Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Alopecia Areata general_alomedika 2022-05-24T13:45:19+07:00 2022-05-24T13:45:19+07:00
Alopecia Areata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Alopecia Areata

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Prognosis progresivitas alopesia atau alopecia areata menjadi alopecia totalis atau alopecia universalis adalah sekitar 5%. Progresivitas tergantung pada berbagai faktor, seperti subtipe alopecia, derajat keparahan, usia pasien, dan penyakit autoimun.[1]

Komplikasi

Penelitian menunjukkan penderita alopecia areata berisiko 2,57 kali lebih besar untuk menderita dermatitis atopik. Selain dermatitis atopik, penderita juga berisiko lebih besar untuk mengalami kelainan tiroid, anemia defisiensi besi, dan defisiensi vitamin D.[4]

Kondisi alopecia areata juga berdampak pada psikologis penderita. Penderita anak dengan alopecia lebih rentan mengidap depresi terkait penyakit. Penurunan kualitas hidup juga ditunjukkan pada penderita tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.

Faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya kualitas hidup adalah:

  • Usia 20–50 tahun
  • Jenis kelamin perempuan
  • Warna kulit terang
  • Kehilangan rambut pada 25–99% kulit kepala
  • Stres keluarga
  • Perubahan pada pekerjaan[2,3]

Prognosis

Prognosis alopecia areata ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Subtipe alopecia areata: subtipe ophiasis memiliki prognosis paling buruk
  • Derajat keparahan hilangnya rambut, terutama saat pertama kali terdiagnosis
  • Durasi hilangnya rambut
  • Usia onset: semakin muda usia saat alopecia muncul, prognosis semakin buruk
  • Penderita penyakit autoimun
  • Perubahan kuku
  • Riwayat keluarga[1,2,7]

Penilaian derajat keparahan alopecia areata dapat dilakukan dengan skor Severity of Alopecia Tool (SALT) II. Derajat hilangnya rambut dinilai berdasarkan luasnya area kehilangan rambut pada empat kuadran kulit kepala. Setiap kuadran memiliki nilai persentase yang berbeda (sisi kanan dan kiri masing-masing sebesar 18%, bagian atas kepala sebesar 40%, dan bagian belakang kepala sebesar 24%). Prognosis dinilai berdasarkan persentase kehilangan rambut dan temuan klinis.[2,19]

Sebanyak 34–50% penderita dapat mengalami penyembuhan secara spontan dalam waktu 1 tahun. Sebanyak 67% penderita dengan kehilangan rambut <25% akan menunjukkan pertumbuhan rambut kembali, sedangkan penderita alopecia total akan cenderung tetap stabil atau mengalami perburukan.[1,2]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Strazzulla L, Wang E, Avila L, et al. Alopecia areata. Journal of the American Academy of Dermatology. 2018;78(1):1-12.
2. Pratt C, King L, Messenger A, et al. Alopecia areata. Nature Reviews Disease Primers. 2017;3(1):1-17.
3. Miteva M, Villasante A. Epidemiology and burden of alopecia areata: a systematic review. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology. 2015;8:397-403.
4. Dainichi T, Kabashima K. Alopecia areata: What’s new in epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and therapeutic options?. Journal of Dermatological Science. 2017;86(1):3-12.
7. Spano F, Donovan J. Alopecia areata Part 1: pathogenesis, diagnosis, and prognosis. Canadian Family Physician. 2015;61:751-755.
19. Olsen E, Canfield D. SALT II: A new take on the Severity of Alopecia Tool (SALT) for determining percentage scalp hair loss. Journal of the American Academy of Dermatology. 2016;75(6):1268-1270.

Penatalaksanaan Alopecia Areata
Edukasi dan Promosi Kesehatan Al...

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
Diskusi Terkait
Anonymous
12 Maret 2023
Terapi kerontokan rambut pada wanita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien seorang wanita dengan keluhan kerontokan rambut yang berlangsung lebih 10 tahun. Awal mulanya pasien menderita thypus dan...
Anonymous
10 Maret 2023
Terapi PRP untuk masalah kebotakan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya utk TS dr.SpKK.....utk menangani pasien dng masalah kebotakan, apakah dng PRP bisa menumbuhkan kembali rambut di area kebotakan yg sudah tidak...
Anonymous
26 Februari 2023
Tata laksana rambut rontok yang bertambah banyak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, selamat sore....Pasien 32 thn, dtg dgn keluhan rambur rontok, kurang lbh 1 bulanan.Awalnya pasien pernah mengalami rambut rontok jika ramburnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.