Kontraindikasi dan Peringatan Sumatriptan
Kontraindikasi sumatriptan adalah pasien yang mengalami gangguan hati berat, konsumsi monoamine oxidase inhibitor (MAOI) dalam rentang 2 minggu terakhir, serta konsumsi bersamaan dengan golongan ergot dan agonis 5-HT1 lain. Peringatan yang harus diperhatikan adalah pemberian sumatriptan pada pasien dengan penyakit arteri koroner, karena telah dilaporkan adanya efek merugikan yang mencakup infark miokard. Peringatan lain adalah adanya risiko stroke, perdarahan serebral, dan perdarahan subarachnoid.
Kontraindikasi
Sumatriptan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan hati berat. Obat ini juga tidak boleh diberikan pada pasien yang mengonsumsi Monoamine oksidase inhibitor (MAOI) seperti selegiline dalam rentang 2 minggu terakhir, pasien yang mengonsumsi obat golongan ergot seperti ergotamine, dan agonis 5-HT1 lain seperti almotriptan.
Penggunaan sumatriptan juga dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit vaskuler perifer atau peripheral artery disease, penyakit serebrovaskuler, dan hipertensi tidak terkontrol. Kontraindikasi relatif dari sumatriptan adalah pasien dengan tanda dan gejala penyakit jantung iskemik, termasuk vasospasme arteri koroner, infark miokard, angina Prinzmetal, dan angina pektoris.[4,11]
Peringatan
Sumatriptan hanya diberikan pada pasien yang memang terdiagnosis migraine dan cluster type headache. Apabila serangan migraine tidak membaik dengan obat, pertimbangkan pemeriksaan ulang untuk menentukan diagnosis sebelum memberikan sumatriptan tambahan. Sumatriptan harus diberikan secara hati-hati pada pasien yang tidak pernah terdiagnosis migraine atau cluster type headache sebelumnya. Singkirkan gangguan neurologis lain sebelum memberikan obat.[8,10]
Risiko Kardiovaskular
Penggunaan sumatriptan tidak diperbolehkan pada pasien dengan penyakit arteri koroner karena akan meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular mayor.
Risiko Stroke dan Perdarahan Otak
Penggunaan obat golongan agonis reseptor 5-hydroxytryptamine1 (5-HT1) telah dikaitkan dengan kejadian merugikan berupa stroke, perdarahan serebral, dan perdarahan subarachnoid.
Risiko Aritmia
Aritmia yang fatal, termasuk takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel, telah dilaporkan dalam beberapa jam setelah pemberian agonis reseptor 5-HT1.
Sindrom Serotonin
Risiko terjadinya sindrom serotonin akan meningkat pada penggunaan bersama dengan obat yang meningkatkan kadar serotonin. Contoh obat ini adalah monoamine oksidase inhibitor (MAOI) seperti selegiline, antidepresan trisiklik seperti amitriptyline, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) seperti citalopram, dan ondansetron.
Penggunaan Secara Berlebihan
Penggunaan obat secara berlebihan, misalnya konsumsi sumatriptan selama >10 hari dalam sebulan dapat berisiko meningkatkan frekuensi migraine dan nyeri kepala menyerupai migraine. Pertimbangkan menghentikan obat secara perlahan dan memberikan terapi profilaksis migraine.[4,8,12]
Potensi Gangguan Konsentrasi dan Neurologi
Sumatriptan bisa menyebabkan mengantuk, lemah, pusing, dan meningkatkan risiko kejang pada pada pasien dengan riwayat kejang atau penurunan ambang kejang. Gunakan secara hati-hati ketika pasien mengoperasikan alat berat.[10]
Tidak Boleh Digunakan Secara Intravena
Sumatriptan tidak boleh diberikan secara intravena. Pemberian obat melalui intravena akan berisiko menyebabkan angina dan vasospasme koroner yang berpotensi mengancam nyawa.[7]