Prognosis Hipertensi Perioperatif
Prognosis hipertensi perioperatif ditentukan oleh kontrol tekanan darah. Jika hipertensi perioperatif dapat segera dikontrol tanpa menimbulkan komplikasi, maka prognosis baik. Sebaliknya, jika terjadi kardiovaskuler, neurologis, dan renal, prognosis kurang baik, bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Komplikasi
Hipertensi perioperatif akut merupakan komplikasi yang sering terjadi pada operasi besar. Hipertensi perioperatif dapat memperpanjang masa perawatan di RS setelah operasi. Hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi dapat terjadi pada 50% pasien saat operasi kardiak ataupun sesaat setelah operasi kardiak. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskuler, neurologis dan renal yang berat seperti gagal jantung, aritmia, infark miokard akut, stroke dan gagal ginjal akut serta dapat meningkatkan risiko kematian pasien saat operasi ataupun setelah operasi.[13]
Prognosis
Kunci utama prognosis hipertensi perioperatif adalah kontrol tekanan darah dan pencegahan komplikasi. Jika komplikasi dapat dihindari, maka prognosis baik. Pasien yang mengalami hipertensi perioperatif dan mengalami komplikasi kardiovaskuler, neurologis dan renal setelah operasi yang tidak segera ditangani dengan baik memiliki prognosis kurang baik.