Pendahuluan Cefazolin
Cefazolin merupakan antibiotik spektrum luas golongan sefalosporin generasi 1 yang digunakan untuk terapi infeksi bakteri spektrum luas seperti pada pneumonia atau sebagai profilaksis infeksi pre- dan pascaoperasi. Mirip dengan penicillin, cefazolin memiliki komponen beta laktam dan bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri.[1,2]
Cefazolin hanya dapat diadministrasikan melalui injeksi.[1,2] Administrasi secara intratekal tidak disarankan. Terdapat laporan kejadian toksisitas sistem saraf pusat yang disertai dengan kejang akibat pemberian cefazolin intratekal.[13]
Cefazolin digunakan pada banyak jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri terutama gram positif, seperti Streptococci dan Staphylococcus aureus. Selain itu, cefazolin juga digunakan sebagai lini pertama profilaksis infeksi pada banyak tindakan operasi, seperti operasi gastrointestinal, kardiotoraks, genitourinaria dan operasi-operasi lainnya.[1-3]
Cefazolin dapat menyebabkan hipersensitivitas, dengan adanya kemungkinan hipersensitivitas silang dengan golongan sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya. Selain itu penggunaan cefazolin bersifat nefrotoksik, sehingga pada pasien dengan gangguan ginjal, penggunaannya perlu diperhatikan dan penyesuaian dosis perlu dilakukan.[5,13]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Cefazolin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi[4] |
Subkelas | Antibakteri, sefalosporin dan beta laktam lainnya[4,5] |
Akses | Resep[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B; Kategori TGA: B1[6] |
Wanita menyusui | Diekskresikan dalam jumlah minimal ke dalam ASI[6] |
Anak-anak | Boleh digunakan dengan dosis sesuai berat badan[3] |
Infant | Tidak ada bukti efikasi dan keamanan yang cukup untuk bayi di bawah 1 bulan.[3] |
FDA | Approved[7] |