Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Clonidine general_alomedika 2022-04-04T15:22:43+07:00 2022-04-04T15:22:43+07:00
Clonidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Clonidine

Oleh :
dr. Edwin Njoto MIPH MHM
Share To Social Media:

Clonidine mempunyai efek samping tersering berupa mulut kering. Interaksi obat antara clonidine dengan alkohol, agen sedatif, atau senyawa aktif yang bekerja sentral lainnya seperti obat antidepresan hendaknya diawasi dengan ketat untuk mencegah terjadinya efek samping.

Efek Samping

Kebanyakan efek samping clonidine adalah ringan dan cenderung untuk menurun pada terapi jangka panjang. Efek samping tersering dan biasanya dipengaruhi oleh dosis yang diberikan adalah:

  • Mulut kering: 40% pasien
  • Mengantuk: 33% pasien
  • Kepala pusing: 16% pasien
  • Konstipasi: 10% pasien
  • Sedasi: 10% pasien

Efek samping yang jarang terjadi adalah sebagai berikut

  • Efek samping umum: capek, demam, sakit kepala
  • Kardiovaskuler: bradikardia, gagal jantung kongestif, abnormalitas EKG (misalnya bradikardia junctional), gejala ortostatik, palpitasi, sinkop, dan takikardia

  • Neurologi: agitasi, ansietas, delirium, persepsi delusional

  • Dermatologi: alopesia, urtikaria, edema angioneurotik

  • Gastrointestinal: nyeri abdomen, anoreksia, konstipasi, hepatitis

  • Genitourinaria: penurunan aktivitas seksual, nokturia, retensi urine
  • Hematologi: trombositopenia
  • Metabolik: ginekomastia, peningkatan sementara kadar gula darah atau serum kreatinin, dan peningkatan berat badan
  • Muskuloskeletal: kram paha, otot, atau nyeri sendi
  • Oro-otolaringeal: kekeringan mukosa nasal
  • Oftalmologi: gangguan akomodasi, penglihatan kabur, penurunan sekresi kelenjar lakrimasi

Interaksi Obat

Interaksi obat clonidine  di antaranya berupa peningkatan risiko hipotensi, peningkatan risiko toksisitas obat, penurunan efek terapeutik clonidine, dan peningkatan risiko bradikardia.

Peningkatan Risiko Hipotensi

Pada pasien yang telah mendapatkan terapi penurun tekanan darah sebelumnya, pemberian clonidine hendaknya diawasi dengan ketat untuk mencegah efek penurunan tekanan darah yang terlalu cepat dan besar.

Peningkatan Risiko Toksisitas Obat

Clonidine dapat meningkatkan risiko toksisitas alkohol, agen sedatif seperti diazepam, atau senyawa aktif yang bekerja sentral lainnya. Monitoring dengan oftalmoskopi disarankan untuk mendeteksi kemungkinan kerusakan kornea, lensa, atau retina. Selain itu, pada pasien delirium akibat alcohol use disorder, pemberian clonidine dosis tinggi intravena dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia, seperti perpanjangan segmen QT dan fibrilasi ventrikel.

Penurunan Efek Terapeutik Clonidine

Efek terapeutik clonidine dapat menurun pada pemberian bersama obat-obat berikut ini:

  • Obat yang meningkatkan tekanan darah atau mencetuskan efek penahan natrium dan air, misalnya obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen atau diklofenak

  • Obat kronotropik atau dromotropik negatif, misalnya beta blocker seperti propranolol dan atenolol, atau penghambat reseptor α2 adrenergik seperti phentolamine

  • Antidepresan trisiklik seperti amitriptyline

Peningkatan Risiko Bradikardia

Pemberian clonidine bersama-sama dengan obat dengan kronotropik atau dromotropik negatif, misalnya propranolol, atenolol, atau digoxin, dapat mencetuskan atau memperparah gangguan ritme bradikardia. [1,5]

Referensi

1. Therapeutic Goods Administration (TGA). APO-Clonidine. Product Information [Internet]. 2016. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?
5. OpenAgent&id=CP-2016-PI-02864-1&d=201903061016933.
Medscape. Clonidine. 2018. Available from: https://reference.medscape.com/drug/catapres-tts-clonidine-342382#91.

Indikasi dan Dosis Clonidine
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
    Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
2 hari yang lalu
Pasien dengan hipertensi konsumsi rutin Amlodipin dan Candesartan tidak berpengaruh
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam Alodokter. Saya ingin bertanya, Apabila ada pasien dengan hipertensi mengkonsumsi obat Rutin Amlodipin 1x10mg(Pagi) dan Candesartan...
Anonymous
8 hari yang lalu
Single pill combination vs monotherapy - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sony, SpJP, ijin bertanya pertimbangan dalam pilihan memulai single pill combination therapy (misal ACE-i/thiazide atau ARB/CCB) atau memulai...
Anonymous
8 hari yang lalu
Pasien konsumsi obat antihipertensi tidak teratur - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Sony, SpJP. Apakah bahaya minum obat antihipertensi yang tidak teratur? Pasien bersikeras hanya mau minum obat jika ada keluhan sakit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.