Patofisiologi Erisipelas
Patofisiologi erisipelas diawali dengan kerusakan kulit, biasanya karena trauma atau penyakit kulit (seperti infeksi jamur). Kerusakan kulit menyebabkan pathogen masuk ke dalam lapisan kulit superfisial dan menyebabkan infeksi.
Selain itu, berkurangnya imunitas juga dapat menyebabkan pathogen mudah masuk dan menyebabkan erisipelas. Berkurangnya imunitas yang dimaksud misalnya pada pasien diabetes, kanker, gagal ginjal, serta terinfeksi HIV.
Erisipelas dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Pada erisipelas di ekstremitas bawah, infeksi yang disebabkan oleh jamur dapat menjadi reservoir Streptococcus beta hemolytic group A dan meningkatkan risiko infeksi. Erisipelas yang terjadi di wajah dapat disebabkan oleh Streptococcus yang berasal dari radang tenggorokkan.
Pada erisipelas, infeksi terjadi pada lapisan dermis superfisial dan melibatkan saluran limfatik. Hal ini menyebabkan lesi merah terang dengan batas tegas, karena letaknya yang superfisial, disertai tanda-tanda inflamasi. [3]