Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Torsio dan Ruptur Kista Ovarium general_alomedika 2020-12-18T15:45:55+07:00 2020-12-18T15:45:55+07:00
Torsio dan Ruptur Kista Ovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Torsio dan Ruptur Kista Ovarium

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Torsio dan ruptur merupakan komplikasi tersering pada penderita kista ovarium. torsio kista ovarium terjadi karena massa kista merotasi ligamentum infundibulo pelvikum dan ligamentum utero ovarian, sehingga menyebabkan penurunan aliran balik vena, edema stroma, perdarahan internal, dan infark. Sedangkan ruptur kista ovarium sering berkaitan dengan siklus ovarium.[1-3]

Kebanyakan kasus kista ovarium tidak bergejala, bersifat jinak, tidak memerlukan penanganan lebih lanjut, dan dapat sembuh secara spontan. Namun, penderita kista ovarium perlu diberikan edukasi tentang komplikasi torsio dan ruptur kista ovarium, termasuk tanda dan gejalanya. Kondisi ini memerlukan tindakan diagnostik dan penanganan yang cepat.[1-3]

Sumber Gambar: Openi, 2016. Sumber Gambar: Openi, 2016.

torsio dan ruptur kista ovarium sering dirasakan sebagai nyeri akut abdomen, terutama setelah aktivitas fisik intensitas tinggi seperti olahraga atau kegiatan seksual. Torsio dapat menyebabkan infark, nekrosis, infertilitas, dan menopause prematur. Bila torsio kista ovarium terjadi pada kehamilan, dapat menyebabkan persalinan preterm.[1-3]

Sedangkan ruptur kista ovarium dapat menyebabkan perdarahan pada daerah sekitar, bermanifestasi sebagai hemoperitoneum, peritonitis, bahkan gangguan hemodinamik seperti hipotensi hingga syok hipovolemik.  Pada kista dermoid, ruptur menyebabkan nyeri yang hebat akibat tumpahan cairan sebaceous. [1-3]

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan CT Scan pelvis dapat melihat aliran darah dan membantu menegakkan diagnosis. Laparoskopi atau laparotomi pada torsio kista ovarium dilakukan untuk tindakan detorsio yang bertujuan mengembalikan posisi dan vaskularisasi. Sehingga komplikasi seperti nekrosis dapat dihindari, dan fungsi organ diharapkan bisa kembali. Tindakan operasi untuk ruptur kista ovarium tergantung kondisi klinis pasien, stabilitas pasien, jumlah darah pada abdomen, dan tersedianya operator operasi. Untuk kasus ruptur kista ovarium dengan pasien stabil, dapat dilakukan manajemen konservatif dengan analgesik.[2-4]

Referensi

1. Grabosch S. Ovarian Cysts: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Emedicine.medscape.com. 2020. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/255865-overview#a8
2. Webb C. Ovarian Cyst Rupture Clinical Presentation: History, Physical Examination. Emedicine.medscape.com. 2020. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/253620-clinical
3. Schraga E. Ovarian torsion: Practice Essentials, Pathophysiology, Etiology. Emedicine.medscape.com. 2020. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/2026938-overview
4. Huang C, Hong MK, Ding DC. A review of ovary torsion. Ci Ji Yi Xue Za Zhi. 2017;29(3):143-147. doi:10.4103/tcmj.tcmj_55_17

Patofisiologi Torsio dan Ruptur ...
Diskusi Terkait
dr. Herbert Sihite, MKed(OG), SpOG
16 Juni 2021
Kista Ovarium pada masa kehamilan bagaimana tatalaksananya
Oleh: dr. Herbert Sihite, MKed(OG), SpOG
3 Balasan
Seorang ibu 24 th,G2P1001, datang dengan keluhan perut membesar + hamil, perut membesar yang baru dialami os 4 bulan lalu, usia kehamilan skrg 24 mg (sesuai...
dr. Reren Ramanda
19 Maret 2021
Kista ovarium apakah benar dapat diatasi dengan kehamilan
Oleh: dr. Reren Ramanda
6 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah kehamilan dapat membantu memperbaiki kondisi kista ovarium ya dok?
Anonymous
14 Februari 2021
Pasien wanita dengan kista pada kehamilan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok! Izin bertanya dok. Pasien hamil anak ke 2. Usia kehamilan 8 -9 minggu. Selama kehamilan tidak ada keluhan. Saat di USG terdapat kista berukuran 6,9x...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.