Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Misoprostol general_alomedika 2024-05-14T07:22:33+07:00 2024-05-14T07:22:33+07:00
Misoprostol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Misoprostol

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Efek samping misoprostol paling sering adalah diare dan nyeri abdomen, yaitu pada pemberian dosis 400 atau 800 μg perhari. Interaksi obat misoprostol dengan crofelemer dan eluxadoline telah dilaporkan dapat meningkatkan level misoprostol dalam serum.[1,12]

Efek Samping

Efek samping yang sering terjadi adalah gangguan gastrointestinal seperti diare (13%) dan nyeri abdomen (7%). Diare biasanya terjadi pada awal masa terapi (setelah 13 hari), dan akan membaik sendiri setelah 8 hari atau perlu berhenti konsumsi obat. Efek samping dehidrasi berat akibat diare jarang terjadi pada pemberian misoprostol.[1,3,12]

Efek samping lain adalah demam, menggigil, mual, nyeri kepala, dispepsia, muntah, dan konstipasi. Beberapa efek samping ini jarang terjadi dan masih belum diketahui mekanisme terjadinya efek samping.[1,3,12]

Berikut ini merupakan efek samping yang dapat terjadi pada pasien dengan terapi misoprostol:

  • Gastrointestinal: diare, nyeri abdomen, nausea, flatulensi, dispepsia, muntah, konstipasi, perdarahan gastrointestinal, gangguan rektal, gangguan fungsi hepatobilier, gingivitis, refluks, disfagia, peningkatan amilase
  • Ginekologi: perdarahan uterus abnormal (seperti hipermenorea, dismenorea, spotting), kram perut, ruptur uterus, perdarahan postmenopausal
  • Tubuh: demam, menggigil, nyeri, astenia, lemas, perubahan berat badan
  • Kulit: ruam, dermatitis, alopecia, pucat, nyeri payudara
  • Panca indera: gangguan penglihatan, konjungtivitis, tuli, tinnitus, nyeri telinga
  • Respiratori: infeksi saluran pernapasan atas, bronkitis, bronkospasme, dyspnea, pneumonia, epistaksis

  • Kardiovaskular: nyeri dada, edema, diaphoresis, hipotensi, sinus takikardia, hipertensi, aritmia, flebitis, peningkatan enzim kardiak, pingsan
  • Hipersensitivitas: anafilaksis

  • Metabolik: glikosuria, gout, peningkatan nitrogen, peningkatan alkali fosfatase
  • Genitourinaria: polyuria, dysuria, hematuria, infeksi saluran kemih

  • Sistem saraf/psikiatrik: nyeri kepala, ansietas, perubahan nafsu makan, depresi, pusing, haus, impotensi, kehilangan libido, peningkatan keringat, neuropati, neurosis, kebingungan
  • Muskuloskeletal: artralgia, myalgia, kram otot, kaku, nyeri punggung
  • Darah/koagulasi: anemia, gangguan diferensial, trombositopenia, purpura, peningkatan laju endap darah[1,3,12]

Kejadian defek kongenital telah dilaporkan pada pemberian misoprostol di awal kehamilan. Akan tetapi, sampai sekarang belum terdapat data yang menunjukkan hubungan langsung antara misoprostol dengan efek teratogenik atau embriotoksik / fetotoksik. Selain itu, penggunaan misoprostol untuk indikasi pematangan serviks juga telah dilaporkan dapat menyebabkan takisistol, gangguan denyut jantung janin dan hipoksia fetal. Penggunaan misoprostol untuk indikasi induksi persalinan saat trimester tiga juga dihubungkan dengan terjadinya ruptur uteri apabila pasien memiliki riwayat operasi sesar sebelumnya.[1,3]

Interaksi Obat

Misoprostol sampai sekarang tidak memiliki interaksi obat yang signifikan dengan obat lain. Akan tetapi, obat crofelemer dan eluxadoline telah dilaporkan dapat meningkatkan level misoprostol.

Crofelemer

Crofelemer merupakan antidiare yang umumnya diberikan pada diare yang diakibatkan obat anti-HIV. Pemberian crofelemer bersamaan dengan misoprostol telah dilaporkan dapat meningkatkan level misoprostol.

Eluxadoline

Eluxadoline merupakan obat baru yang dianjurkan untuk pengobatan sindrom iritasi usus. Pemberian obat ini bersamaan dengan misoprostol telah dilaporkan dapat meningkatkan level misoprostol dengan cara menurunkan metabolisme tubuh.[1,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Krugh M, Maani C V. Misoprostol. StatPearls. 2021.
3. Tang OS, Gemzell-Danielsson K, Ho PC. Misoprostol: Pharmacokinetic profiles, effects on the uterus and side-effects. Int J Gynecol Obstet. 2007;99(SUPPL. 2):160–7. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17963768/
7. MedScape. Misoprostol. 2022.https://reference.medscape.com/drug/cytotec-misoprostol-341995
12 Federation Drug American (FDA). Cytotec (Misoprostol). 2015. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2002/19268slr037.pdf

Indikasi dan Dosis Misoprostol
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
    Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Fitriatulnisa
Dibalas 10 Juni 2024, 09:03
Mengenai peresepan online misoprostol
Oleh: dr. Fitriatulnisa
2 Balasan
Semoga menjadi masukan untuk tim Alodokter.Obat misoprostol ini kalo memang tidak boleh diresepkan online, mohon ketersediaan obat di Aloshopnya dihapuskan...
dr. Elok Qodriwati
Dibalas 11 Juni 2024, 21:37
Hati-hati peresepan misoprostol
Oleh: dr. Elok Qodriwati
7 Balasan
Saya ingin share saja pengalaman tadi pagi saya mendapatkan pasien ingin membeli Gastrul ( misoprostol ) yang di mana bukan untuk pengobatan tukak lambung....
Anonymous
Dibalas 14 Mei 2024, 16:50
Penggunaan misoprostol sebagai terapi tukak lambung
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya mengenai penggunaan misoprostol pada terapi tukak lambung. Krna saya sering mendapat permintaan untuk metesepkan obat tersebut. Dan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.