Kontraindikasi dan Peringatan Cefazolin
Kontraindikasi cefazolin adalah pasien dengan alergi terhadap sefalosporin. Peringatan untuk penggunaan cefazolin pada pasien dengan riwayat sensitivitas terhadap antibiotik beta laktam, penggunaan jangka panjang, dan pasien restriksi natrium,
Kontraindikasi
Cefazolin dikontraindikasikan pada pasien dengan kondisi hipersensitivitas terhadap antibiotik golongan sefalosporin.[5]
Peringatan
Perhatikan penggunaan cefazolin pada pasien dengan riwayat sensitivitas terhadap antibiotik golongan beta laktam, dan sebaiknya dihindari jika ada riwayat hipersensitivitas. Sebelum administrasi, sebaiknya tanyakan mengenai riwayat hipersensitivitas terhadap cefazolin, sefalosporin, penicillin, dan obat lain. Hipersensitivitas silang dengan cefazolin ditemukan 10% terjadi pada pasien dengan alergi penicillin.[2,5]
Penggunaan cefazolin jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan organisme yang tidak sensitif terhadap cefazolin. Observasi klinis sangat penting dilakukan pada pasien-pasien tersebut.[13]
Penggunaan cefazolin harus dilakukan secara hati-hati pada pasien dengan riwayat kejang. Cefazolin dapat menyebabkan kejang dan non-convulsive status epilepticus.[11]
Cefazolin dapat menyebabkan positif palsu pada pemeriksaan glukosa urine, sehingga dapat berdampak pada kesalahan interpretasi pemantauan penurunan glukosa. Hasil positif palsu ditemukan pada pemeriksaan glukosa urine menggunakan solusi Benedict, solusi Fehling, atau tablet Clinitest. Kejadian tersebut tidak ditemukan pada pemeriksaan berbasis enzim.[5,13]
Hasil positif dapat ditemukan juga pada pemeriksaan antiglobulin langsung dan tidak langsung (Coombs). Hasil tersebut juga dapat ditemukan pada neonatus dari ibu yang menerima cefazolin sebelum persalinan.[6,13]
Setiap gram cefazolin mengandung 46 mg atau 2 mEq natrium. Kadar natrium tersebut perlu menjadi pertimbangan pada pasien yang memerlukan restriksi natrium, seperti gagal jantung, hipertensi, dan retensi cairan.[15]
Apabila pasien mengalami diare setelah administrasi cefazolin, perlu dipikirkan kolitis pseudomembran. Seluruh antibiotik memiliki risiko mengganggu flora normal kolon yang menyebabkan pertumbuhan berlebih Clostridia. Kolitis pseudomembran ringan biasanya membaik apabila antibiotik dihentikan. Pada tingkat keparahan sedang hingga berat, diperlukan terapi cairan dan elektrolit serta antibakteri oral yang efektif terhadap Clostridium difficile.[2]