Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Clonidine general_alomedika 2022-04-04T15:22:07+07:00 2022-04-04T15:22:07+07:00
Clonidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Clonidine

Oleh :
dr. Edwin Njoto MIPH MHM
Share To Social Media:

Pemeriksaan suportif umum seperti laju nadi, tekanan darah, elektrokardiografi, kadar gula darah, dan pengukuran suhu tubuh hendaknya dilakukan. Tekanan darah hendaknya dimonitor secara seksama jika terjadi kelebihan dosis clonidine.[1,2]

Pemeriksaan awal suportif umum seperti laju nadi, tekanan darah, EKG, kadar gula darah, dan pengukuran suhu tubuh hendaknya dilakukan. Jika terjadi kelebihan dosis obat, tanda toksisitas akan tampak 1 jam setelah konsumsi clonidine.[5] Tekanan darah hendaknya dimonitor secara seksama jika terjadi kelebihan dosis clonidine.[1,2]

Overdosis Clonidine

Toksisitas akibat kelebihan clonidine biasanya akan tampak dalam waktu 1 jam setelah pemberian tablet clonidine dan jarang terjadi lebih dari 4 jam setelah paparan. Sindrom toksisitas klasik yang terkait dengan clonidine adalah depresi susunan saraf pusat, bradikardia, dan ukuran pupil yang kecil. Depresi susunan saraf pusat dapat bermanifestasi sebagai penurunan status mental, dari letargi sampai dengan koma.[6,7]

Pada pasien anak, bradikardi dan hipotensi sering terjadi dan dapat disertai dengan apnea yang membutuhkan bantuan jalan napas segera. Pada umumnya, pemberian stimulasi taktil dapat mengembalikan pernapasan pasien anak. [6]

Manajemen Overdosis Clonidine

Hampir semua kasus toksisitas akibat kelebihan dosis clonidine mempunyai hasil yang baik dengan perawatan suportif saja dan tidak terdapat antidot spesifik untuk toksisitas clonidine.

Manajemen dimulai dengan penilaian dan stabilisasi airway, breathing dan circulation. Intubasi dan ventilasi umumnya hanya diperlukan pada overdosis dengan dosis yang sangat besar. Hipotensi umumnya merespons dengan resusitasi cairan. Berikan bolus cairan kristaloid seperti cairan salin normal atau ringer laktat, sebesar 20 mL/kgBB.

Pada umumnya, bradikardia dapat ditoleransi sehingga tidak memerlukan tata laksana. Tata laksana perlu dipertimbangkan jika pasien mengalami bradikardia simtomatik disertai hipotensi:

  • Atropin 0,01-0,03 mg/kgBB secara bolus intravena, dosis maksimal 1,8 mg.

  • Isoprenaline 1-10 mcg/menit drip infus untuk dewasa atau 0,05-1mcg/kgBB/menit untuk anak-anak
  • Epinephrine 0,15 mg/kgBB drip infus dalam 50 mL D5W dengan laju 1-10 mL/jam

Walau tidak terdapat antidot spesifik untuk overdosis clonidine, naloxone ditemukan dapat memperbaiki kondisi pasien. Efek ini tetapi tidak bersifat universal dan di sisi lain, naloxone dapat menyebabkan respons hipotensi berat atau hipertensi pada pasien sehingga penggunaannya untuk overdosis clonidine masih kontroversial.

Pasien overdosis clonidine dapat dipulangkan jika asimtomatik dengan hasil EKG normal selama 6 jam setelah konsumsi obat. Pasien dengan tanda toksisitas dan depresi napas perlu dirawat di ICU.[6]

Referensi

1. Therapeutic Goods Administration (TGA). APO-Clonidine. Product Information [Internet]. 2016. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2016-PI-02864-1&d=201903061016933.
2. Food and Drug Administration (FDA). Catapres 2019 9 Maret 2019. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/017407s034lbl.pdf.
5. Medscape. Clonidine. 2018. Available from: https://reference.medscape.com/drug/catapres-tts-clonidine-342382#91.
6. Osterhoudt KC. Clonidine and related imidazoline poisoning. UpToDate [Internet]. 2019. Available from: https://www.uptodate.com/contents/clonidine-and-related-imidazoline-poisoning/print.
7. Isbister GK, Heppell SP, Page CB, Ryan NM. Adult clonidine overdose: prolonged bradycardia and central nervous system depression, but not severe toxicity. Clinical Toxicology. 2017;55(3):187-192.

Kontraindikasi dan Peringatan Cl...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
    Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
7 hari yang lalu
Single pill combination vs monotherapy - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sony, SpJP, ijin bertanya pertimbangan dalam pilihan memulai single pill combination therapy (misal ACE-i/thiazide atau ARB/CCB) atau memulai...
Anonymous
7 hari yang lalu
Pasien konsumsi obat antihipertensi tidak teratur - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Sony, SpJP. Apakah bahaya minum obat antihipertensi yang tidak teratur? Pasien bersikeras hanya mau minum obat jika ada keluhan sakit...
Anonymous
7 hari yang lalu
Menurunkan dosis obat hipertensi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Sony, SpJP, ijin bertanya, bila pasien kita rutin minum Amlodipine 10 mg dan rutin cek TD yang stabil di rentang SBP 130-140 mmHg selama kontrol 3...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.