Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Cefazolin general_alomedika 2020-09-03T14:28:25+07:00 2020-09-03T14:28:25+07:00
Cefazolin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Cefazolin

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Efek samping cefazolin yang paling sering terjadi adalah hipersensitivitas. Cefazolin memiliki interaksi dengan dengan probenecid, aminoglikosida, chloramphenicol, antagonis vitamin K, rifampicin, furosemide, dan vaksin hidup.

Efek Samping

Cefazolin dapat menyebabkan bermacam-macam efek samping. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah hipersensitivitas, dengan adanya kemungkinan hipersensitivitas silang dengan golongan sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya, seperti penicillin.[5,13]

Hipersensitivitas

Cefazolin dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas dengan manifestasi demam, ruam kulit, pruritus pada vulva, eosinofilia, sindrom Stevens Johnson, anafilaksis.[13,15]

Darah

Kelainan darah yang dapat disebabkan oleh cefazolin adalah neutropenia, leukopenia, trombositopenia, trombositosis, hasil positif pada tes Coombs.[13,15]

Renal

Cefazolin dapat menyebabkan gangguan renal. Salah satunya adalah peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN) sementara, tanpa bukti klinis adanya gangguan ginjal. Nefritis interstisial dan gangguan ginjal lainnya jarang ditemukan. Pasien yang mengalami kondisi-kondisi tersebut biasanya memiliki kondisi umum yang buruk dengan polifarmasi.[13,15]

Hepar

Peningkatan enzim hepar dapat terjadi walaupun jarang ditemukan. Hepatitis dan ikterus kolestatik jarang ditemukan.[13,15]

Gastrointestinal

Kolitis pseudomembran. Mual, muntah, anoreksia, diare, kandidiasis oral.[13,15]

Sistem Saraf

Kejang, nonconvulsive status epilepticus, ensefalopati, koma, asteriksis pada pasien dengan riwayat epilepsi dan atau gangguan ginjal.[13,15]

Lain-lain

Efek samping prosedural dapat terjadi akibat penyuntikan cefazolin, seperti nyeri pada lokasi injeksi intramuskular dan flebitis pada lokasi injeksi. Selain itu, dapat terjadi juga pruritus di daerah kemaluan dan vaginitis.[13,15]

Interaksi Obat

Terdapat interaksi obat antara cefazolin dan probenecid, aminoglikosida, chloramphenicol, antagonis vitamin K, rifampicin, furosemide, dan vaksin hidup.

Memperpanjang Durasi Kerja Cefazolin

Penggunaan cefazolin bersama dengan probenecid, entecavir, atau golongan antibiotik aminoglikosida, seperti gentamicin dan streptomycin, dapat meningkatkan durasi kerja cefazolin akibat kompetisi sekresi pada tubulus renal. Penurunan sekresi cefazolin melalui tubulus renal meningkatkan kadar cefazolin dalam darah dengan waktu paruh yang memanjang.[13,15]

Menghambat Aktivitas Bakterisida Cefazolin

Studi in vitro menunjukkan bahwa chloramphenicol dapat menghambat aktivitas bakterisida dari sefalosporin, terutama pada bakteri-bakteri yang dihambat oleh chloramphenicol. Chloramphenicol bersifat bakteriostatik dengan menghambat sintesis protein beberapa bakteri gram negatif, antara lain Streptococci grup B, dan Staphylococcus aureus.[15]

Sefalosporin bekerja membunuh bakteri dengan cara berikatan dengan protein-protein tersebut, yang berujung pada tidak terbentuknya dinding sel bakteri. Apabila protein bakteri berkurang akibat dihambat oleh chloramphenicol, potensi sefalosporin untuk membunuh bakteri juga berkurang.[15]

Meningkatkan Efek Antikoagulan

Cefazolin dapat meningkatkan efek antikoagulan dari obat-obat antagonis vitamin K seperti dikumarol, anisindion, warfarin, dan heparin. Selain itu, kombinasi cefazolin dengan antibiotik rifampicin juga dapat menyebabkan koagulopati.[10,15]

Cefazolin diketahui menghambat pertumbuhan bakteri penghasil vitamin K di usus, produksi faktor pembekuan yang membutuhkan vitamin K, dan aktivitas platelet. Pemantauan klinis perdarahan dan pemeriksaan prothrombin time dan international normalised ratio (INR) sebaiknya dilakukan apabila menggunakan kombinasi obat-obatan ini.[10,15]

Meningkatkan Risiko Nefrotoksisitas

Kombinasi cefazolin dengan antibiotik aminoglikosida dan furosemide dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas. Risiko tersebut lebih tinggi pada pasien lansia dengan gangguan renal dan pada penggunaan jangka panjang. Apabila kedua obat digunakan bersamaan, sebaiknya digunakan dosis efektif terendah. Pemantauan fungsi ginjal perlu dilakukan.[15]

Menurunkan Efektivitas Vaksin

Pada saat terapi dengan cefazolin, sebaiknya pasien tidak menerima vaksin hidup, seperti vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) dan vaksin tifoid. Vaksin hidup sensitif terhadap antibiotik sehingga menurunkan respons imun yang diharapkan dari pemberian vaksin tersebut. Vaksin hidup sebaiknya tidak diberikan 3 hari sebelum dan setelah pemberian antibiotik.[15]

Referensi

5. Cefazolin | PIO Nas [Internet]. [cited 2020 Jun 28]. Available from: http://pionas.pom.go.id/obat/cefazolin
10. Cefazolin Sodium (cefazolin sodium) dose, indications, adverse effects, interactions... from PDR.net [Internet]. [cited 2020 Jul 24]. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Cefazolin-Sodium-cefazolin-sodium-1193.4553
13. AFT Pharmaceuticals. Data Sheet/Cefazolin [Internet]. MedSafe New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. 2017 [cited 2020 Jul 23]. Available from: https://www.medsafe.govt.nz/Medicines/SearchResult.asp
15. Cefazolin Disease Interactions [Internet]. Drugs.com. [cited 2020 Jul 24]. Available from: https://www.drugs.com/disease-interactions/cefazolin.html

Indikasi dan Dosis Cefazolin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 23:16
Aturan Minum Obat Penunda Menstruasi utk keperluan Umroh/ Haji
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo ts, sy ingin bertanya, 1. Bagaimana aturan minum yg benar utk pil progesteron only (ex primolut, dll) dg tujuan utk menunda mens utk keperluan umroh atau...
Anonymous
Kemarin, 05:25
Apakah dokter dengan str yang sudah lama mati bisa daftar alomedika
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok 👋 mau bertanya, ayah saya memiliki str yang sudah mati lama sekali, apakah bisa beliau mendaftar di alomedika untuk mendapatkan SKP? Terima kasih
dr.Dizi Bellari Putri
1 hari yang lalu
Jangan Bingung Lagi saat Menangani Pasien Kegawatdaruratan Mata, Ikuti Tips dari Dokter Ini, Yuk!
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Dokter pernah gak, merasa gak percaya diri saat menanganani kasus gawat darurat? Padahal, kalau ditangani secara tidak tepat, kasus gawat darurat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.