Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Torsio dan Ruptur Kista Ovarium general_alomedika 2020-12-18T16:01:16+07:00 2020-12-18T16:01:16+07:00
Torsio dan Ruptur Kista Ovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Torsio dan Ruptur Kista Ovarium

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Diagnosis torsio dan ruptur kista ovarium dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang radiologi. Diagnosis baku emas adalah dengan cara melihat langsung ovarium melalui laparoskopi atau laparotomi. Tampilan klinis pada kista ovarium seringkali tidak spesifik, begitu juga pada kondisi torsio dan ruptur kista ovarium. Hal yang penting diperhatikan dalam mendiagnosis adalah apakah ada kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan cepat.[2-4,8]

Anamnesis

Anamnesis pada kasus yang dicurigai sebagai torsio dan ruptur kista ovarium sangatlah krusial, terutama untuk evaluasi adanya kegawatdaruratan. Pasien mungkin sudah mengetahui menderita kista ovarium atau belum. Baik pada kasus torsio atau ruptur kista ovarium, pasien datang dengan keluhan utama nyeri akut abdomen, yang biasanya dirasakan setelah aktivitas fisik intensitas tinggi seperti olahraga atau kegiatan seksual. Nyeri dirasakan unilateral sesuai segmen ovarium yang terkena, dapat menjalar ke punggung, daerah pelvis, atau paha.[2-4,8]

Gejala torsio Kista Ovarium

Pada kasus torsioo kista ovarium, nyeri sering dideskripsikan sebagai nyeri yang tajam, menusuk, intermitten, dan kram. Gejala lain yang dirasakan adalah mual dan muntah, mirip dengan masalah gastrointestinal. Pada torsio kista ovarium, nyeri seringkali dirasakan selama lebih dari 8 jam. Pada pasien yang lebih muda seperti pasien usia premenarche, nyeri dapat berlangsung hingga 24 jam.[2-4,8]

Gejala Ruptur Kista Ovarium

Sedangkan pada ruptur kista ovarium, karena penyebab terbanyak adalah ruptur kista korpus luteum, maka onset terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Nyeri dirasakan mendadak, dan paling nyeri tepat saat kista ruptur yang kemudian berangsur mereda. Beberapa wanita seringkali rutin merasakan nyeri ruptur kista ovarium setiap bulannya. Kondisi ini sering disebut sebagai mittelschmerz yang digambarkan dengan onset nyeri mendadak, unilateral dan lokal, pada pertengahan siklus, dapat bertahan hingga 48 jam.[2-4,8]

Apabila ruptur mengakibatkan perdarahan, nyeri akan kembali meningkat dan memberat dengan gerakan. Gejala lain yang dikeluhkan adanya kelemahan, pingsan, kaku pada pundak, perdarahan vagina, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi hingga syok hipovolemik.[2-4,8]

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit dahulu terutama apakah pernah terdiagnosa kista ovarium, massa pada abdomen, atau pernah mengalami kelainan menstruasi. Faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian kista ovarium juga harus ditanyakan, seperti terapi infertilitas yang menginduksi ovulasi, terapi dengan gonadotropin, penggunaan tamoksifen, kehamilan, hipotiroid, gonadotropin maternal, merokok, dan ligase tuba.[5]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada torsio dan ruptur kista ovarium tidak spesifik. Pada fase awal, tanda vital seringkali dalam batas normal. Dapat ditemukan demam subfebris. Massa pada adneksa unilateral dapat teraba apabila kista berukuran besar, tetapi massa yang tidak teraba tidak menyingkirkan diagnosis. Nyeri pada palpasi sering ditemukan. Perlu dilihat apakah ada tanda-tanda iritasi peritoneal seperti peningkatan tonus otot perut, posisi paha fleksi, distensi abdomen, dan bising usus yang menghilang.[2-4,8,9]

Beberapa tampilan klinis yang terlihat dari pemeriksaan fisik dapat membedakan torsio dengan ruptur kista ovarium yang menimbulkan perdarahan, di antaranya:

  • Suhu pada kasus torsio naik 10% terutama ketika torsio terjadi beberapa jam sebelumnya, sedangkan pada ruptur suhu dapat terdeteksi normal atau sedikit meningkat
  • Denyut nadi pada kasus torsio secara signifikan lebih meningkat dari pada ruptur yang hanya meningkat sedikit dari nilai normal
  • Tekanan darah pada kasus torsio dapat menurun apabila terdapat gangguan sistemik akibat iskemia dan nekrosis, sedangkan pada ruptur tekanan darah dapat normal kecuali terdapat perdarahan masif
  • Pemeriksaan abdomen pada kasus torsio seringkali ditemukan distensi menyeluruh, tanda-tanda iritasi peritoneum, dan bising usus yang menghilang, sementara pada ruptur kista ovarium nyeri tekan lebih terlokalisir

  • Pemeriksaan fisik genitalia wanita, terutama pada pemeriksaan vagina, baik pada torsio maupun ruptur kista ovarium sama-sama menunjukkan adanya nyeri goyang porsio, yang membedakan adalah pada torsio dapat teraba massa pada adneksa sedangkan pada ruptur dapat teraba kista[8]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari torsio dan ruptur kista ovarium di antaranya massa lain pada ovarium dan jaringan sekitarnya, seperti tumor ovarium, abses tuba fallopi, atau perforasi karsinoma kolon. Diagnosis banding lain yang dapat dipikirkan adalah apendisitis, infeksi saluran kemih, diverticulitis, kehamilan ektopik, endometriosis, obstruksi usus, batu saluran kemih, atau penyakit radang panggul. Untuk membedakannya, pemeriksaan penunjang perlu dilakukan karena tampilan klinis yang tidak khas dan bisa saling tumpang tindih.[2,3]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis torsio dan ruptur kista ovarium terdiri dari pemeriksaan radiologi dan laboratorium.

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi awal adalah pemeriksaan ultrasonografi (USG) dengan doppler, baik secara USG panggul maupun USG transvaginal. Perlu diingat bahwa sensitifitas pemeriksaan USG sangat dipengaruhi oleh keterampilan pemeriksa dan variasi anatomi pasien. Pemeriksaan radiologi lainnya adalah CT scan panggul.[8,10,12,13]

USG Torsio Kista Ovarium:

USG dengan doppler pada kasus torsio kista ovarium akan tampak gambaran massa kistik, aliran darah yang berkurang, dan pembesaran ovarium dengan hiperechoik sentral yang mengindikasikan adanya edema. Iskemia karena aliran darah yang berkurang dapat menyebabkan edema atau pembesaran ovarium. Apabila terdapat perdarahan yang diakibatkan oleh torsio, maka akan tampak juga gambaran cairan bebas yang tidak spesifik.[8,10,12]

CT Scan Torsio Kista Ovarium:

CT scan pada torsio kista ovarium akan ditemukan massa adneksa dengan diameter lebih dari 5 cm, pembesaran ovarium, dan penebalan dinding kista lebih dari 3 mm. Sebagai prediktor adanya torsio kista ovarium, keakuratan CT scan lebih rendah dibanding dengan USG.[8,10,12]

USG Ruptur Kista Ovarium:

Pada kasus ruptur kista ovarium, gambaran khas yang dapat ditemukan dari USG adalah adanya cairan bebas lebih dari 10 ml pada pelvis, yang juga dapat ditemukan pada kavum Douglas. Selain itu, sering ditemukan penebalan dinding kista ovarium yang dikelilingi cairan bebas. Pada ruptur kista ovarium, ukuran ovarium akan terlihat normal. Perlu diingat bahwa cairan pada cavum Douglas bisa didapatkan juga pada ruptur kista yang fisiologis, sehingga diagnosis ruptur kista ovarium harus mempertimbangkan kondisi klinis dan mengenali tanda kegawatdaruratan.[8,12,13]

CT Scan Ruptur Kista Ovarium:

Pada pemeriksaan CT scan ruptur kista ovarium, tidak banyak gambaran yang khas karena kebanyakan kista ovarium merupakan kista yang fisiologis. Gambaran penebalan dinding ovarium dengan atau tanpa gambaran kista yang menebal dan irregular disertai adanya gambaran cairan bebas dalam jumlah kecil dapat terlihat pada CT scan. CT scan dapat membantu mendeteksi komplikasi ruptur kista ovarium seperti hemoperitoneum yang merupakan kegawatdaruratan pada kasus ruptur kista ovarium dapat dideteksi lebih awal dengan menggunakan CT scan. Pada hemoperitoneum sering terlihat gambaran cairan bebas pada kavitas pelvis.[8,12,13]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang tidak spesifik, tetapi penting untuk dilakukan. Pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan pada semua wanita usia reproduktif dengan keluhan nyeri abdomen, termasuk pada kasus yang dicurigai sebagai torsio dan ruptur kista ovarium.[8,10]

Hasil pemeriksaan laboratorium pada fase awal seringkali terlihat normal. Pemeriksaan darah terdiri dari hematologi rutin, urea, elektrolit, fungsi hepar, dan koagulasi harus selalu dilakukan, terutama jika terjadi perburukan atau harus dilakukan tindakan operasi. Angka leukosit dapat meningkat pada kasus torsio kista ovarium, tetapi juga pada kasus apendisitis, ataupun infeksi dan abses panggul. Anemia dapat terjadi dan mengindikasikan adanya perdarahan. Pemeriksaan Ca-125 tidak selalu harus dilakukan, karena pemeriksaan tersebut bukan pemeriksaan yang spesifik.[8,10]

Rasio neutrofil terhadap leukosit (neutrophil to lymphocyte ratio / NLR) dapat menjadi prediktor. Median NLR pada torsio kista ovarium adalah 8.0, median NLR pada ruptur kista ovarium adalah 7.5, sedangkan median NLR pada kasus kista ovarium tanpa komplikasi hanya 2,2. Interpretasi NLR yang meningkat ini dapat digunakan sebagai prediktor untuk membedakan kista ovarium tanpa komplikasi dengan yang mengalami ruptur maupun torsio kista ovarium. Namun, tidak memiliki nilai diagnostik untuk membedakan antara torsio dan ruptur kista ovarium.[11]

Infeksi dan batu saluran kemih dapat disingkirkan melalui pemeriksaan urin. Tripel swab untuk infeksi harus dilakukan apabila diagnosis banding mengarah ke penyakit inflamasi panggul.[8,10]

Referensi

2. Webb C. Ovarian Cyst Rupture Clinical Presentation: History, Physical Examination. Emedicine.medscape.com. 2020. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/253620-clinical
3. Schraga E. Ovarian torsion: Practice Essentials, Pathophysiology, Etiology. Emedicine.medscape.com. 2020. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/2026938-overview
4. Huang C, Hong MK, Ding DC. A review of ovary torsion. Ci Ji Yi Xue Za Zhi. 2017;29(3):143-147. doi:10.4103/tcmj.tcmj_55_17
5. Mobeen S, Apostol R. Ovarian Cyst. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560541/
8. Bottomley C., & Bourne T. 2009. Diagnosis and management of ovarian cyst accidents. Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology, 23(5), 711–724. doi:10.1016/j.bpobgyn.2009.02.001
10. Guile SL, Mathai JK. Ovarian torsion. [Updated 2020 Jul 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560675/
11. Soysal S, Baki RB. Diagnostic value of neutrophil to lymphocyte ratio in differentiation of ruptured ovarian cysts and adnexal torsion. Turk J Obstet Gynecol. 2018;15(2):91-94. doi:10.4274/tjod.95881
12. Potter AW, Chandrasekhar CA. US and CT evaluation of acute pelvic pain of gynecologic origin in nonpregnant premenopausal patients. Radiographics. 2008 Oct;28(6):1645-59.
13. Iraha Y, Okada M, Iraha R, Azama K, Yamashiro T, Tsubakimoto M, Aoki Y, Murayama S. CT and MR imaging of gynecologic emergencies. Radiographics. 2017 Sep;37(5):1569-86.

Epidemiologi Torsio dan Ruptur K...
Penatalaksanaan Torsio dan Ruptu...
Diskusi Terkait
dr. Herbert Sihite, MKed(OG), SpOG
16 Juni 2021
Kista Ovarium pada masa kehamilan bagaimana tatalaksananya
Oleh: dr. Herbert Sihite, MKed(OG), SpOG
3 Balasan
Seorang ibu 24 th,G2P1001, datang dengan keluhan perut membesar + hamil, perut membesar yang baru dialami os 4 bulan lalu, usia kehamilan skrg 24 mg (sesuai...
dr. Reren Ramanda
19 Maret 2021
Kista ovarium apakah benar dapat diatasi dengan kehamilan
Oleh: dr. Reren Ramanda
6 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah kehamilan dapat membantu memperbaiki kondisi kista ovarium ya dok?
Anonymous
14 Februari 2021
Pasien wanita dengan kista pada kehamilan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok! Izin bertanya dok. Pasien hamil anak ke 2. Usia kehamilan 8 -9 minggu. Selama kehamilan tidak ada keluhan. Saat di USG terdapat kista berukuran 6,9x...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.