Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Prognosis Cedera Otak Traumatik karyanti 2021-10-05T10:13:36+07:00 2021-10-05T10:13:36+07:00
Cedera Otak Traumatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Cedera Otak Traumatik

Oleh :
dr.Gold SP Tampubolon
Share To Social Media:

Prognosis cedera otak traumatik tergantung pada keparahan benturan. Angka morbiditas dan mortalitas pasien cedera otak traumatik berat tinggi yakni masing-masing 38% dan 29%.

Komplikasi

Komplikasi yang paling sering ditemui pada cedera otak traumatik antara lain:

  • Kebocoran cairan serebrospinal akibat fraktur basis kranii
  • Meningitis
  • Serangan kejang
  • Hidrosefalus akubat perdarahan subaraknoid
  • Cedera saraf kranial
  • Higroma subdural
  • Chronic subdural hematoma
  • Disfungsi pituitari akibat fraktur basis kranii anterior [11]

Komplikasi cedera otak traumatik dapat bertahan jangka panjang. Komplikasi tersebut menjadi beban tersendiri karena muncul menjadi sekuele antara lain:

  • Post traumatic stress disorder, paling sering pada cedera otak traumatik yang berhubungan dengan ledakan.[4]

  • Gangguan kognitif, sekuele yang sering ditemukan bahkan pada cedera otak traumatik ringan sebanyak 65%. Gangguan kognitif menyebabkan pasien kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya di rumah maupun di tempat kerja.[12]
  • Gangguan tidur dikeluhkan oleh 50% pasien yang pernah mengalami cedera otak traumatik. Prevalensi insomnia, hipersomnia dan sleep apnea lebih tinggi masing 19%, 18%, dan 23% pada pasien yang mengalami cedera otak traumatik dibandingkan populasi normal.[13]
  • Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE) yaitu kelainan neuropatologis yang ditemukan pada autopsi yang berhubungan dengan gangguan mood, gangguan perilaku, dan gangguan kognitif yang pada awalnya ditemukan dalam seri kasus pada pemain American football. CTE dihubungkan dengan cedera otak traumatik ringan yang repetitif.[14]

Prognosis

Angka morbiditas dan mortalitas pasien cedera otak traumatik berat tinggi yakni masing-masing 38% dan 29%. Sementara pada pasien cedera otak traumatik ringan tanpa kelainan pada CT-Scan prognosisnya membaik dalam 24 jam dimana pasien sudah dapat kembali orientasi penuh. Gejala gegar otak (post concussive) yakni gejalan somatik (nyeri kepala, pusing), gejala kognitif (gangguan memori dan pemusatan perhatian), dan gejala emosional (iritabilitas, depresi) berangsur-angsur pulih hingga dalam 12 minggu. Walaupun pemulihan mencapai 12 minggu, namun pada umumnya pasien dapat kembali bekerja dalam waktu 1 bulan.[15]

Referensi

4. Rosenfeld J V, McFarlane AC, Bragge P, Armonda RA, Grimes JB, Ling GS. Blast-related traumatic brain injury. Lancet Neurol [Internet]. 2013 Apr 9;12(9):882–93. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/S1474-4422(13)70161-3


11. Kolias AG, Guilfoyle MR, Helmy A, Allanson J, Hutchinson PJ. Traumatic brain injury in adults. Pract Neurol [Internet]. 2013 Jul 4;13(4):228 LP-235. Available from: http://pn.bmj.com/content/13/4/228.abstract


12. Rabinowitz AR, Levin HS. Cognitive Sequelae of Traumatic Brain Injury. Psychiatr Clin N Am [Internet]. 2014;37(1):1–11. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.psc.2013.11.004


13. Mathias JL, Alvaro PK. Prevalence of sleep disturbances, disorders, and problems following traumatic brain injury: A meta-analysis. Sleep Med [Internet]. 2012 Apr 9;13(7):898–905. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.sleep.2012.04.006


14. Gardner RC, Yaffe K. Epidemiology of mild traumatic brain injury and neurodegenerative disease. Mol Cell Neurosci [Internet]. 2015;66:75–80. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.mcn.2015.03.001


15. Levin HS, Diaz-Arrastia RR. Diagnosis, prognosis, and clinical management of mild traumatic brain injury. Lancet Neurol [Internet]. 2015 Apr 11;14(5):506–17. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/S1474-4422(15)00002-2

Penatalaksanaan Cedera Otak Trau...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ce...

Artikel Terkait

  • Intubasi pada Pasien Penurunan Kesadaran
    Intubasi pada Pasien Penurunan Kesadaran
  • Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
    Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
Diskusi Terkait
Anonymous
25 Oktober 2021
Menilai tingkat kesadaran pada anak 9 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Bagaimana menilai tingkat kesadaran pada anak 9 bln, apakah menggunakan GCS atau ada skala pengukuran lainnya khusus pada bayi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.