Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Cefazolin general_alomedika 2023-06-02T08:47:17+07:00 2023-06-02T08:47:17+07:00
Cefazolin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Cefazolin

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Secara farmakologi, cefazolin bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Obat ini merupakan antibiotik spektrum luas yang efektif melawan berbagai jenis infeksi bakteri, terutama bakteri gram positif seperti Streptococcus dan Staphylococcus aureus.

Farmakodinamik

Cefazolin merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakterisidal karena dapat menghambat sintesis dinding sel bakteri. Obat ini merupakan sefalosporin generasi satu yang berikatan dengan penicillin-binding proteins (PBP), yang akan menghambat tahap akhir transpeptidase dalam sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri. Hambatan sintesis tersebut berujung pada kematian bakteri.[1,8]

Cefazolin juga diketahui mengaktivasi autolisis dalam sel bakteri yang berkontribusi pada lisis bakteri. Hubungan antara PBP dan autolisin belum jelas, tetapi ada hipotesis yang mengatakan bahwa antibiotik beta laktam mengganggu inhibitor autolisin.[9,10]

Farmakokinetik

Cefazolin diberikan secara injeksi intravena atau intramuskular. Obat ini beredar dalam darah dengan ikatan bersama protein plasma. Sebagian besar cefazolin tidak akan dimetabolisme di dalam tubuh melainkan langsung diekskresikan melalui urine.

Absorpsi

Cefazolin tidak diserap dengan baik melalui saluran cerna, sehingga diberikan secara injeksi. Waktu untuk mencapai kadar tertinggi di plasma melalui injeksi intramuskular adalah 1–2 jam.[2,8]

Distribusi

Dalam darah, cefazolin berikatan dengan protein plasma, yaitu sekitar 85% dari total obat yang beredar dalam darah. Cefazolin terdistribusi hampir ke seluruh jaringan dan cairan tubuh termasuk vesika felea, hepar, renal, tulang, miokardium, sputum, cairan empedu, perikardium, pleura, dan cairan sinovial.[8,10]

Konsentrasi cefazolin dalam urine lebih tinggi daripada dalam serum. Cefazolin dapat menembus sawar darah otak dalam jumlah yang sangat kecil. Cefazolin tidak mencapai kadar terapeutik dalam cairan serebrospinal.[10]

Cefazolin dapat masuk dalam ASI dalam jumlah yang kecil dengan rasio kadar dalam susu berbanding plasma adalah 0,02.[8,10]

Cefazolin dapat menembus sawar darah plasenta, serta masuk ke tulang, cairan peritoneum, pleura, dan cairan sinovial. Cefazolin terdistribusi ke dalam cairan sinovial dan mencapai kadar yang kurang lebih sama dengan kadar serum dalam 4 jam setelah administrasi.[2,8]

Metabolisme

Sebagian besar cefazolin tidak dimetabolisme (langsung diekskresikan). Sebagian kecil cefazolin dimetabolisme di hepar.[8]

Eliminasi

Cefazolin diekskresikan melalui urine, yakni 80–100% dalam bentuk utuh dan tidak dimetabolisme. Dalam 6 jam pertama, 60% obat akan diekskresikan melalui urine. Persentase ini naik menjadi 70–80% dalam 24 jam. Waktu paruh cefazolin adalah 1,8 jam bila diberikan secara intravena dan 2 jam bila diberikan secara intramuskular.[2,8]

Resistansi

Terdapat resistansi bakteri terhadap cefazolin, yakni bakteri yang menghasilkan beta laktamase dan enzim hidrolisis. Semua methicillin-resistant Staphylococci diketahui resistan terhadap cefazolin. Bakteri lain yang resistan cefazolin adalah Enterobacter cloacae, Morganella morganii, Providencia rettgeri, Serratia, Pseudomonas, Mima, Herellea, dan strain bakteri Proteus dengan indol positif seperti Proteus vulgaris.[2,11]

Apabila memungkinkan, lakukan tes kerentanan sebelum cefazolin diberikan. Teknik disk diffusion mengukur diameter zona rentan organisme pada cawan petri terhadap antimikroba. Sementara itu, teknik dilusi menghitung minimal inhibitory concentration (MIC), yaitu konsentrasi cefazolin paling kecil yang mampu menginhibisi bakteri, dengan hasil susceptible dan resistant. Hasil yang dapat diharapkan dari pemeriksaan resistansi adalah susceptible (S), intermediate (I), dan resistant (R).[2,11]

Susceptible menunjukkan bahwa organisme rentan terhadap cefazolin. Intermediate berarti bahwa organisme rentan terhadap cefazolin dalam dosis tinggi atau apabila infeksi terlokalisasi pada jaringan dan cairan seperti urine. Lokasi-lokasi tersebut memiliki kadar antibiotik yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lain. Sementara itu, hasil resistant berarti bahwa penggunaan cefazolin tidak adekuat untuk mengeradikasi organisme tersebut, sehingga pasien membutuhkan antibiotik lain.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Drugbank. Cefazolin. 2020. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01327
2. Wishart DS, Knox C, Guo AC, et al. Drugbank: a comprehensive resource for in silico drug discovery and exploration. Nucleic Acids Res. 2006 Jan 1;34 (Database issue):D668-72.16381955.
8. MIMS. Cefazolin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefazolin?mtype=generic
9. Antimicrobe.org. Cefazolin. 2020. http://www.antimicrobe.org/drugpopup/cefazolin.htm
10. PDR.net. Cefazolin Sodium (cefazolin sodium) dose, indications, adverse effects, interactions. 2020. https://www.pdr.net/drug-summary/Cefazolin-Sodium-cefazolin-sodium-1193.4553
11. RxList. Cefazolin Injection (Cefazolin and Dextrose for Injection): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. 2020. https://www.rxlist.com/cefazolin-drug.htm

Pendahuluan Cefazolin
Formulasi Cefazolin

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
    Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.