Diagnosis Pioderma
Diagnosis pioderma cukup khas, dan dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dapat membantu menentukan organisme penyebab.
Impetigo Krustosa
Impetigo umumnya diawali dengan adanya predisposisi seperti bekas gigitan serangga, bekas garukan, atau penyakit kulit lainnya yang menganggu integritas stratum korneum dan memberikan kesempatan bakteri untuk menginfeksi. Terdapat masa inkubasi yang dapat mencapai 10 hari sejak paparan hingga munculnya lesi impetigo. [2]
Pada impetigo krustosa, lesi diawali dalam bentuk vesikel yang disertai peradangan di sekitarnya. Vesikel ini kemudian akan menjadi berisi pus dan pecah. Isi pustul yang telah keluar ini akan mengering dan membentuk krusta kekuningan seperti madu. [1,2] Predileksi utama penyakit ini adalah area sekitar hidung dan mulut.[1]
Impetigo Bulosa
Sama seperti impetigo krustosa, pada umumnya tidak ada gejala sistemik. Lesi dapat berupa bula yang bisa berisi pus. Bila pecah, lesi ini akan menampilkan bentuk bula kolaret dengan dasar eritematosa. [2]
Predileksi penyakit ini adalah area seperti ketiak, dada, dan punggung. Pada neonatus, impetigo bulosa dapat memunculkan lesi pada seluruh tubuh dan disertai gejala sistemik.[1]
Infeksi Folikel
Morfologi utama pada folikulitis adalah papul atau pustul yang disertai adanya rambut di bagian tengahnya. Keluhan penyerta lainnya adalah pruritus. Umumnya penyakit ini juga tidak disertai keluhan sistemik. [1] Furunkel/karbunkel apabila terjadi pada wajah perlu diwaspadai, karena infeksi dapat menyebar ke sinus kavernosus dan menyebabkan trombosis. Penyebaran ini terjadi melalui jalur vena fasialis dan vena angularis.[2]
Predileksi folikulitis superfisialis adalah area ekstremitas bawah, sementara pada folikulitis produnda dapat muncul di bibir dan dagu. [1] Furunkel umumnya ditemukan di area yang banyak friksi dan keringat seperti aksila, leher, dan gluteus. [2]
Sikosis barbe adalah bentuk khusus folikulitis profundal yang menyerang area berjanggut. Penyakit ini umumnya kronis.
Ektima
Ektima adalah pioderma berupa infeksi hingga dermis sehingga menimbulkan ulkus superfisial disertai krusta. Ulkus ini memiliki tepi yang meninggi (punched-out ulcer) yang ditutupi krusta kuning kehijauan. [2,7] Lokasi utama adalah tempat yang sering mendapat trauma, misalnya ekstremitas bawah. [1]
Erisipelas
Pada erisipelas, sudah ada gejala sistemik yang menyertai gejala lokal. Tampilan klinis antara lain:
- Demam
- Malaise
- Lesi pada lokasi dengan riwayat trauma
- Eritema berwarna merah cerah, dengan batas tegas dan pinggir meninggi
- Dapat diikuti dengan edema, vesikel, dan bula
- Rasa nyeri pada lesi
- Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan leukositosis [1]
Predileksi erisipelas adalah area yang sering mengalami trauma, yaitu ekstremitas bawah. Pada sebagian kasus, wajah juga bisa menjadi lokasi. [1,2]
Selulitis dan Flegmon
Temuan pada selulitis maupun flegmon mirip dengan erisipelas, yaitu:
- Gejala sistemik seperti demam, malaise, dan menggigil
- Infiltrat pada jaringan subkutan
- Lesi eritema, berbatas tidak tegas
- Lesi disertai rasa nyeri
- Pembesaran kelenjar getah bening regional
- Leukositosis
Predileksi pada selulitis dan flegmon sama dengan erisipelas. [1]
Hidraadenitis Suppurativa
Gejala pada hidraadenitis adalah:
- Gejala prodromal berupa demam dan malaise
- Nodus dengan tanda peradangan
- Nodus ini dapat menjadi abses dan pecah, menjadi hidraadenitis suppurativa
- Dapat terbentuk fistula pada hidraadenitis berulang dan kronis
- Leukositosis
Penyakit ini menyerang lokasi yang banyak kelenjar apokrin, yaitu ketiak, areola, genital, dan perinanal. [1,2]
Staphyloccocal Scaled Skin Syndrome
Umumnya didahului infeksi pada organ lain, misal telinga, hidung, tenggorok, dan mata yang kemudian menyebar sistemik. Patogen S. aureus dapat mengeluarkan toksin bernama eksfoliatin yang dapat menyebabkan kerusakan epidermis di seluruh tubuh. Sebenarnya toksin ini dapat disekresi melalui ginjal, namun pada balita diduga fungsi tersebut belum optimal sehingga berisiko tinggi mengalami SSSS. [1,2,6]
Tanda dan gejala SSSS yang dapat ditemukan adalah:
- Eritema yang awalnya muncul pada sekitar wajah, ketiak, dan lipat paha, lalu menyebar ke seluruh tubuh dalam 24 jam
- Dalam 24-48 jam, muncul bula kendur
- Tanda Nikolsky positif
- Setelah 3 hari, kulit mulai mengelupas sehingga terbentuk erosi
SSSS umumnya dapat sembuh dalam 2 minggu, namun selama periode itu pasien rentan terkena infeksi sekunder sehingga tetap harus diawasi dan diterapi dengan adekuat. [1,2]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding pioderma berbeda-beda tergantung pada jenis pioderma yang muncul.
Impetigo Krustosa
Lesi vesikel dapat mirip dengan penyakit varicella dan herpes. Petunjuk yang mengarahkan pada impetigo adalah warna krusta dan tidak diawali gejala prodromal. [2] Pada vesikel yang sudah pecah, impetigo perlu dibedakan dengan ektima. [1]
Impetigo Bulosa
Bula kolaret mirip dengan infeksi jamur seperti tinea korporis. Pada infeksi jamur, lesi tidak diawali dengan bula yang pecah. [1]
Infeksi Folikel
Folikulitis di dagu kadang sulit dibedakan dengan tinea barbe. Pada tinea barbe, akan ada temuan berupa uji KOH yang positif. [1]
Ektima
Bentuk lesi ektima mirip dengan impetigo krustosa, namun terdapat perbedaan lokasi predikelsi. Selain itu, dasar lesi ektima adalah ulkus, bukan erosi seperti pada kasus impetigo. [1]
Erisipelas
Lesi pada herpes zoster yang melibatkan saraf trigeminal cabang kedua mirip dengan erisipelas pada wajah. Diagnosis banding lainnya adalah dermatitis dan urtikaria. Pada kedua penyakit ini, tidak ada gejala sistemis seperti di erisipelas. [2]
Selulitis dan Flegmon
Karena selulitis bisa menyerang banyak lokasi, maka diagnosis bandingnya tergantung lokasi lesi. Kelainan yang dapat menyerupai selulitis misalnya adalah gigitan serangga, trombosis vena dalam, dan dermatitis. [2] Trombosis vena dalam harus diwaspadai bila menemukan gejala selulitis pada kaki, karena dapat menyebabkan komplikasi fatal bisa terjadi salah diagnosis. Petunjuk yang membedakan penyakit ini dengan selulitis adalah melalui trias Virchow (stasis, disfungsi endotel, hiperkoagulabilitas). Pada kasus trombosis vena dalam, bisa dianamnesis riwayat imobilisasi (misalnya diopname lama, pasca stroke, berpergian jarak jauh), riwayat merokok, dan riwayat trombosis berulang sebelumnya. [2]
Hidraadenitis Suppurativa
Penyakit ini mirip dengan skrofuloderma. Pada skrofuloderma, dapat ditemukan juga gambaran nodus, abses, dan disertai fistula. Namun, tidak ditemukan leukosistosis dan gejala sistemik akut lainnya pada sklofuroderma. [1]
Staphyloccocal Scaled Skin Syndrome
Penyakit ini mirip luka bakar dan nekrolisis epidermal toksik (NET). Perbedaan utama dengan NET adalah keterlibatan mukosa. Pada SSSS, umumnya tidak ada keterlibatan mukosa. [1,6]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin umumnya tidak membantu karena hanya memberikan gambaran tidak spesifik seperti leukositosis. Pemeriksaan KOH dapat dikerjakan pada kasus yang sulit dibedakan dengan infeksi jamur. Pemeriksaan kultur dan resistensi disarankan pada kasus infeksi berat atau kasus infeksi kronis dan berulang [2,4]
Prinsip pengambilan sampel yang baik untuk pemeriksaan laboratorium mikrobiologi adalah:
- Pengambilan sampel sebisa mungkin sebelum pemberian antibiotik
- Hindari kontaminasi flora normal
- Pengiriman spesimen ke laboratorium secepatnya, umumnya di bawah 2 jam
- Menggunakan medium transpor yang sesuai, misalnya thioglikolat untuk sampel berupa aspirat dan medium Stuart untuk swab
- Pertimbangkan kemungkinan kebutuhan medium transpor anaerob bila juga ada kecurigaan patogen anaerob
- Informed consent
Beberapa teknis pengambilan yang perlu diperhatikan adalah:
- Pada abses yang terbuka, pengambilan sampel yang disarankan adalah swab pada dasar luka dengan kapas steril
- Pada abses tertutup, sampel berupa aspirat yang diambil dengan spuit steril
- Pada selulitis dan bula, sampel berupa aspirat
- Pada erisipelas, disarankan mengambil sampel biopsi pada tepi lesi yang meninggi
Pada pengambilan sampel darah untuk kultur, dilakukan pada saat demam dan disarankan lebih dari satu sampel darah, menggunakan darah vena . [8]