Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Alopecia Areata general_alomedika 2022-05-24T13:34:19+07:00 2022-05-24T13:34:19+07:00
Alopecia Areata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Alopecia Areata

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Etiologi alopesia atau alopecia areata hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan faktor autoimun, genetik, dan lingkungan. Defek sistem imun ditunjukkan oleh terganggunya folikel rambut sebagai immune-privileged site, yaitu bagian tubuh yang seharusnya terlindungi dari respons autoimun.

Proses autoimun pada alopecia areata diduga terjadi akibat modifikasi antigen pada folikel rambut setelah infeksi, mikrotrauma, maupun berkurangnya aktivitas dari sel T regulator. Hal-hal ini menyebabkan defek pada toleransi sistem imun.[1,2,4,8]

Faktor genetik sebagai etiologi alopecia areata telah dibuktikan melalui penelitian yang menunjukkan peranan beberapa gen yang berbeda. Beberapa gen tersebut antara lain:

  • ULBP3 yang mengkode ligan grup natural killer 2D, yang diekspresikan pada bagian dermal folikel rambut
  • HLA-DRB1 yang berada pada kromosom 6 dan berperan sebagai regulator sistem imun
  • Cysteine-rich secretory protein 1 (crisp1)
  • ACOXL/BCL211, GARP, dan SH2B3(LNK)/ATXN2 yang berkaitan dengan proses apoptosis, sel T regulator, dan signaling JAK

  • STX17 dan protein SNARE[1,2,4,8]

Selain faktor autoimun dan genetik, peranan lingkungan juga berkontribusi terhadap proses autoimun maupun kondisi alopecia areata secara langsung. Stres emosional maupun stres fisik akibat sinar ultraviolet (UV), zat kimia, dan cedera fisik dapat memengaruhi homeostasis kulit serta menginduksi alopecia areata.

Beberapa studi menunjukkan bahwa vaksinasi, demam, dan obat-obatan tertentu juga berkaitan dengan penyakit ini. Beberapa vaksinasi yang berpotensi menyebabkan alopecia areata adalah vaksin Japanese encephalitis, vaksin hepatitis B, vaksin tetanus, vaksin HPV, dan vaksin herpes zoster.[1,8]

Faktor Risiko

Faktor risiko alopecia areata adalah:

  • Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
  • Penderita gangguan kejiwaan, seperti depresi dan kecemasan

  • Penderita penyakit autoimun, seperti gangguan tiroid, SLE (lupus eritematosus sistemik), vitiligo, psoriasis, rheumatoid arthritis, dan inflammatory bowel disease

  • Kondisi atopi seperti asthma, rhinitis alergi, dan dermatitis atopik

  • Penderita Down syndrome[1,2,4,8]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Strazzulla L, Wang E, Avila L, et al. Alopecia areata. Journal of the American Academy of Dermatology. 2018;78(1):1-12.
2. Pratt C, King L, Messenger A, et al. Alopecia areata. Nature Reviews Disease Primers. 2017;3(1):1-17.
4. Dainichi T, Kabashima K. Alopecia areata: What’s new in epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and therapeutic options?. Journal of Dermatological Science. 2017;86(1):3-12.
8. Islam N, Leung P, Huntley A, Eric Gershwin M. The autoimmune basis of alopecia areata: A comprehensive review. Autoimmunity Reviews. 2015;14(2):81-89.

Patofisiologi Alopecia Areata
Epidemiologi Alopecia Areata

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
Diskusi Terkait
Anonymous
12 hari yang lalu
Terapi kerontokan rambut pada wanita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien seorang wanita dengan keluhan kerontokan rambut yang berlangsung lebih 10 tahun. Awal mulanya pasien menderita thypus dan...
Anonymous
14 hari yang lalu
Terapi PRP untuk masalah kebotakan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya utk TS dr.SpKK.....utk menangani pasien dng masalah kebotakan, apakah dng PRP bisa menumbuhkan kembali rambut di area kebotakan yg sudah tidak...
Anonymous
26 hari yang lalu
Tata laksana rambut rontok yang bertambah banyak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, selamat sore....Pasien 32 thn, dtg dgn keluhan rambur rontok, kurang lbh 1 bulanan.Awalnya pasien pernah mengalami rambut rontok jika ramburnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.