Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Risperidone general_alomedika 2022-09-20T09:27:58+07:00 2022-09-20T09:27:58+07:00
Risperidone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Risperidone

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Efek samping risperidone yang sering terjadi adalah agitasi, kecemasan, konstipasi, mengantuk, peningkatan berat badan, dan gejala ekstrapiramidal. Interaksi obat risperidone perlu diwaspadai jika digunakan bersamaan dengan obat lain yang juga dimetabolisme oleh enzim CYP 2D6, seperti phenytoin dan fluoxetine.

Efek Samping

Efek samping dari risperidone yang sering terjadi adalah kecemasan, konstipasi, mengantuk, hiperprolaktinemia, peningkatan berat badan, dan gejala ekstrapiramidal.[4]

Efek samping pemberian risperidone berdasarkan sistem organ adalah sebagai berikut:

  • Kardiovaskular: takikardia, gangguan konduksi jantung, hipertensi

  • Organ indera: tinnitus, pandangan kabur
  • Respirasi: dispnea, batuk, epistaksis

  • Pencernaan: mual muntah, nyeri abdomen, diare
  • Muskuloskeletal: spasme otot, nyeri punggung
  • Metabolisme: penurunan atau peningkatan nafsu makan
  • Reproduksi: amenorrea, penurunan libido

Efek samping yang berpotensi berbahaya adalah peningkatan risiko stroke, sindrom neuroleptik maligna, agranulositosis, hiperprolaktinemia, dan gangguan konduksi jantung.[4,5]

Gejala Ekstrapiramidal

Risperidone tetap berisiko menyebabkan gejala ekstrapiramidal. Gejala yang dapat terjadi adalah distonia, akatisia, Parkinsonisme, dan diskinesia tardif dalam jangka panjang. Sindrom ekstrapiramidal ini disebabkan oleh blokade reseptor D2 pada jaras nigrostriatal. Umumnya penghentian terapi akan atau mengganti antipsikotik yang memiliki efek blokade D2 lebih rendah, seperti clozapine, akan mengurangi gejala ekstrapiramidal. Namun diskinesia tardif akan tetap ada meskipun obat sudah dihentikan dan kemungkinan bersifat permanen.[2,6]

Hiperprolaktinemia dan Gangguan Sistem Reproduksi

Blokade reseptor D2 pada jaras tuberoinfundibular akan menyebabkan peningkatan pada kadar prolaktin. Hiperprolaktinemia akan menurunkan sekresi gonadotropin yang kemudian menghambat steroidogenesis dari gonad. Efek samping yang akan terjadi adalah disfungsi seksual, penurunan libido, galaktorea, dan amenorea. Efek ini dipotensiasi blokade pada reseptor adrenergik dah histamine-2. Pada laki-laki juga dilaporkan terjadi priapismus.[2,5]

Sindrom Neuroleptik Maligna

Efek samping yang berbahaya adalah sindrom neuroleptik maligna. Patogenesis dari kondisi ini tidak diketahui secara jelas, diduga karena ada reaksi idiosinkrasi antara obat dan tubuh pasien yang tidak terkait dosis. Beberapa manifestasi dari kondisi ini adalah penurunan status mental, kaku, demam, dan gangguan otonom. Sindrom neuroleptik maligna mengancam nyawa. Obat harus dihentikan dan pasien diberikan terapi suportif.[1,2]

Overdosis

Gejala overdosis pada risperidone adalah letargia, hipotensi, sedasi, takikardia, bradikardia, gejala ekstrapiramidal, pemanjangan interval QT, dan kejang. Dosis toksisitas risperidone cukup bervariasi, dengan rentang dosis 20-300 mg. Tidak ada antidotum spesifik pada toksisitas risperidone. Pada kondisi overdosis, tindakan pertama adalah menjaga ventilasi, patensi jalan napas, dan memastikan oksigenasi tercukupi, selanjutnya adalah tata laksana simptomatik.

Tindakan bilas lambung berisiko menyebabkan aspirasi, terutama pada pasien yang kejang atau terjadi distonia. Namun, dapat dipertimbangkan apabila pasien baru mengonsumsi obat kurang dari 1 jam.

Pada semua pasien yang mengalami overdosis perlu dilakukan pemantauan terhadap gangguan irama jantung. Lakukan pemantauan EKG secara kontinu untuk mendeteksi aritmia secara cepat.[1,2,4]

Interaksi Obat

Interaksi obat risperidone umumnya diakibatkan oleh metabolisme pada enzim hati yang sama.

Obat yang Metabolismenya Dipengaruhi Enzim CYP2D6

Pasien yang mendapatkan obat yang meningkatkan kerja dari enzim CYP2D6, misalnya carbamazepine, perlu mendapatkan dosis tambahan untuk mencapai efek terapeutik yang adekuat. Di sisi lain, pada pasien yang mendapatkan obat inhibitor CYP2D6, seperti phenytoin dan fluoxetine, perlu dilakukan pengurangan dosis secara bertahap dengan dosis harian maksimal 8 mg.

Peningkatan Efek Obat Lain

Risperidone dapat meningkatkan efek hipotensif obat antihipertensi seperti captopril dan amlodipine, serta meningkatkan efek sedatif depresan saraf pusat seperti diazepam dan morfin.

Peningkatan Risiko Pemanjangan Interval QT

Risiko pemanjangan interval QT akan meningkat jika risperidone digunakan bersama obat antiaritmia seperti amiodarone dan digoxin, serta antidepresan trisiklik seperti amitriptyline.

Interaksi Antagonistik

Risperidone akan bersifat antagonistik jika diberikan bersama dengan levodopa.[4,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. Risperidone | C23H27FN4O2 - PubChem. PubChem Compound Summary for CID 5073. 2021. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5073
2. McNeil SE, Gibbons JR, Cogburn M. Risperidone - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459313/
4. MIMS. Risperidone: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/candesartan?mtype=generic
5. Drugs.com. Risperidone Uses, Dosage, Side Effects. 2022. https://www.drugs.com/pro/risperidone.html#s-34067-9
6. Drugbank. Risperidone: Uses, Interactions, Mechanism of Action. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB00422

Indikasi dan Dosis Risperidone
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Agregasi Protein Insolubel Berpotensi sebagai Patofisiologi Skizofrenia
    Agregasi Protein Insolubel Berpotensi sebagai Patofisiologi Skizofrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Diet Ketogenik untuk Schizophrenia
    Diet Ketogenik untuk Schizophrenia
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.rani virlia
5 hari yang lalu
Pengobatan skizofrenia dengan HBsAg positif di fasilitas kesehatan pertama
Oleh: dr.rani virlia
2 Balasan
Halo dok, saya dokter di puskesmas. izin bertanya saya ada pasien wanita dengan hbsag positif yang saat ini sedang pengobatan di RS.. tetapi px tersebut...
Anonymous
15 hari yang lalu
Penanganan pasien skizofrenia akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.. mohon advisnya, penatalaksanaan pasien skizofrenia akut yg masih mengamuk bagaimana ya dok? Utk injeksi Haloperidol apa boleh berulang? Dan utk...
Anonymous
26 hari yang lalu
Terapi skizofrenia di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok izin bertanya.Pada pasien dengan skizofrenia on treatment di puskesmas, sebaiknya terapi di evaluasi tiap berapa bulan ya dok ?Berhubung obat2 jenis...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.