Prognosis Influenza
Komplikasi pada influenza biasanya terjadi karena adanya penyakit lain yang menyertai influenza atau karena kondisi imunitas seseorang yang kurang baik. Prognosis untuk influenza tergantung pada pengembangan komplikasi, dengan komplikasi seperti pneumonia membawa prognosis yang buruk.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi, antara lain:
- Infeksi virus influenza pada saluran nafas bawah
-
Pneumonia, infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri
- THT : infeksi sinus dan infeksi telinga
-
Gagal organ : gagal nafas, gagal ginjal
-
Komplikasi neurologis : encephalitis, sindrom Reye, ensefalomielitis, aseptik meningitis, gangguan neurologis fokal, dan sindrom Guillain Barre
- Lainnya : Miositis, sepsis, miokarditis, dan dehidrasi[21,22]
Prognosis
Temuan klinis yang secara bermakna mengarah pada tingginya angka perawatan di RS dan kematian untuk pasien influenza antara lain:
- Angka kunjungan ke dokter > 5 kali (OR 2,5; 95% CI 1,3-4,8)
- Riwayat penyakit paru obstruktif kronik (OR 5,0; 95% CI 1,1-23,7)
- Riwayat gagal jantung (OR 9,9; 95% CI 1,3-73,4)
- Memiliki lebih dari 1 penyakit risiko tinggi (OR 5,6; 95% CI 1,5-21,1)
Studi lain di Jepang menunjukkan bahwa komplikasi pneumonia dan malnutrisi merupakan faktor prognostik yang cukup signifikan. Analisis multivariat menunjukkan pneumonia merupakan prediktor independen untuk mortalitas 30 hari (hazard ratio 4,5; 95% CI 1,4-13,9). Malnutrisi, selain meningkatkan risiko infeksi saluran napas bawah, juga berhubungan dengan peningkatan risiko mortalitas 30 hari (hazard ratio 3,1; 95% CI 1,4-7,2). [23–25]