Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-09-20T09:21:18+07:00 2022-09-20T09:21:18+07:00
Risperidone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Risperidone

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Risperidone adalah obat antipsikotik atipikal yang diindikasikan untuk penanganan schizophrenia, terapi adjuvan gangguan bipolar, dan gejala iritabilitas pada pasien autisme. Risperidone bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamine D2 dan serotonin.[1,2]

Secara off label, risperidone digunakan pada pasien dementia untuk mengatasi gangguan perilaku dan gejala psikosis. Namun, FDA Amerika Serikat telah mengeluarkan black box warning terkait penggunaan risperidone pada pasien lansia. Risperidone dikaitkan dengan peningkatan kejadian mortalitas pada lansia, sehingga tidak diperbolehkan untuk digunakan mengatasi gejala psikosis terkait dementia pada pasien lansia.

Sediaan risperidone yang ada di Indonesia adalah sediaan oral dan injeksi intramuskular. Risperidone dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Konsumsi bersamaan dengan alkohol akan meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat.[1,3]

Risperidone telah dikaitkan dengan berbagai efek samping serius. Efek samping ini meliputi peningkatan risiko stroke pada lansia, risiko sindrom neuroleptik maligna, agranulositosis, hiperprolaktinemia, dan gangguan konduksi jantung. Risperidone juga dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal seperti Parkinsonisme dan distonia, meskipun lebih jarang dibandingkan dengan antipsikotik tipikal.[1,4]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Risperidone

Perihal Deskripsi
Kelas Antipsikosis[3]
Subkelas Antipsikotik atipikal[3]
Akses Resep[3]
Wanita hamil

Kategori FDA: C

Kategori TGA: C[5]

Wanita menyusui Dikeluarkan ke ASI dalam jumlah sedikit[1,3]
Anak-anak Keamanan dan efikasi tidak diketahui untuk schizophrenia pada anak kurang dari 13 tahun, untuk mania bipolar pada anak kurang dari 10 tahun, dan untuk gangguan autistik pada anak kurang dari 5 tahun.[1,4]
Infant
FDA

Approved.[1]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. Risperidone | C23H27FN4O2 - PubChem. PubChem Compound Summary for CID 5073. 2021. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5073
2. McNeil SE, Gibbons JR, Cogburn M. Risperidone - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459313/
3. Nasional PIO. RISPERIDON | PIO Nas. 2022. https://pionas.pom.go.id/monografi/risperidon
4. MIMS. Risperidone: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/candesartan?mtype=generic
5. Drugs.com. Risperidone Uses, Dosage, Side Effects. 2022. https://www.drugs.com/pro/risperidone.html#s-34067-9

Farmakologi Risperidone

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Agregasi Protein Insolubel Berpotensi sebagai Patofisiologi Skizofrenia
    Agregasi Protein Insolubel Berpotensi sebagai Patofisiologi Skizofrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia
    Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.rani virlia
26 Januari 2023
Pengobatan skizofrenia dengan HBsAg positif di fasilitas kesehatan pertama
Oleh: dr.rani virlia
2 Balasan
Halo dok, saya dokter di puskesmas. izin bertanya saya ada pasien wanita dengan hbsag positif yang saat ini sedang pengobatan di RS.. tetapi px tersebut...
Anonymous
16 Januari 2023
Penanganan pasien skizofrenia akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.. mohon advisnya, penatalaksanaan pasien skizofrenia akut yg masih mengamuk bagaimana ya dok? Utk injeksi Haloperidol apa boleh berulang? Dan utk...
Anonymous
05 Januari 2023
Terapi skizofrenia di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok izin bertanya.Pada pasien dengan skizofrenia on treatment di puskesmas, sebaiknya terapi di evaluasi tiap berapa bulan ya dok ?Berhubung obat2 jenis...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.