Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Abses Tuboovarium general_alomedika 2020-10-09T10:24:48+07:00 2020-10-09T10:24:48+07:00
Abses Tuboovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Abses Tuboovarium

Oleh :
dr. Nicholas Pratama
Share To Social Media:

Abses tuboovarium adalah massa pada tuba atau ovarium yang disertai pus. Abses tuboovarium merupakan komplikasi dari penyakit radang panggul (PID) yang tidak mendapatkan penanganan adekuat.

Abses tuboovarium  dapat terjadi akibat infeksi asendens patogen serviks dan vagina ke endometrium, dan kemudian menuju tuba falopi hingga kavum peritoneum. Infeksi pada abses tuboovarium juga dapat disebabkan oleh infeksi area sekitar, seperti apendiks, usus besar, dan kandung kemih.

Sumber Gambar: Openi, 2014. Sumber Gambar: Openi, 2014.

Diagnosis abses tuboovarium sering didahului dengan penyakit radang panggul (PID). Pada abses tuboovarium, bisa ditemukan keluhan nyeri pada adneksa unilateral atau bilateral, demam, adanya duh vagina, dan massa adneksa. Pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi berupa peningkatan leukosit, laju endap darah, dan C-reactive protein (CRP). Ultrasonografi (USG) pada abses tuboovarium menunjukkan massa solid atau kistik, yang bisa disertai piosalping. Gambaran septa pada tuba merupakan salah satu tanda patognomonik abses tuboovarium, disebut cogwheel sign.

Tata laksana abses tuboovarium adalah dengan pemberian antibiotik spektrum luas. Pembedahan perlu dipertimbangkan pada abses tuboovarium yang tidak responsif terhadap pemberian antibiotik selama 48 jam. Penurunan kondisi klinis yang cepat juga menjadi indikasi pembedahan.[1,2]

 

Referensi

1. Kairys N, Roepke C. Tubo-Ovarian Abscess. [Updated 2020 Jun 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448125/
2. Munro K, Gharaibeh A, Nagabushanam S, Martin C. Diagnosis and management of tubo-ovarian abscesses. The Obstetrician & Gynaecologist. 2018;20(1):11–9.

Patofisiologi Abses Tuboovarium

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
20 Januari 2022
Artikel SKP - Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Selama ini masih ada perdebatan mengenai jenis antibiotik yang paling tepat diberikan untuk pasien penyakit radang panggul. Regimen antibiotik...
dr. Jeffry Kristiawan
08 Oktober 2018
Berbagi kasus PID dengan retensio urine dan hidronefrosis
Oleh: dr. Jeffry Kristiawan
4 Balasan
seorang wanita 49 tahun dengan keluhan awal nyeri perut sejak 6 hari lalu. nyeri dirasakan di perut bagian bawah disertai adanya keputihan berbau.vital sign...
dr. Firda Jusela
27 September 2018
apakah bisa terapi ozon untuk pengobatan salphingitis?
Oleh: dr. Firda Jusela
2 Balasan
selamat siang docs, ingin bertanya.ada user yang menanyakan mengenai terapi ozon untuk pengobatan salphingitis. apakag sudah ada di indonesia dan apakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.