Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Clonidine general_alomedika 2022-04-04T15:21:24+07:00 2022-04-04T15:21:24+07:00
Clonidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Clonidine

Oleh :
dr. Edwin Njoto MIPH MHM
Share To Social Media:

Indikasi clonidine di antaranya untuk hipertensi, profilaksis migraine, menopausal flushing, nyeri kanker, dan attention deficit hypersensitivity disorder / ADHD. Dosis inisial dimulai dari 50 mcg, 2-3 kali sehari, kecuali untuk menopausal flushing. Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada penderita gangguan fungsi ginjal.

Antihipertensi

Terapi inisial untuk hipertensi 50-100 mikrogram, 2-3 kali sehari dapat diberikan dengan penyesuaian tergantung respons tekanan darah individual pasien. [1,2] Jika kontrol adekuat tidak dapat dicapai dengan total dosis harian 600 mikrogram, terapi tambahan hendaknya dipertimbangkan.

Oleh karena efek hipotensi dari clonidine ditentukan dari dosis yang diberikan, dosis hendaknya dititrasi sesuai dengan kebutuhan setiap pasien. Pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal di mana terjadi pemanjangan waktu paruh, dosis hendaknya diawasi secara hati-hati. [1]

Profilaksis Migraine

Untuk profilaksis migraine, berikan clonidine dengan dosis inisial 25 mikrogram, dua kali sehari, dapat diberikan. Setelah 2 minggu jika dibutuhkan, dosis dapat dinaikkan hingga 50 mikrogram, dua kali sehari, sampai dengan dosis harian total 150 mikrogram. Jika frekuensi serangan menurun secara signifikan, terapi dapat dipertimbangkan untuk diturunkan perlahan-lahan sampai dengan berhenti. Durasi pengobatan disesuaikan dengan frekuensi dan tingkat keparahan serangan.[1]

Menopausal Flushing

Terapi inisial 25 mikrogram, dua kali sehari, dapat diberikan. Jika setelah 2 minggu tidak terdapat perbaikan, dosis dapat ditingkatkan hingga 50 mikrogram, dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan hingga total dosis harian 150 mikrogram. Durasi terapi disesuaikan dengan frekuensi dan tingkat keparahan serangan. Namun, penggunaan lebih dari 8 minggu belum teruji efektivitas penggunaannya.[1]

Nyeri Kanker

Clonidine dapat digunakan untuk nyeri kanker yang berat pada pasien yang nyerinya tidak teratasi dengan pemberian analgesik opioid. Clonidine diberikan melalui infus epidural dengan dosis inisial 30 mcg/hari untuk dewasa atau 0,5 mcg/kgBB/hari untuk anak-anak. Dosis dapat dititrasi sesuai dengan tingkat nyeri pasien dan ada tidaknya efek samping.[4]

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Untuk penanganan ADHD pada anak usia >6 tahun, clonidine dapat diberikan dengan dosis berdasarkan berat badan:

  • <45 kg: Berikan dosis inisial 0,05 mg saat malam sebelum tidur, lalu titrasi naik setiap 3-7 hari menjadi 0,05 mg dua kali sehari, 0,05 mg 3 kali sehari, hingga 0,05 mg 4 kali sehari

  • >45 kg: Berikan dosis inisial 0,1 mg saat malam sebelum tidur, lalu titrasi naik setiap 3-7 hari menjadi 0,1 mg dua kali sehari, 0,1 mg 3 kali sehari, hingga 0,1 mg 4 kali sehari

Penggunaan Lainnya

Terdapat juga indikasi lain clonidine, misalnya untuk penanganan gejala withdrawal opioid use disorder, sindrom Tourette, dan terapi berhenti merokok dengan dosis sebagai berikut:

  • Gejala withdrawal opioid use disorder: berikan dosis inisial 0,1-0,2 mg, 3-4 kali sehari dan titrasi dosis sesuai dengan respons klinis pasien. Rentang dosis clonidine adalah 0,1-0,3 mg, 3-4 kali sehari dengan dosis maksimal 1,2 mg/hari

  • Sindrom Tourette: berikan dosis inisial 0,025-0,5 mg, sekali sehari, titrasi naik sesuai dengan respons dan tolerabilitas pasien. Rentang dosis 0,1-0,5 mg/hari dalam 3-4 dosis terbagi
  • Terapi berhenti merokok (smoking cessation therapy): berikan clonidine 0,1 mg, dua kali sehari, titrasi sebesar 0,1 mg/hari setiap 7 hari. Rentang dosis yang digunakan pada penelitian terkait penggunaan clonidine untuk indikasi ini adalah 0,15-0,75 mg/hari dengan durasi 3-10 minggu [4]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal

Penyesuaian dosis inisial perlu dilakukan berdasarkan tingkat keparahan gangguan ginjal yang terjadi. Respons obat pada penderita gangguan ginjal lebih bervariasi sehingga pengawasan klinis perlu dilakukan secara lebih ketat terhadap risiko hipotensi dan bradikardia.

Pada pasien yang menjalani hemodialisis rutin, hanya sebagian kecil clonidine yang akan terbuang sehingga dosis suplemental clonidine tidak diperlukan. [1]

Referensi

1. Therapeutic Goods Administration (TGA). APO-Clonidine. Product Information [Internet]. 2016. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2016-PI-02864-1&d=201903061016933.
2. Food and Drug Administration (FDA). Catapres 2019 9 Maret 2019. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/017407s034lbl.pdf.
4. Therapeutic Goods Administration (TGA). MZ Clonidine HCl Injection. Product Information [Internet]. 2016. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2015-PI-02816-1.

Formulasi Clonidine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
    Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
6 hari yang lalu
Single pill combination vs monotherapy - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sony, SpJP, ijin bertanya pertimbangan dalam pilihan memulai single pill combination therapy (misal ACE-i/thiazide atau ARB/CCB) atau memulai...
Anonymous
6 hari yang lalu
Pasien konsumsi obat antihipertensi tidak teratur - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Sony, SpJP. Apakah bahaya minum obat antihipertensi yang tidak teratur? Pasien bersikeras hanya mau minum obat jika ada keluhan sakit...
Anonymous
6 hari yang lalu
Menurunkan dosis obat hipertensi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Sony, SpJP, ijin bertanya, bila pasien kita rutin minum Amlodipine 10 mg dan rutin cek TD yang stabil di rentang SBP 130-140 mmHg selama kontrol 3...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.