Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Erisipelas general_alomedika 2023-07-07T15:36:00+07:00 2023-07-07T15:36:00+07:00
Erisipelas
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Erisipelas

Oleh :
dr. Agnes Noveria Tjouwardi
Share To Social Media:

Penatalaksanaan erisipelas adalah dengan pemberian antibiotik. Antibiotik pilihan adalah penicillin, baik oral maupun intramuskular. Pada pasien dengan alergi penicillin, bisa diberikan sefalosporin generasi pertama.[2,3,18]

Antibiotik Oral

Pada kasus ringan dimana tidak ditemukan adanya limfadenopati, demam, gejala konstitusional, dan penyakit sistemik yang menyertai, maka pasien dapat melakukan pengobatan rawat jalan. Antibiotik lini pertama adalah penicillin V 500 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari.

Pada pasien yang alergi penicillin, pilihan lain adalah sefalosporin generasi pertama. Contohnya adalah cephalexin 500 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari.

Alternatif lain adalah dicloxacillin 500 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari;  ataupun clindamycin 150-450 mg, diberikan setiap 6 jam selama 5 hari. Meski begitu, isolat Streptococcus grup B yang resisten clindamycin sudah pernah dilaporkan.[2,18]

Antibiotik Parenteral

Terapi antibiotik parenteral dan rawat inap dipertimbangkan terutama pada pasien yang mengalami demam, takikardia, hipotensi, eritema yang meluas secara cepat, memiliki penyakit sistemik yang menyertai, dan tidak berespon terhadap pemberian antibiotik oral selama 24–48 jam. Penicillin G 1.000.000 hingga 2.000.000 IU tiap 4–6 jam merupakan antibiotik pilihan.

Alternatif dari penicillin adalah cefazolin 1 g, diberikan secara intravena setiap 8 jam. Pada pasien dengan methicillin-resistant organism dan memiliki alergi terhadap penicillin atau sefalosporin, dapat diberikan vancomycin 1g, diberikan intravena setiap 12 jam. Pada pasien dengan riwayat infeksi berulang, dapat diberikan antibiotik definitif sesuai dengan hasil kultur kuman dan hasil uji resistensi kuman terhadap antibiotik.[2,18]

Terapi Suportif

Bed rest dan elevasi lengan atau tungkai yang terinfeksi disarankan untuk mengurangi risiko timbulnya edema lokal. Selain itu, dokter bisa memberikan terapi simptomatik untuk demam atau nyeri yang dialami pasien.

Penggunaan saline dressing bisa membantu penyembuhan luka. Saline dressing diaplikasikan pada lesi ulserasi dan nekrotik, kemudian diganti setiap 2-12 jam sesuai tingkat keparahan lesi.[2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta

Referensi

2. Davis LS. Erysipelas. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1052445-overview
3. Brishkoska-Boshkovski V, Dimitrovska I, Kondova-Topuzovska I. Clinical Presentation and Laboratory Characteristics in Acute and Recurrent Erysipelas. Open Access Maced J Med Sci. 2019 Mar 14;7(5):771-774. doi: 10.3889/oamjms.2019.213. PMID: 30962836; PMCID: PMC6447339.
18. Stevens DL, Bisno AL, Chambers HF, et al. Practice guidelines for the diagnosis and management of skin and soft tissue infections: 2014 update by the infectious diseases society of america. Clin Infect Dis. 2014 Jul 15. 59(2):e10-52

Diagnosis Erisipelas
Prognosis Erisipelas
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Maret 2023, 11:21
Kulit memerah dan semakin membesar di betis kiri
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo, Dokter Ikut berdiskusi kasus dok. Pasien laki-laki usia 61 tahun dengan riwayat Diabetes terkontrol, saat ini mengeluhkan kulit memerah di betis kiri...
dr.Akbara Pradana
Dibalas 08 Maret 2020, 15:27
Keluhan bercak gelap di kulit yang terasa nyeri pada wanita usia 65 tahun
Oleh: dr.Akbara Pradana
11 Balasan
Konsul dok, wanita usia 65-70th, keluhan bercak gelap terasa nyeri sejak 2 hari. Keluhan udah dari 2 bulan dan reversible. Pencetus ga jelas. Nyeri makin...
dr. Catur Rizky Kurniawan
Dibalas 15 Maret 2019, 00:04
Konsul pria 56 tahun dengan panas pada tungkai kiri dan benjolan di lipat paha
Oleh: dr. Catur Rizky Kurniawan
9 Balasan
Alo DokterPasien 56 th pria dengan keluhan terasa panas pada tungkai kirinya sejak 1 2 hari ini, semakin lama semakin melebar dan terasa kemeng, tidak ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.