Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Clonidine general_alomedika 2022-07-14T10:18:36+07:00 2022-07-14T10:18:36+07:00
Clonidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Clonidine

Oleh :
dr. Edwin Njoto MIPH MHM
Share To Social Media:

Indikasi clonidine atau klonidin utama adalah antihipertensi dan antinyeri kanker. Secara off label, clonidine juga digunakan untuk profilaksis migraine, menopausal flushing, attention deficit hypersensitivity disorder (ADHD), dan sindrom Taurret. Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada penderita gangguan fungsi ginjal.[1,7]

Antihipertensi

Clonidine untuk terapi hipertensi dapat diberikan peroral atau injeksi.

Dosis Peroral

  • Dosis insisial untuk pasien dewasa: 50‒100 μg, diberikan 3 kali/hari, dan dapat ditingkatkan setiap 2 atau 3 hari tergantung respon terapi
  • Dosis pemeliharaan: 100 μg, diberikan 2 kali/hari, dapat ditingkatkan bertahap 100 μg/hari setiap minggu, dengan dosis maksimal 2,4 mg/hari[7]

Dosis Injeksi

Pada kondisi krisis hipertensi, dosis clonidine untuk pasien dewasa adalah 150‒300 μg, diberikan melalui infus selama 10‒15 menit. Pemberian dapat diulang, dengan dosis maksimal 750 mg/24 jam.[7]

Efek hipotensi dari clonidine dipengaruhi dosis obat, sehingga pemberian obat harus dititrasi sesuai kebutuhan setiap pasien. Dosis juga perlu diawasi secara hati-hati pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal, di mana terjadi pemanjangan waktu paruh obat.[1]

Antinyeri Kanker

Clonidine untuk nyeri berat akibat kanker diberikan bersama dengan analgesik opioid. Clonidine diberikan melalui infus epidural, dengan dosis:

  • Inisial pasien dewasa: 30 μg/hari
  • Inisial pasien anak: 0,5 μg/kgBB/
  • Pemeliharaan: dosis dititrasi sesuai dengan tingkat nyeri dan ada tidaknya efek samping[7,8]

Profilaksis Migren

Untuk profilaksis migren, dosis inisial adalah 25 μg, diberikan 2 kali/hari. Jika dibutuhkan, setelah 2 minggu dosis dapat dinaikkan hingga 50 μg, 2 kali/hari, sampai dosis harian total 150 μg.

Jika frekuensi migren menurun secara signifikan, maka terapi diturunkan perlahan-lahan sampai berhenti. Durasi pengobatan disesuaikan dengan frekuensi dan tingkat keparahan serangan.[1,7]

Menopausal Flushing

Dosis inisial adalah 50 μg, diberikan 2 kali/hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 75 μg, 2 kali/hari, jika tidak ada remisi setelah 2 minggu.[1,7]

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Clonidine dapat digunakan untuk anak ADHD berusia 6‒17 tahun, sebagai monoterapi atau tambahan dengan agen psikostimulan lainnya. Clonidine sebaiknya diberikan dalam bentuk tablet extended-release, dengan ketentuan:

  • Dosis inisial: 100 μg sebelum tidur
  • Dosis dapat ditingkatkan 100 μg/hari, setiap minggu sampai ada respon terapi
  • Dosis diberikan 2 kali/hari dengan dosis terbagi sama, atau lebih tinggi untuk dosis sebelum tidur
  • Dosis maksimum 400 μg/hari
  • Saat dihentikan, dosis harus tapering off tidak lebih dari 100 μg setiap 3‒7 hari[7]

Penggunaan Lainnya

Terdapat juga indikasi lain clonidine, di antaranya penanganan gejala withdrawal opioid use disorder, sindrom Tourette, dan terapi berhenti merokok (smoking cessation therapy).[6,8]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal

Penyesuaian dosis clonidine perlu dilakukan berdasarkan tingkat keparahan gangguan ginjal. Respons obat pada penderita gangguan ginjal lebih bervariasi, sehingga pengawasan klinis perlu dilakukan secara lebih ketat terhadap risiko hipotensi dan bradikardia.

Pada pasien yang menjalani hemodialisis rutin, hanya sebagian kecil clonidine yang akan terbuang, sehingga dosis suplemental clonidine tidak diperlukan.[1,7]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Therapeutic Goods Administration (TGA). APO-Clonidine. Product Information. 2016. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2016-PI-02864-1&d=201903061016933.
6. Medscape. Clonidine (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/catapres-tts-clonidine-342382
7. MIMS. Clonidine. June 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clonidine?mtype=generic
8. Therapeutic Goods Administration (TGA). MZ Clonidine HCl Injection. Product Information. 2016. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2015-PI-02816-1.

Formulasi Clonidine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Waktu yang Tepat Penghentian Antihipertensi pada Pasien Pascastroke Akut
    Waktu yang Tepat Penghentian Antihipertensi pada Pasien Pascastroke Akut
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
08 Desember 2022
Berapa target terapi penderita hipertensi pada pasien BPH?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, berapa target terapi penderita hipertensi pada pasien BPH? Apakah penurunan tekanan darah agresif dapat memperparah gejala LUTS atau tidak ada...
dr. Gabriela Widjaja
30 November 2022
Single Pil Kombinasi Perindopril, Indapamide, dan Amlodipine untuk Terapi Hipertensi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Obat hipertensi dapat diberikan dalam bentuk kombinasi apabila tekanan darah pasien tetap tidak terkontrol. Bahkan pasien dapat diberikan 3...
Anonymous
29 November 2022
Perbandingan efektivitas furosemide dan spironolactone - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokIzin bertanya, bagaimana pemilihan efektivitas furosemide tablet dan spironolactone pada pasien dgn HHD?Pada pasien apa ke dua obat ini bisa di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.