensi sebelumnya, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis

Saat anamnesis, dokter harus mampu menggali faktor risiko hipertensi perioperatif pasien, di antaranya usia, riwayat hipertensi, kehamilan, serta penyakit lainnya yang berhubungan dengan hipertensi, seperti gangguan kardiovaskuler, gangguan neurologis, diabetes mellitus, dan penyakit ginjal. Dokter juga harus menanyakan mengenai riwayat obat-obatan yang dikonsumsi pasien.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien hipertensi perioperatif bertujuan untuk menegakkan diagnosis hipertensi serta mengevaluasi apakah ada gangguan pada organ target seperti jantung, ginjal dan otak. Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan tekanan darah dilakukan dengan posisi berbaring dan duduk sebanyak 2x dengan menggunakan manset yang sesuai ukuran pada kedua lengan

  • Pemeriksaan nadi brachial, femoral dan karotis
  • Pemeriksaan jantung dengan mendengarkan irama jantung serta suara jantung tambahan seperti murmur dan gallop
  • Pemeriksaan paru untuk mengetahui apakah ada ronki yang merupakan tanda dari gagal jantung kiri disertai edema paru

  • Pemeriksaan abdomen
  • Pemeriksaan funduskopi untuk mengetahui apakah ada perdarahan atau papil edema

Berdasarkan klasifikasi The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), klasifikasi tekanan darah untuk dewasa yang berusia 18 tahun ke atas:

  • Normal: Tekanan sistolik < 120 mm Hg, tekanan diastolik < 80 mm Hg
  • Prehipertensi: Tekanan sitolik 120 – 139 mm Hg, tekanan diastolik 80 -89 mm Hg
  • Stadium 1: Tekanan sistolik 140 -159 mm Hg, tekanan diastolik 90 -99 mm Hg
  • Stadium 2: Tekanan sistolik 160 mm Hg atau lebih, tekanan diastolik 100 mm Hg atau lebih[12]

American Heart Association (AHA) menurunkan kriteria ambang batas hipertensi derajat 1 dari 140/90 mmHg menjadi 130/80 mmHg. Walau demikian, penggunaan definisi hipertensi baru ini sebaiknya berhati-hati karena berpotensi merugikan pasien.

Berdasarkan keterlibatan organ, krisis hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:

  • Hipertensi Emergensi: Bila tekanan darah sistolik ≥180 mm Hg dan tekanan darah ≥110 mm Hg yang disertai gangguan pada organ target seperti jantung, ginjal dan otak
  • Hipertensi Urgensi: Bila tekanan darah sistolik ≥180 mm Hg dan tekanan darah ≥110 mm Hg tanpa disertai dengan gangguan target organ
  • Saat operasi, kenaikan darah >20% sudah dapat digolongkan ke dalam hipertensi emergensi[12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan di antaranya:

  • Pemeriksaan darah di laboratorium seperti: darah lengkap, gula darah, elektrolit
  • Pemeriksaan fungsi ginjal: ureum, kreatinin
  • Pemeriksaan enzim biomarker jantung
  • Pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) untuk mendeteksi aritmia, penyakit jantung koroner, hipertrofi ventrikel kiri

  • Pemeriksaan urinalisis untuk mendeteksi adanya albumin, darah dan kristal di urin
  • Foto thoraks untuk mengetahui apakah ada edema paru, kardiomegali
  • CT scan kepala bila menunjukkan gejala defisit neurologis seperti stroke

Referensi

12. Chobanian AV et al. The Seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure: the JNC7 report. JAMA 2003b; 289;2560-72

Epidemiologi Hipertensi Perioper...
Penatalaksanaan Hipertensi Perio...

Artikel Terkait

  • Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
    Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
    Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
18 hari yang lalu
Efek Dosis dan Durasi Konsumsi Natrium Terhadap Tekanan Darah – Telaah Jurnal SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!"Tensi Anda naik, segera kurangi makan asin".. edukasi ini sering kita sampaikan ke pasien, bukan? Nah, ternyata sudah ada penelitian yang...
Anonymous
16 Februari 2023
Tata laksana albuminuria pada pasien hipertensi
Oleh: Anonymous
11 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien wanita usia 53 thn, datang dengan hasil labor, dengan hasil : albuminuria yaitu 38 dan kol total dan LDL yg meningkat, hasil...
Anonymous
27 Desember 2022
Bacaan diagnosis dari surat keterangan dokter
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Mohon bantuanya untuk bacaan diagnosisnya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.