Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Cedera Otak Traumatik karyanti 2022-08-29T14:56:48+07:00 2022-08-29T14:56:48+07:00
Cedera Otak Traumatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Cedera Otak Traumatik

Oleh :
dr.Samuel Bungaran Partahi Saud Manalu
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada cedera otak traumatik berkaitan dengan cara pencegahan termasuk cara melindungi diri pada kelompok risiko serta apa yang harus dilakukan pada pasien dengan cedera otak traumatik pada fase awal. 

Edukasi Pasien

Edukasi terhadap pasien ataupun caregiver sangat penting diberikan terutama dalam mencegah kondisi-kondisi mengancam nyawa dan mencegah komplikasi yang berat. Edukasi yang diberikan harus meliputi penanganan awal, pengawasan pasca trauma hingga kapan waktu yang tepat untuk pasien beraktivitas kembali. 

Penanganan Awal

Jika terjadi suatu cedera otak traumatik, segera cari pertolongan dan upayakan pertolongan awal dalam menjaga jalan napas dan perlindungan tulang servikal. Segera setelah tim medis yang kompeten datang, maka primary survey harus segera dimulai sedini mungkin. 

Pengawasan Pasca Trauma

Jika trauma yang dialami ringan dan tidak ada tanda dan gejala yang mengancam nyawa, pasien dapat dirawat dan diawasi di rumah. Keluarga pasien harus diminta memperhatikan kondisi pasien di rumah terutama kemungkinan perburukan trauma. Pasien harus dibawa ke IGD sesegera mungkin jika terjadi hal-hal berikut ini:

  • Muntah dua kali atau terus menerus selama empat hingga enam jam setelah trauma
  • Mengalami perburukan atau nyeri kepala berat; Adanya red flags atau tanda bahaya nyeri kepala pada anak perlu diperhatikan.

  • Ada perubahan kesadaran secara kualitatif maupun kuantitatif menurut glasgow coma scale (GCS), contohnya pasien semakin mengantuk hingga sulit untuk dibangunkan

  • Mengalami kebingungan dan tidak bertindak secara normal
  • Mengalami keadaan sulit berjalan, berbicara atau melihat
  • Mengalami kaku kuduk, kejang, atau gerakan abnormal lain yang mengkhawatirkan
  • Pasien anak yang tidak mau berhenti menangis atau terlihat mengalami kondisi yang memberat
  • Mengalami kelemahan atau mati rasa pada anggota tubuh [25,39]

Kembali Beraktivitas

Pasien yang mengalami cedera otak trauma yang disertai gegar otak memiliki resiko komplikasi yang serius atau bahkan fatal jika mereka mengalami cedera kepala kedua dalam jarak yang relatif pendek dengan cedera pertama akibat second impact syndrome. Oleh sebab itu, semua pasien yang diduga mengalami gegar otak harus dijauhkan dari aktivitas beresiko dan diawasi dari tanda-tanda cedera otak.[39]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Dalam upaya pencegahan terjadinya cedera otak traumatik, cara utama yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari faktor resiko dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.

Berkendara dengan Aman

Perilaku berkendara yang aman meliputi:

  • Gunakan sabuk pengaman tanpa peduli seberapa dekat jarak perjalanan yang ditempuh
  • Anak-anak juga harus dipasangkan sabuk pengaman, termasuk menggunakan instrumen tambahan sesuai usia, tinggi dan berat badan mereka
  • Gunakan helm ketika mengendarai motor, sepeda atau skuter
  • Patuhi rambu lalu lintas
  • Jangan berkendara jika kesehatan anda terganggu atau dalam keadaan mabuk.[26]

Hindari Kemungkinan Terjatuh

Terjatuh merupakan salah satu faktor resiko terjadinya cedera otak traumatik terutama jika kepala menghantam suatu objek ketika terjatuh. Anak-anak dan lansia adalah kelompok yang paling beresiko mengalami hal ini. Berikut beberapa cara untuk menjauhkan mereka dari resiko tersebut:

  • Pada anak: awasi anak ketika bermain, bermain di tempat yang aman, pastikan keadaan rumah aman untuk bermain dan gunakan pelindung saat berolahraga.
  • Pada lansia: mulai olahraga terutama yang melatih kekuatan dan keseimbangan, awasi penggunaan obat yang mengakibatkan kantuk atau sakit kepala, periksa kemampuan penglihatan secara berkala, rancang lingkungan rumah yang aman.[26]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gold Tampubolon

Referensi

25. Saatman KE, Duhaime AC, Bullock R, et al. Classification of traumatic brain injury for targeted therapies. J Neurotrauma 2008; 25:719.
26. David A Olson. Head injury. Medscape. 2018.
36. Rosenfeld J V, McFarlane AC, Bragge P, Armonda RA, Grimes JB, Ling GS. Blast-related traumatic brain injury. Lancet Neurol. 2013 Apr 9;12(9):882–93. http://dx.doi.org/10.1016/S1474-4422(13)70161-3
39. Schutzman S. Patient education: Head injury in children and adolescents (Beyond the Basics). Uptodate. 2021.

Prognosis Cedera Otak Traumatik

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Intubasi pada Pasien Penurunan Kesadaran
    Intubasi pada Pasien Penurunan Kesadaran
  • Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
    Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
  • Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abducens
    Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abducens
  • Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan
    Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.tia fajar sari
07 Oktober 2022
Pemeriksaan halo test pada pasien cedera kepala
Oleh: dr.tia fajar sari
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien cedera kepala gcs 15 tetapi keluar darah dari telinga sebelah kiri, saya mau bertnya, bagaimana cara pemeriksaan halo test...
Anonymous
06 Juli 2022
Pasien dengan cedera kepala ringan dan vulnus excoriatum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien Ny. X/48 tahun dengan dx CKR 456 + Multiple VE. Pasien datang ke PKM dengan keluhan jatuh dari motor saat dibonceng +/ 10...
dr.Dizi Bellari Putri
24 Maret 2022
Menilai Bayi dengan Cedera Otak Traumatik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
3 Balasan
ALO Dokter,Pada bayi yang mengalami cedera kepala traumatik, seringkali risiko terjadinya cedera otak akibat gejala yang tidak spesifik. Hal ini berpotensi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.