Epidemiologi Hipertensi Perioperatif
Hipertensi perioperatif secara epidemiologi terjadi pada sekitar 25% pasien hipertensi kronik yang akan menjalani operasi terutama pada operasi karotid, operasi aorta abdominal, operasi vaskuler perifer, operasi intraabdomen dan operasi intratorakal.[9] Insidensi peningkatan tekanan darah yang signifikan (peningkatan tekanan darah sistol ≥160 mm Hg) saat operasi pada pasien hipertensi yang menjalani operasi elektif non kardiak hanyalah sekitar < 10% dengan pemilihan kriteria pasien yang tepat (misalnya pasien dengan hipertensi yang terkontrol).[10] Pasien yang akan menjalani operasi elektif tetapi memiliki tekanan darah yang tinggi sebaiknya disarankan untuk menunda operasi sampai tekanan darahnya terkontrol dengan baik. Insidensi krisis hipertensi setelah operasi bervariasi sekitar 4-35% tergantung dari jenis operasi.[11] Operasi yang berhubungan dengan kardiovaskuler seperti operasi bypass arteri, repair aneurisma aorta dan endarterektomi karotid dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi setelah operasi.