Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Clonidine general_alomedika 2022-04-04T15:21:01+07:00 2022-04-04T15:21:01+07:00
Clonidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Clonidine

Oleh :
dr. Edwin Njoto MIPH MHM
Share To Social Media:

Secara farmakologi, clonidine dapat menstimulasi reseptor adrenoreseptor alfa pada batang otak dan juga menunjukkan respons terhadap pembuluh darah perifer. Oleh karena itu, clonidine dapat dipakai sebagai antihipertensi dan profilaksis terhadap migraine dan menopausal flushing.

Farmakodinamik

Mekanisme kerja clonidine dibedakan antara mekanisme antihipertensinya dan mekanisme kerja untuk migraine dan menopausal flushing.

Efek Antihipertensi

Clonidine dapat menstimulasi reseptor adrenoreseptor alfa pada batang otak. Stimulasi ini kemudian menghambat pusat simpatis bulbar dan pusat vasokonstriktor simpatis yang kemudian menyebabkan penurunan aliran simpatis dari otak, menurunkan resistensi perifer, resistensi pembuluh darah ginjal, dan tekanan darah. Selain itu, stimulasi adrenoreseptor alfa akan meningkatkan aktivitas baroreseptor dan meningkatkan aktivitas vagal yang akan menurunkan denyut jantung. Clonidine hidroklorida juga dapat menstimulasi adrenoreseptor alfa perifer. Hal ini tampak pada efek penurunan transien yang kecil (5-10 mmHg tekanan darah sistolik) setelah pemakaian parenteral. Penggunaan dosis besar clonidine hidroklorida dapat meningkatkan kadar gula darah secara transien.[1,2]

Mekanisme Kerja untuk Profilaksis Migraine dan Menopausal flushing

Dosis kecil clonidine dapat digunakan untuk profilaksis migraine dan meredakan gejala menopausal flushing. Mekanisme aksi ini diduga karena modifikasi respons pembuluh darah perifer terhadap stimulus vasokonstriktor dan vasodilator seperti norepinephrine, isoprenaline, dan angiotensin. [1]

Farmakokinetik

Clonidine dapat diabsorpsi baik dari sistem gastrointestinal dengan waktu paruh sekitar 9-26 jam. Gangguan fungsi ginjal dapat mempengaruhi waktu paruh dan ekskresi clonidine. [1,2]

Absorpsi dan Distribusi

Farmakokinetik clonidine sangat dipengaruhi oleh dosis yakni berada pada di antara 75-300 mikrogram. Clonidine (dengan bahan aktif clonidine hidroklorida) dapat diabsorpsi dengan baik dari traktus gastrointestinal. Konsentrasi plasma dapat mencapai puncaknya dalam waktu 1-3 jam setelah administrasi secara oral. Durasi kerja clonidine dapat bervariasi antara 6-12 jam dengan durasi kerja yang memanjang pada hipertensi ringan. Kemampuan pengikatan protein pada plasma adalah 30-40%. [1]

Metabolisme

Waktu paruh clonidine ditemukan pada kisaran antara 9-26 jam pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal. Pada penderita gangguan fungsi ginjal, waktu paruh dapat memanjang hingga 18-48 jam. Jalur metabolik dari clonidine meliputi pemecahan cincin imidazolidine dan hidroksilasi ring phenyl. Sampai saat ini, telah ditemukan 5 hasil metabolisme, di antaranya adalah para-hydroxy-clonidine dan dichlorophenylguanidine. [1]

Eliminasi

Dua pertiga dari dosis yang diberikan kemudian diekskresikan melalui urine (separuhnya berupa clonidine hidroklorida yang tidak berubah) dan sisanya diekskresikan ke dalam feses. [1]

Efek antihipertensi dapat dicapai pada konsentrasi plasma di antara 0,2 sampai dengan 2,0 ng/ml pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal. Efek hipotensi dapat memanjang atau menurun pada konsentrasi di atas 2,0 ng/ml. [1]

Jika diberikan secara injeksi, clonidine hidroklorida dapat efektif bekerja dalam waktu 5 menit dengan efek hipotensi maksimal dalam waktu 20-30 menit dan efek ini akan bertahan beberapa jam. Setelah pemberian secara intramuskular, clonidine hidroklorida dapat bekerja secara efektif dalam waktu 5-10 menit dengan efek hipotensi maksimal tercapai setelah 75 menit dan durasi kerja sekitar 5 jam. Selain itu, farmakokinetik clonidine tidak dipengaruhi oleh makanan. [1]

Referensi

1. Therapeutic Goods Administration (TGA). APO-Clonidine. Product Information [Internet]. 2016. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2016-PI-02864-1&d=201903061016933.
2. Food and Drug Administration (FDA). Catapres 2019 9 Maret 2019. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/017407s034lbl.pdf.

Pendahuluan Clonidine
Formulasi Clonidine

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
    Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
2 hari yang lalu
Pasien dengan hipertensi konsumsi rutin Amlodipin dan Candesartan tidak berpengaruh
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam Alodokter. Saya ingin bertanya, Apabila ada pasien dengan hipertensi mengkonsumsi obat Rutin Amlodipin 1x10mg(Pagi) dan Candesartan...
Anonymous
8 hari yang lalu
Single pill combination vs monotherapy - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sony, SpJP, ijin bertanya pertimbangan dalam pilihan memulai single pill combination therapy (misal ACE-i/thiazide atau ARB/CCB) atau memulai...
Anonymous
8 hari yang lalu
Pasien konsumsi obat antihipertensi tidak teratur - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Sony, SpJP. Apakah bahaya minum obat antihipertensi yang tidak teratur? Pasien bersikeras hanya mau minum obat jika ada keluhan sakit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.