Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) general_alomedika 2022-02-09T14:44:51+07:00 2022-02-09T14:44:51+07:00
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Sesuai namanya, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan Staphylococcus aureus yang bersifat resisten terhadap antibiotik β-lactam, terutama methicillin. Infeksi MRSA adalah salah satu penyebab utama infeksi yang didapat di rumah sakit dan telah dikaitkan dengan peningkatan morbiditas, mortalitas, lama rawat inap, dan beban biaya yang signifikan.[1]

Sifat resistensi MRSA terhadap methicillin disebabkan oleh adanya kompleks Staphylococcal cassette chromosome mec (SCCmec) yang mengandung gen penyandi protein penyebab resistensi.[2-4] Berdasarkan sumber patogennya, infeksi MRSA dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu health care-associated (HA-MRSA), community-associated (CA-MRSA), dan livestock-associated (LA-MRSA).[5-8]

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)-min

Meskipun lokasi kolonisasi MRSA yang paling umum adalah nares anterior, S. aureus (termasuk MRSA) juga dapat ditemukan di tenggorokan, aksila, rektum, selangkangan, atau perineum. MRSA sering berkolonisasi di lebih dari satu lokasi. Terdapat studi yang mengindikasikan bahwa saat ini kolonisasi tenggorokan lebih umum daripada hidung, sehingga pemeriksaan yang dilakukan hanya di hidung akan melewatkan deteksi banyak orang yang terpajan.

Sekitar 20% dari populasi mengalami pajanan satu strain S.aureus; sekitar 60% adalah pembawa intermiten dari berbagai strain; serta populasi sisanya tidak pernah mengalami kolonisasi hidung. Infeksi MRSA yang didapat di rumah sakit umumnya timbul dari pembawa persisten yang menjalani terapi antibiotik atau dari pembawa intermiten. Baik kolonisasi hidung MRSA intermiten dan persisten secara signifikan berkaitan dengan peningkatan risiko infeksi invasif MRSA, termasuk bakteremia.[8]

Karena MRSA dapat menginfeksi hampir semua bagian tubuh, manajemen akan ditentukan oleh dimana infeksi terjadi. Sebagai contoh, pada MRSA pneumonia terapi yang disarankan adalah vancomycin, linezolid, atau clindamycin. Beberapa antimikroba baru terus diteliti untuk mengatasi MRSA, termasuk ceftaroline, ceftobiprole, dalbavancin, oritavancin, iclaprim, dan delafloxacin.[9]

Referensi

1. Ridgway JP, Peterson LR, Brown EC, Du H, Hebert C, Thomson RB Jr, Kaul KL, Robicsek A. Clinical significance of methicillin-resistant Staphylococcus aureus colonization on hospital admission: one-year infection risk. PLoS One. 2013 Nov 20;8(11):e79716. doi: 10.1371/journal.pone.0079716. PMID: 24278161; PMCID: PMC3835821.
5. Craft KM, Nguyen JM, Berg LJ, Townsend SD. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA): antibiotic-resistance and the biofilm phenotype. Med Chem Comm. 2019;10(8):1231-41.
6. Anderson DJ. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) in adults: Epidemiology. UpToDate. 2020.
7. Kaplan SL, Edwards MS, Torchia MM. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus infections in children: Epidemiology and clinical spectrum. UpToDate. 2016.
8. Hassoun A, Linden PK, Friedman B. Incidence, prevalence, and management of MRSA bacteremia across patient populations—a review of recent developments in MRSA management and treatment. Critical care. 2017 Dec;21(1):1-0.
9. Turner NA, Sharma-Kuinkel BK, Maskarinec SA, et al. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus: an overview of basic and clinical research. Nat Rev Microbiol. 2019;17(4):203-218. doi:10.1038/s41579-018-0147-4

Patofisiologi Methicillin-resist...

Artikel Terkait

  • Fakta Medis terkait Resistensi Antibiotik
    Fakta Medis terkait Resistensi Antibiotik
  • Pemilihan Antibiotik Oral vs Parenteral untuk Terapi Selulitis
    Pemilihan Antibiotik Oral vs Parenteral untuk Terapi Selulitis
  • Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
    Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
  • Red Flag Keluhan Kaki Merah
    Red Flag Keluhan Kaki Merah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
14 hari yang lalu
Bengkak dan kemerahan pada kaki kanan lansia 80 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Saya mendapatkan pasien wanita, usia 80 thn, datang dengan keluhan bengkak dan kemarahan pada kaki kanan. Pasien sehari-hari tidak menggunakan...
Anonymous
17 Desember 2022
Bengkak dan nyeri pada kaki ibu hamil 5 minggu
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.saya memiliki pasien perempuan dtg dgn keluhan bengkak dan nyeri pada kaki.riwayat alergi makanan(+)sehari sblmnya pasien makan teri kemudian...
Anonymous
10 November 2022
Pemberhentian antibiotik lebih awal apakah dapat menyebabkan resistensi - Farmakologi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi Dok, ijin tanya, jika pasien sempat dipreskripsikan azitromycin karena flu dan batuk tapi sebenarnya baru 3 hari, dan dievaluasi ulang tidak ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.