Penatalaksanaan Influenza
Penatalaksanaan untuk sebagian besar pasien dengan infeksi influenza adalah pengobatan suportif dengan istirahat, paracetamol dan hidrasi cukup. Penatalaksanaan influenza mencakup pengenalan dini komplikasi seperti pneumonia dan pengobatan yang tepat. Obat antivirus tertentu tersedia influenza namun memberikan sedikit pengurangan gejala atau durasi penyakit.
Penanganan Pertama
- Banyak beristirahat dan hindari kontak dengan orang lain
- Cukupi kebutuhan cairan dengan banyak minum
- Konsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi gejala sistemik
Rawat Jalan
Pemberian obat antivirus (oseltamivir oral atau zanamivir inhalasi) dapat dilakukan dalam skema rawat jalan apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
- Pasien termasuk dalam kategori kelompok berisiko yang memiliki prognosis lebih buruk dibanding orang sehat yang terinfeksi influenza
- Terdapat pemberitahuan petugas kesehatan atau pemerintah bahwa sedang ada wabah influenza
- Pasien dapat memulai terapi dalam kurun waktu 48 jam sejak awitan gejala (pemberian obat setelah 48 jam hanya boleh dipertimbangkan pada kondisi terbatas oleh spesialis penyakit infeksi).
Pertimbangkan pemberian oseltamivir oral walaupun pasien bukan kelompok berisiko namun secara klinis berpotensi mengalami komplikasi serius dari influenza. Lakukan evaluasi pengobatan setelah satu minggu untuk memastikan perbaikan gejala dan menyingkirkan adanya komplikasi sekunder. [2]
Persiapan rujukan ke rumah sakit
Beberapa tanda bahaya pada penyakit influenza yang perlu diperhatikan pada orang dewasa antara lain:
- Terlihat sesak atau nafas menjadi semakin cepat
- Nyeri atau terasa berat pada bagian dada dan/atau abdomen
- Muntah yang hebat atau terus-menerus
- Gejala influenza yang dialami berkurang atau membaik, namun muncul kembali dengan demam dan batuk yang lebih hebat
Beberapa tanda bahaya tambahan untuk anak-anak, antara lain:
- Kuku jari-jari dan bibir terlihat biru
- Kesadaran menurun atau kurang bisa diajak untuk berkomunikasi dan berinteraksi
- Demam disertai dengan ruam
Kriteria rawat inap pada pasien influenza:
- Terdapat komplikasi influenza atau pasien mengalami penyakit serius lain selain influenza, termasuk pneumonia, diabetes, maupun pasien yang masih memiliki kemungkinan diagnosis banding lain yang serius (misalnya malaria dan meningitis).
- Anak-anak di bawah usia 1 tahun dan memiliki faktor risiko komplikasi influenza. [2]
Obat-obatan
Untuk orang dewasa yang mengalami imunosupresi berat dan anak-anak berusia diatas 5 tahun, zanamivir merupakan lini pertama. Jika zanamivir tidak memungkinkan, oseltamivir dapat menjadi pilihan kedua.
Untuk pasien dengan gangguan ginjal, zanamivir merupakan obat pilihan. Jika oseltamivir harus digunakan, lakukan penyesuaian dosis berdasarkan derajat kerusakan ginjal.
Untuk kelompok pasien dewasa dan anak-anak lainnya (termasuk wanita hamil), gunakan oseltamivir sebagai terapi lini pertama, kecuali terdapat bukti adanya resistensi oseltamivir. Dalam kondisi resistensi oseltamivir, maka pertimbangkan zanamivir untuk dewasa dan anak-anak diatas 5 tahun, atau rujuk ke spesialis penyakit infeksi untuk pertimbangan pemberian nebulisasi zanamivir [2,18,19]
Oseltamivir
Bekerja terhadap virus influenza tipe A dan B dengan menghambat neuraminidase
Indikasi dan dosis:
-
Profilaksis influenza (oral):
- Usia 1-2 bulan : 2,5 mg/kg/hari selama 10 hari pasca paparan
- Usia 3-11 bulan : 3 mg/kg/hari selama 10 hari pasca paparan
- Usia 1-12 tahun : 30 mg/hari (untuk BB 10-15 kg); 45 mg/hari (BB 15-23 kg); 60 mg/hari (BB 23-40 kg); 75 mg/hari (BB > 40 kg) selama 10 hari
- Usia 13-17 tahun : 75 mg/hari selama 10 hari untuk profilaksis; dan selama 6 minggu ketika epidemi
- Dewasa : 75 mg/hari selama 10 hari untuk profilaksis; dan selama 6 minggu ketika epidemi
-
Pengobatan influenza (oral):
- Usia 1-2 bulan : 2,5 mg/kg dua kali sehari selama 5 hari
- Usia 3 bulan-12 tahun : 3 mg/kg dua kali sehari selama 5 hari, dapat ditingkatkan hingga doksis maksimum 75 mg dua kali sehari selama lima hari
- Dewasa dan anak-anak dengan BB > 40 kg : 75 mg dua kali sehari selama 5 hari
Efek samping:
- Sering : nyeri perut, gejala dispepsia, sakit kepala, mual, muntah
- Jarang : gangguan kesadaran, ruam, gangguan irama jantung, perdarahan saluran cerna, trombositopenia, sindrom Steven-Johnson, gangguan penglihatan, dan gangguan neuropsikiatri. [20]
Zanamivir
Bekerja dengan menurunkan replikasi virus influenza A dengan menghambat neuraminidase
Indikasi dan dosis:
-
Pencegahan influenza (inhalasi serbuk):
- Usia 5-17 tahun : 10 mg/hari selama 10 hari
- Dewasa : 10 mg/hari selama 10 hari
-
Pencegahan influenza epidemik (inhalasi serbuk)
- Usia 5-17 tahun : 10 mg/hari selama 28 hari
- Dewasa : 10 mg/hari selama 28 hari
-
Pengobatan influenza (inhalasi serbuk)
- Usia 5-17 tahun : 10 mg dua kali sehari selama 5-10 hari
- Dewasa : 10 mg dua kali sehari selama 5-10 hari
Efek samping
- Sering : ruam
- Jarang : angioedema, bronkospasme, sesak, urtikaria, gangguan neuropsikiatrik, sindrom Steven-Johnson. [2,18,19, 20]