Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Erisipelas general_alomedika 2019-05-25T23:05:49+07:00 2019-05-25T23:05:49+07:00
Erisipelas
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Erisipelas

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, erisipelas merupakan infeksi kulit yang sering terjadi di dunia, terutama pada anak-anak, bayi, dan dewasa tua. Akan tetapi, jumlah yang pasti sulit diketahui karena belum ada cukup studi yang melaporkan insidensi dari erisipelas dan selulitis dengan baik. [1]

Global

Di Eropa, dilaporkan bahwa insidensi erisipelas adalah sebesar 19-24/10.000 penduduk. Penelitian di Slovenia menunjukkan terdapat 36.254 kasus erisipelas dalam kurun 17 tahun. Jumlah kasus tersebut meningkat seiring waktu, dari 71,5 per 100.000 kasus pada tahun 2000, menjadi 111,3 per 100.000 kasus di tahun 2016. [8-10]

Penelitian lainnya pada tahun 2007 di Belgia menunjukkan bahwa erisipelas terjadi pada 1,88 per 1000 orang pada tahun 1994, dan meningkat menjadi 2,49 per 1000 orang pada tahun 2004. Penelitian ini juga mengatakan bahwa erisipelas paling sering terjadi di ekstremitas bawah, dan disertai dengan faktor lokal seperti dermatofitosis, ulkus, serta varises pada tungkai. [11]

Indonesia

Dokumentasi erisipelas di Indonesia masih sangat kurang. Erisipelas, bersamaan dengan selulitis merupakan bagian dari penyakit kulit dan jaringan lunak. Profil Kesehatan Indonesia menunjukkan terjadi penurunan kasus penyakit kulit dan jaringan lunak dari tahun 2005 ke 2009, yaitu dari 501.280 kasus rawat jalan menjadi 247.256 kasus. [12,13]

Studi di Surabaya pada tahun 2014-2016 menunjukkan bahwa insidensi erisipelas di Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya sebanyak 14 kasus. Predileksi yang paling sering terjadi adalah di ekstremitas bawah (92,8%). Pasien biasanya datang dengan keluhan utama bengkak dengan lesi kemerahan, dan nyeri. [14]

Suatu studi di Manado menunjukkan bahwa terdapat 1,09% (44 kasus) pioderma yang datang ke poliklinik RSUP Prof. Dr R. D. Kandou dari bulan Januari-Desember 2012. Di antara 44 kasus tersebut, 2 kasus merupakan erisipelas. [15]

Referensi

1. Dalal A, Eskin‐Schwartz M, Mimouni D, Ray S, Days W, Hodak E, Leibovici L, Paul M. Interventions for the prevention of recurrent erysipelas and cellulitis. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2017(6).
8. Morris AD. Cellulitis and erysipelas. BMJ clinical evidence. 2008;2008.
9. Inghammar M, Rasmussen M, Linder A. Recurrent erysipelas-risk factors and clinical presentation. BMC infectious diseases. 2014 Dec;14(1):270.
10. Sočan M, Berginc N, Lajovic J. Varicella susceptibility and transmission dynamics in Slovenia. BMC Public Health. 2010 Dec;10(1):360.
11. Bartholomeeusen S, Vandenbroucke J, Truyers C, Buntinx F. Epidemiology and comorbidity of erysipelas in primary care. Dermatology. 2007;215(2):118-22.
12. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2005. 2006: Depkes RI.
13. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. 2010: Depkes RI.
14. Rositawati A, Sawitri S. A Retrospective Study: Erysipelas and Cellulitis Patients’ Profile. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. 2016 Oct 31;28(2):137-45.
15. Pandaleke HE. Profil Pioderma Pada Orang Dewasa Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin Rsup Prof. Dr. Rd Kandou Manado Tahun 2012. e-CliniC. 2015;3(1).

Etiologi Erisipelas
Diagnosis Erisipelas
Diskusi Terkait
dr.Akbara Pradana
07 Maret 2020
Keluhan bercak gelap di kulit yang terasa nyeri pada wanita usia 65 tahun
Oleh: dr.Akbara Pradana
11 Balasan
Konsul dok, wanita usia 65-70th, keluhan bercak gelap terasa nyeri sejak 2 hari. Keluhan udah dari 2 bulan dan reversible. Pencetus ga jelas. Nyeri makin...
dr. Catur Rizky Kurniawan
13 Maret 2019
Konsul pria 56 tahun dengan panas pada tungkai kiri dan benjolan di lipat paha
Oleh: dr. Catur Rizky Kurniawan
9 Balasan
Alo DokterPasien 56 th pria dengan keluhan terasa panas pada tungkai kirinya sejak 1 2 hari ini, semakin lama semakin melebar dan terasa kemeng, tidak ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.