Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Risperidone general_alomedika 2019-10-04T09:49:24+07:00 2019-10-04T09:49:24+07:00
Risperidone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Risperidone

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Pengawasan klinis perlu diperhatikan khususnya pada pasien geriatri dengan demensia yang berhubungan dengan psikosis karena meningkatkan mortalitas.

Pasien Geriatri dengan Demensia

Berdasarkan meta analisis dalam 17 percobaan kontrol terhadap obat antipsikosis atipikal termasuk risperidone yang diberikan pada pasien geriatri dengan demensia yang berhubungan dengan psikosis, serta penggunaan kombinasi dengan obat furosemide, dilaporkan terjadi peningkatan risiko mortalitas.

Selain itu, pasien geriatri dengan demensia yang mendapatkan terapi risperidone juga mengalami peningkatan risiko stroke dan transient ischemic attack sehingga perlu dilakukan pengawasan berkala.

Hipotensi Ortostatik

Aktivitas dari penghambat alfa pada risperidone menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik terutama selama periode dosis inisial ke dosis titrasi. Secara klinis, hipotensi jelas terlihat pada penggunaan kombinasi risperidone dengan antihipertensi. Perlu pengawasan khusus pada pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular dan titrasi dosis harus dilakukan secara bertahap.

Tardive Dyskinesia

Obat-obatan yang bersifat antagonis terhadap reseptor dopamine berhubungan dengan terjadinya tardive dyskinesia seperti gerakan involunter berirama pada lidah atau wajah. Apabila terjadi gejala tersebut, segera hentikan semua pemberian antipsikotik termasuk risperidone.

Sindrom Neuroleptik Maligna

Penggunaan risperidone dapat menyebabkan sindrom neuroleptik maligna. Karakteristik dari sindrom neuroleptik maligna, antara lain hipertermia, kekakuan otot, ketidakstabilan otonom, gangguan kesadaran, dan peningkatan kadar kreatin fosfokinase.

Hiperglikemia

Penggunaan risperidone dapat menimbulkan antipsychotic drug-induced diabetes sehingga gula darah pasien sebaiknya dipantau secara berkala.

Hiperprolaktinemia

Walaupun jarang, risperidone dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin yang ditandai dengan ginekomastia dan galaktorea.

Pemanjangan Interval QT

Pengawasan berkala menggunakan EKG perlu dilakukan pada pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular, bradikardia, dan gangguan elektrolit (hipokalemia dan hipomagnesemia). [8,13]

Referensi

8. Food and Drug Administration. Risperdal. 2009. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/020272s056,020588s044,021346s033,021444s03lbl.pdf.
13. European Medicines Agency. Risperidone. 2008. https://www.ema. europa.eu/documents/referral/risperdal-article-30-referral-annex-i-ii-iii-iv_en-0.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Ri...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Agregasi Protein Tidak Larut pada Sekelompok Pasien Skizofrenia
    Agregasi Protein Tidak Larut pada Sekelompok Pasien Skizofrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Paparan Polusi Masa Kanak Meningkatkan Risiko Schizophrenia – Telaah Jurnal
    Paparan Polusi Masa Kanak Meningkatkan Risiko Schizophrenia – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
10 Februari 2022
Bagaimana cara mengembalikan fungsi sosial pasien dengan skizofrenia - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Lahargo, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Bagaimana cara atau metode untuk mengembalikan fungsi sosial pasien dengan skizofrenia? Lalu bagaimana...
Anonymous
10 Februari 2022
Obat Skizofrenia untuk pasien BPJS - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
apakah obat injeksi skizofrenia sudah tersedia di BPJS,dok? krn harganya cukup mahal
dr. Nurul Falah
10 Februari 2022
Keamanan menyusui pada pasien dengan skizofrenia - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Lahargo, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Apakah pasien dengan skizofrenia dapat menyusui bayinya? Kondisi apa yang perlu diperhatikan? Apakah penggunaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.