Efek Samping dan Interaksi Obat Risperidone
Efek samping risperidone yang pernah dilaporkan di antaranya adalah eritema multiforme, ansietas, dan insomnia. Risperidone juga berinteraksi dengan alkohol, yaitu meningkatkan efek depresan dari alkohol. [3,6,7]
Efek Samping
Efek samping risperidone yang umumnya terjadi, antara lain somnolen (40-45%), insomnia (26-30%), agitasi (20-25%), rasa cemas (10-15%), dan sakit kepala (10-15%).
Risperidone memiliki mekanisme kerja melalui blokade reseptor dopamin post sinaps dan serotonin secara selektif, sehingga memiliki risiko efek samping ekstrapiramidal, walaupun tidak sebesar haloperidol. Gejala dapat berupa parkinsonisme, distonia, akathisia, serta tardive dyskinesia. Jika bersifat akut, gejala ini biasanya ringan dan akan hilang dengan pengurangan dosis atau dengan pemberian obat antiparkinson. [8,13]
Efek samping risperidone lainnya adalah peningkatan kadar prolaktin yang dapat menyebabkan ginekomastia dan galaktorea. [14]
Risperidone juga dilaporkan dapat menyebabkan peningkatan berat badan sebesar 0,2 kg/bulan dan antipsychotic drug-induced diabetes. [15]
Risperidone juga dilaporkan dapat meningkatkan risiko pemanjangan interval QT, walaupun efek ini dilaporkan tidak terlalu besar dibandingkan paliperidone. [16]
Interaksi Obat
Risperidone dapat meningkatkan efek hipotensif obat antihipertensi (seperti captopril dan amlodipine) dan efek sedatif depresan saraf pusat (seperti diazepam dan morfin).
Risiko pemanjangan interval QT akan meningkat jika risperidone digunakan bersama obat antiaritmia (seperti amiodarone dan digoxin) dan antidepresan trisiklik (seperti amitriptyline).
Risperidone akan bersifat antagonistik jika diberikan bersama dengan levodopa.
Konsentrasi plasma risperidone akan meningkat jika digunakan bersamaan dengan fluoxetine atau verapamil.
Carbamazepine, rifampisin, dan fenobarbital akan menurunkan konsentrasi plasma risperidone. [3]