Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Cefazolin general_alomedika 2020-09-03T14:18:50+07:00 2020-09-03T14:18:50+07:00
Cefazolin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Cefazolin

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Farmakologi cefazolin mirip dengan obat sefalosporin generasi satu lainnya. Cefazolin diadministrasikan secara parenteral dan bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri.

Farmakodinamik

Cefazolin merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakterisida melalui penghambatan sintesis dinding sel bakteri.[1] Cefazolin berikatan dengan penicillin-binding proteins (PBP) yang kemudian menghambat tahap akhir transpeptidase dari sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Penghambatan sintesis tersebut berujung pada kematian bakteri.[8]

Cefazolin juga diketahui mengaktivasi autolisis dalam sel bakteri yang berkontribusi pada lisis bakteri.[9] Hubungan antara PBP dan autolisin belum jelas, tetapi ada hipotesis yang mengatakan antibiotik beta laktam mengganggu inhibitor autolisin.[10]

Farmakokinetik

Cefazolin diberikan secara injeksi dan beredar dalam darah dengan berikatan dengan protein plasma. Sebagian besar obat ini tidak dimetabolisme di dalam tubuh dan langsung diekskresikan melalui urine.

Absorpsi

Cefazolin tidak diserap dengan baik melalui gastrointestinal, sehingga pemberiannya diberikan secara injeksi. Waktu mencapai kadar tertinggi di plasma melalui injeksi intramuskular adalah 1–2 jam.[2,8]

Distribusi

Dalam darah, cefazolin berikatan dengan protein plasma, yaitu sekitar 85% dari total obat yang beredar dalam darah. Cefazolin terdistribusi hampir ke seluruh jaringan dan cairan tubuh termasuk vesika felea, hepar, renal, tulang, miokardium, sputum, dan cairan empedu, perikardium, pleura, dan sinovial.[8,10]

Konsentrasi cefazolin dalam urine lebih tinggi daripada dalam serum. Cefazolin dapat menembus sawar darah otak dalam jumlah yang sangat kecil. Cefazolin tidak mencapai kadar terapeutik dalam cairan serebrospinal.[10]

Cefazolin dapat masuk dalam ASI dalam jumlah yang kecil dengan rasio kadar dalam susu banding plasma adalah 0,02.[8,10]

Cefazolin dapat menembus sawar darah plasenta, serta masuk ke tulang, cairan peritoneum, pleura, dan cairan sinovial. Cefazolin terdistribusi ke dalam cairan sinovial dan mencapai kadar yang kurang lebih sama dengan kadar serum dalam 4 jam setelah administrasi.[2,8]

Metabolisme

Sebagian besar cefazolin tidak dimetabolisme dan langsung diekskresikan. Sebagian kecil cefazolin dimetabolisme di hepar.[8]

Eliminasi

Cefazolin diekskresikan melalui urine, 80–100% dalam bentuk utuh dan tidak termetabolisme. Dalam 6 jam pertama, 60% obat akan diekskresikan melalui urine dan meningkat hingga 70–80% dalam 24 jam. Waktu paruh cefazolin kurang lebih 1,8 jam apabila diadministrasikan melalui injeksi intravena, dan 2 jam melalui intramuskular.[2,8]

Resistensi

Terdapat resistensi terhadap cefazolin pada bakteri yang menghasilkan beta laktamase dan enzim hidrolisis. Seluruh bakteri methicillin-resistant Staphylococci resisten terhadap cefazolin.[11] Bakteri lain yang resisten terhadap cefazolin adalah Enterobacter cloacae, Morganella morganii, Providencia rettgeri, Serratia, Pseudomonas, Mima, spesies Herellea, dan strain bakteri Proteus dengan indol positif seperti Proteus vulgaris.[2]

Apabila memungkinkan, sebaiknya dilakukan tes kerentanan cefazolin sebelum obat ini diberikan. Teknik yang biasa digunakan adalah disk diffusion dan dilusi. Disk diffusion mengukur diameter zona rentan organisme pada cawan petri terhadap antimikroba. Sedangkan teknik dilusi menghitung minimal inhibitory concentration (MIC), yaitu konsentrasi cefazolin paling kecil yang mampu menginhibisi bakteri, dengan hasil susceptible dan resistant. Hasil yang dapat diharapkan dari pemeriksaan resistensi adalah susceptible (S), intermediate (I), dan resistant (R).[2,11]

Susceptible menunjukkan bahwa organisme rentan terhadap cefazolin. Intermediate berarti organisme rentan terhadap cefazolin dalam dosis tinggi atau apabila infeksi terlokalisasi pada jaringan dan cairan seperti urine. Lokasi-lokasi tersebut memiliki kadar antibiotik yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lain. Sedangkan hasil resistant diartikan penggunaan cefazolin tidak adekuat untuk mengeradikasi organisme tersebut sehingga membutuhkan antibiotik lain.[2]

Referensi

1. Cefazolin [Internet]. [cited 2020 Jun 28]. Available from: https://www.drugbank.ca/drugs/DB01327
2. Wishart DS, Knox C, Guo AC, Shrivastava S, Hassanali M, Stothard P, Chang Z, Woolsey J. Drugbank: a comprehensive resource for in silico drug discovery and exploration. Nucleic Acids Res. 2006 Jan 1;34 (Database issue):D668-72. 16381955.
8. Cefazolin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia [Internet]. [cited 2020 Jul 24]. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefazolin?mtype=generic
10. Cefazolin Sodium (cefazolin sodium) dose, indications, adverse effects, interactions... from PDR.net [Internet]. [cited 2020 Jul 24]. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Cefazolin-Sodium-cefazolin-sodium-1193.4553
11. Cefazolin Injection (Cefazolin and Dextrose for Injection): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning [Internet]. RxList. [cited 2020 Jul 24]. Available from: https://www.rxlist.com/cefazolin-drug.htm

Pendahuluan Cefazolin
Formulasi Cefazolin

Artikel Terkait

  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
Diskusi Terbaru
dr. Rafenia Nayani
Hari ini, 16:24
Kapan menyarankan sufor untuk bayi bblr?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
Anonymous
Hari ini, 08:28
Terapi dan Edukasi Kondiloma Akuminata pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien berumur 35 tahun dengan keluhan muncul daging dibagian kelamin, pasien tidak mengetahui sudah berapa lama...
Anonymous
Hari ini, 08:01
Jahit dalam dengan benang non absorbable
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, apakah jahit dalam 1 kali dengan benang non absorbable perlu dibuka kembali benangnya atau benang itu dapat terurai sendiri nantinya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.