Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Sumatriptan
Penggunaan sumatriptan pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan. Sumatriptan telah diketahui dapat menembus sawar darah plasenta dan dikeluarkan ke ASI.
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan sumatriptan dalam Kategori C. Artinya, studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin dan belum ada data yang adekuat dan penelitian terkontrol pada manusia. Meski begitu, sumatriptan dapat digunakan jika pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.
TGA memasukkan sumatriptan dalam kategori B3. Artinya, jumlah pasien hamil dan menyusui yang mengonsumsi obat tersebut masih terbatas; observasi pada pasien-pasien tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau risiko lain terhadap janin.
Sumatriptan digunakan dalam penanganan migraine dan cluster type headache. Studi pada binatang menunjukkan bahwa sumatriptan berhubungan dengan peningkatan risiko kelainan pada fetus, misalnya penurunan osifikasi tulang, defek vaskular servikotorakal, penurunan berat badan janin, dan gangguan dalam defekasi. Hingga saat ini tidak ada studi klinis pada manusia.[5,12]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Sumatriptan dikeluarkan pada air susu ibu dalam jumlah sedikit. Efek obat pada infant yang menyusu tidak diketahui jelas. Keputusan untuk melanjutkan obat harus berdasarkan manfaat dan potensi risiko pada ibu dan bayi. Paparan pada bayi bisa diminimalkan dengan menghindari menyusui setidaknya 8-12 jam pasca mengonsumsi obat.[6]