Etiologi Erisipelas
Etiologi erisipelas adalah flora normal kulit, sering kali bakteri Streptococcus. Suatu tinjauan sistematik menemukan bahwa Streptococcus adalah bakteri yang paling ditemukan pada kultur darah pasien dengan bakteremia dan erisipelas. Selain itu, menurut suatu studi pada 12 pasien dengan erisipelas, 11 dari 12 pasien dideteksi terkena infeksi Streptococcus beta hemolytic group A. Studi lain pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dari hasil kultur 343 episode erisipelas, 56 kasus disebabkan oleh Streptococcus group A, 53 disebabkan Streptococcus G, dan 11 kasus disebabkan Streptococcus group C. [4-6]
Selain daripada itu, erisipelas juga dapat disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenzae, basil gram negatif, dan bakteri anaerob. [1]
Faktor Risiko
Faktor risiko berperan penting dalam terjadinya erisipelas. Faktor risiko dari erisipelas dapat dibagi menjadi gangguan barrier kulit, dan gangguan aliran limfatik.
Gangguan barrier kulit dapat disebabkan oleh trauma atau pembedahan, kerusakan jaringan kutan (erosi, gigitan serangga, luka tusuk), dan adanya penyakit kulit penyerta (impetigo atau dermatosis inflamasi).
Contoh kondisi yang bisa menyebabkan gangguan aliran limfatik adalah insufisiensi vena, limfedema, dan obesitas.
Selain kedua hal tersebut, imunokompromais juga menjadi faktor risiko dalam terjadinya erisipelas. Keadaan yang menyebabkan imunokompromais, misalnya HIV, diabetes, end stage renal disease, dan keganasan. [1,2,7]